Berikut adalah jalan cerita dari sebagian game Resident Evil, setting cerita dari Resident Evil 0 - 3, Resident Evil Operation Raccoon City, Resident Evil Outbreak, Resident Evil Umbrella Chronicles
Courtsey of :
http://residentevil.wikia.com/Resident_Evil_Wiki
Umbrella Founder
Awal
mula dari pengembangan Virus T-Virus adalah Progenitor Virus, Virus ini di
teliti dan dikembangkan oleh seorang ahli biologi yang briliant bernama James
Marcus, dia sebenar nya adalah seorang guru di salah satu Universitas di Raccon
City, tapi dia meninggalkan semua itu, ia tidak lagi mengajar dan hanya
menghabiskan waktunya untuk meneliti Virus tersebut.
Lahir pada tahun 1918 ditemani Edwars Ashford teman sekolah nya dulu, mereka berdua melakukan penelitian terhadap Virus baru bernama Progenitor. Karena penelitian yang membutuhkan biaya cukup besar, Ashford meminta bantuan kepada teman dekatnya Ozwell E. Spencer untuk mendanai penelitian mereka.
James dan Spencer yakin bahwa penelitian terhadap virus ini bisa digunakan untuk membuat senjata biologis atau yang biasa kita kenal di Resident Evil, Bio Organic Weapon ( B.O.W ). Berbeda dengan Ashford, yang hanya tertarik untuk meneliti virus ini saja, tidak lebih.
Untuk menutupi kegiatan penelitian mereka (mereka menutupi kegiatan mereka karena Progenitor adalah virus yang berbahaya) maka mereka mendirikan sebuah perusahaan parmasi bernama Umbrella Corporation. Semua penelitian mereka disamarkan oleh citra perusahaan tersebut, karena perusahaan Umbrella menjadi perusahaan yang besar dan yang paling di hormati di Raccon City. Tidak hanya bergerak di bidang parmasi, Umbrella pun mengambil keuntungan di bidang Pertahanan dan Komputer. Tapi itu semua hanya kedok belaka, karena pekerjaan asli Umbrella Corporation adalah membuat Senjata biologi (B.O.W).
Lahir pada tahun 1918 ditemani Edwars Ashford teman sekolah nya dulu, mereka berdua melakukan penelitian terhadap Virus baru bernama Progenitor. Karena penelitian yang membutuhkan biaya cukup besar, Ashford meminta bantuan kepada teman dekatnya Ozwell E. Spencer untuk mendanai penelitian mereka.
James dan Spencer yakin bahwa penelitian terhadap virus ini bisa digunakan untuk membuat senjata biologis atau yang biasa kita kenal di Resident Evil, Bio Organic Weapon ( B.O.W ). Berbeda dengan Ashford, yang hanya tertarik untuk meneliti virus ini saja, tidak lebih.
Untuk menutupi kegiatan penelitian mereka (mereka menutupi kegiatan mereka karena Progenitor adalah virus yang berbahaya) maka mereka mendirikan sebuah perusahaan parmasi bernama Umbrella Corporation. Semua penelitian mereka disamarkan oleh citra perusahaan tersebut, karena perusahaan Umbrella menjadi perusahaan yang besar dan yang paling di hormati di Raccon City. Tidak hanya bergerak di bidang parmasi, Umbrella pun mengambil keuntungan di bidang Pertahanan dan Komputer. Tapi itu semua hanya kedok belaka, karena pekerjaan asli Umbrella Corporation adalah membuat Senjata biologi (B.O.W).
Umbrela Menagement Training Facility (Resident Evil 0)
Berdasarkan namanya "Training Facility",
mansion ini adalah tempat persembunyian yang hebat, di buat untuk memudahkan
para pegawai Umbrella untuk melakukan penelitian terhadap Virus Virus
progenitor tanpa bisa di ketahui oleh pihak luar.
Umbrella Management Training facility didirikan pada bulan Agustus Tahun 1968 di pegunungan Arklay. Ketua dari pendiri Umbrella, Ozwell E. Spencer, memilih James Marcus sebagai kepala penelitian dan Edward Ashford sebagai wakil nya di Training Facility tersebut. Penelitian terus berjalan, sampai pada akhir nya tanpa pengetahuan siapapun, James Marcus mencoba penelitian ini pada manusia, dan hasil nya pun nihil, semua manusia yang di jadikan test DNA nya tidak cocok dengan virus tersebut dan akhirnya mati.
Beberapa bulan berjalan, pada saat melakukan penelitian ternyata Edward tertular Progenitor Virus dan karena DNA Edward tidak cocok dengan virus tersebut maka ia mati seketika di tempat tersebut. Mengetahui hal itu terjadi, cucu dari Edward Ashford, Alfred Ashford dan Alexia Ashford mengambil data data hasil dari penelitian kakek nya untuk melanjutkan penelitian kakek nya yang gagal.
September 1977, Marcus kedatangan 2 orang yang sedang mencari pekerjaan di bidang Virologi. Marcus terkesima dengan kecerdasan mereka berdua, dan akhirnya mereka di rekrut untuk menjadi ilmuwan di Umbrella Management Training facility. Mereka adalah William Birkin dan Albert Wesker
Tak ada angin tak ada hujan, Spencer memutuskan untuk menutup Umbrella Management Training facility, membiarkan Marcus bekerja sendiri dan memindahkan semua ilmuwan yang ada di sana termasuk William Birkin dan Albert Wesker ke Spencer estate, yang lebih kita kenal sebagai Arklay Mansion. terkesima dengan kecerdasan mereka berdua, dan akhirnya mereka di rekrut untuk menjadi ilmuwan di Umbrella Management Training facility. Mereka adalah William Birkin dan Albert Wesker
Tak ada angin tak ada hujan, Spencer memutuskan untuk menutup Umbrella Management Training facility, membiarkan Marcus bekerja sendiri dan memindahkan semua ilmuwan yang ada di sana termasuk William Birkin dan Albert Wesker ke Spencer estate, yang lebih kita kenal sebagai Arklay Mansion.
Umbrella Management Training facility didirikan pada bulan Agustus Tahun 1968 di pegunungan Arklay. Ketua dari pendiri Umbrella, Ozwell E. Spencer, memilih James Marcus sebagai kepala penelitian dan Edward Ashford sebagai wakil nya di Training Facility tersebut. Penelitian terus berjalan, sampai pada akhir nya tanpa pengetahuan siapapun, James Marcus mencoba penelitian ini pada manusia, dan hasil nya pun nihil, semua manusia yang di jadikan test DNA nya tidak cocok dengan virus tersebut dan akhirnya mati.
Beberapa bulan berjalan, pada saat melakukan penelitian ternyata Edward tertular Progenitor Virus dan karena DNA Edward tidak cocok dengan virus tersebut maka ia mati seketika di tempat tersebut. Mengetahui hal itu terjadi, cucu dari Edward Ashford, Alfred Ashford dan Alexia Ashford mengambil data data hasil dari penelitian kakek nya untuk melanjutkan penelitian kakek nya yang gagal.
September 1977, Marcus kedatangan 2 orang yang sedang mencari pekerjaan di bidang Virologi. Marcus terkesima dengan kecerdasan mereka berdua, dan akhirnya mereka di rekrut untuk menjadi ilmuwan di Umbrella Management Training facility. Mereka adalah William Birkin dan Albert Wesker
Tak ada angin tak ada hujan, Spencer memutuskan untuk menutup Umbrella Management Training facility, membiarkan Marcus bekerja sendiri dan memindahkan semua ilmuwan yang ada di sana termasuk William Birkin dan Albert Wesker ke Spencer estate, yang lebih kita kenal sebagai Arklay Mansion. terkesima dengan kecerdasan mereka berdua, dan akhirnya mereka di rekrut untuk menjadi ilmuwan di Umbrella Management Training facility. Mereka adalah William Birkin dan Albert Wesker
Tak ada angin tak ada hujan, Spencer memutuskan untuk menutup Umbrella Management Training facility, membiarkan Marcus bekerja sendiri dan memindahkan semua ilmuwan yang ada di sana termasuk William Birkin dan Albert Wesker ke Spencer estate, yang lebih kita kenal sebagai Arklay Mansion.
Spencer Estate a.k.a Arklay Mansion (Resident Evil 0)
Mansion ini adalah salah satu dari Mansion pribadi kepunyaan
Ozwell E. Spencer. (Spencer punya banyak Mansion dan ini salah satu kepunyaan
dia)
Didirikan pada bulan November 1967, satu tahun lebih cepat dari "Umbrella Management Training facility". Mansion ini didirikan oleh salah satu arsitek ternama di Raccon City "George Trevor". Mengapa Spencer mempercayakan pembangunan Mansion nya kepada George...? jawaban nya adalah karena Spencer dan George mempunyai satu kesukaan yang sama, yaitu puzzle (Teka-Teki). jadi di dalam pembuatan Rumah yang megah ini, salah satu ruangan nya selalu di bumbui dengan teka teki.
Setelah pembangunan Rumah yang sangat besar itu selesai, George Trevor dan keluarga di Undang ke rumah baru nya Spencer tersebut.
Spencer dan George mereka berdua adalah orang yang tahu tentang seluk beluk mansion tersebut. Spencer tidak mau hal itu terjadi, dia hanya ingin dirinya sendiri lah yang tau seluk beluk mansion tersebut. lalu Spencer memerintahkan pasukan keamanan Umbrella ( USS, Umbrella Secret Service ) untuk menangkap George untuk di kurung di ruang bawah tanah di Arklay Mansion. Sedangkan Istri dan Anak nya di pisahkan dari George untuk di jadikan Human test Progenitor Virus.
Pertama, Jesssica Trevor ( Istri ) di suntikan progenitor virus ke tubuh nya dan hasilnya nihil, DNA Jessica tidak cocok dengan Virus Progenitor, karena sudah tidak berguna lagi bagi Umbrella, Jessica pun di bunuh dan di kubur di ruang bawah tanah Arklay Mansion tanpa sepengetahuan Lisa.
Selanjutnya Lisa Trevor ( anak ) di suntikan Progenitor Virus ke tubuh nya dan menakjubkan, DNA Lisa bisa menahan Virus Progenitor,sebuah kemajuan bagi perusahaan Umbrella setelah sekian lama gagal dalam melakukan test pada manusia. Melihat kemajuan tersebut Lisa di jadikan Test terus menerus oleh Umbrella.
Akibat terlalu sering dijadikan test Subject, mental Lisa menjadi tidak stabil, dia sangat ingin bertemu ibunya. Lisa tidak tau kalau ibunya sudah di bunuh dan di kubur di ruang bawah tanah Arklay Mansion. Akibat dari mental nya yang tidak stabil Lisa menerus meneriakan nama ibunya, sehingga membuat pihak umbrella kesulitan untuk melakukan test. Melihat tanda tanda yang tidak beres dari Lisa, pihak Umbrella membawa orang orang yang wajah nya mirip dengan George dan Jesicca Trevor. Awal nya Lisa percaya dan dia senang dengan kedatangan orang tua "palsu" nya tersebut, tetapi lama kelamaan dia sadar bahwa orang yang di kirim pihak Umbrella bukan orang tua aslinya. Sadar akan hal tersebut, Lisa menghabisi kedua orang tersebut dengan sadis dan mengambil wajah mereka untuk di tempelkan di pundak nya. Agar dia selalu bisa melihat paras orang tua nya (Itulah cerita kenapa Monster Lisa Trevor mempunyai 3 wajah).
Didirikan pada bulan November 1967, satu tahun lebih cepat dari "Umbrella Management Training facility". Mansion ini didirikan oleh salah satu arsitek ternama di Raccon City "George Trevor". Mengapa Spencer mempercayakan pembangunan Mansion nya kepada George...? jawaban nya adalah karena Spencer dan George mempunyai satu kesukaan yang sama, yaitu puzzle (Teka-Teki). jadi di dalam pembuatan Rumah yang megah ini, salah satu ruangan nya selalu di bumbui dengan teka teki.
Setelah pembangunan Rumah yang sangat besar itu selesai, George Trevor dan keluarga di Undang ke rumah baru nya Spencer tersebut.
Spencer dan George mereka berdua adalah orang yang tahu tentang seluk beluk mansion tersebut. Spencer tidak mau hal itu terjadi, dia hanya ingin dirinya sendiri lah yang tau seluk beluk mansion tersebut. lalu Spencer memerintahkan pasukan keamanan Umbrella ( USS, Umbrella Secret Service ) untuk menangkap George untuk di kurung di ruang bawah tanah di Arklay Mansion. Sedangkan Istri dan Anak nya di pisahkan dari George untuk di jadikan Human test Progenitor Virus.
Pertama, Jesssica Trevor ( Istri ) di suntikan progenitor virus ke tubuh nya dan hasilnya nihil, DNA Jessica tidak cocok dengan Virus Progenitor, karena sudah tidak berguna lagi bagi Umbrella, Jessica pun di bunuh dan di kubur di ruang bawah tanah Arklay Mansion tanpa sepengetahuan Lisa.
Selanjutnya Lisa Trevor ( anak ) di suntikan Progenitor Virus ke tubuh nya dan menakjubkan, DNA Lisa bisa menahan Virus Progenitor,sebuah kemajuan bagi perusahaan Umbrella setelah sekian lama gagal dalam melakukan test pada manusia. Melihat kemajuan tersebut Lisa di jadikan Test terus menerus oleh Umbrella.
Akibat terlalu sering dijadikan test Subject, mental Lisa menjadi tidak stabil, dia sangat ingin bertemu ibunya. Lisa tidak tau kalau ibunya sudah di bunuh dan di kubur di ruang bawah tanah Arklay Mansion. Akibat dari mental nya yang tidak stabil Lisa menerus meneriakan nama ibunya, sehingga membuat pihak umbrella kesulitan untuk melakukan test. Melihat tanda tanda yang tidak beres dari Lisa, pihak Umbrella membawa orang orang yang wajah nya mirip dengan George dan Jesicca Trevor. Awal nya Lisa percaya dan dia senang dengan kedatangan orang tua "palsu" nya tersebut, tetapi lama kelamaan dia sadar bahwa orang yang di kirim pihak Umbrella bukan orang tua aslinya. Sadar akan hal tersebut, Lisa menghabisi kedua orang tersebut dengan sadis dan mengambil wajah mereka untuk di tempelkan di pundak nya. Agar dia selalu bisa melihat paras orang tua nya (Itulah cerita kenapa Monster Lisa Trevor mempunyai 3 wajah).
Seiring berjalan nya waktu, akhirnya Lisa menemukan kuburan ibu nya (Jesicca Trevor), ia yakin bahwa itu adalah makam orang tua aslinya, ia sangat sedih mengetahui hal tersebut.
Menyadari bahwa ibunya telah meninggal, dan dia tidak punya apa-apa lagi untuk di pertahankan, ia pun menyetujui untuk meneruskan penelitian bersama staff Umbrella, dalam setiap test nya dia selalu berhasil selamat berbeda dengan Human test sebelumnya yang selalu berakhir dengan kematian, hal itu membuat Albert Wesker dan William Birkin tertarik untuk melakukan test dengan level yang lebih tinggi, mereka menyuntikan NE-α parasite yang merupakan parasit untuk membuat Monster Nemesis (Resident Evil 3). Dan hasil nya menakjubkan, Lisa bukannya bermutasi tapi malah menyerap Virus virus itu kedalam DNA nya dan hal itu menjadikan Lisa kebal terhadap senjata apapun. Dan itu pun merupakan terobosan besar bagi Umbrella Corporation, karena mereka menghasilkan sebuah Virus baru yang diberi sandi G-Virus
Setelah selesai mengambil sampel darah Lisa, pihak Umbrella
sudah tidak lagi tertarik pada Lisa, sehingga Umbrella memerintah kan Special
Force Unit nya untuk membunuh Lisa. Tetapi karena dia sudah di suntikan NE-α
parasite dia menjadi kebal terhadap apapun. Bahka dia bisa menahan serangan
senjata Anti-Tank sekalipun. Pusing dengan hal tersebut, Umbrella memutuskan
untuk membuang Lisa ke Ruang Bawah Tanah di Spencer Estate.
Kembali ke George Trevor, George memutuskan untuk kabur dari ruang bawah tanah tersebut dengan melewawti ruangan ruangan yang pernah di bangun nya, tapi karena tekanan mental dia lupa dengan semua ruangan ruangan yang di lalui nya. Dalam pelariannya dia sempat menemukan salah satu sepatu yang pernah dipakai istrinya, ia semakin khawatir terjadi hal buruk terhadap keluarganya.
Ingatannya dalam mencoba memecahkan teka-teki rumah tersebut semakin mengalami gangguan,. Setelah beberapa hari mencoba lolos dari kepungan penjaga, George terjebak dalam lorong yang terbengkalai, Dia kini tak mampu lagi mengingat rahasia rumah tersebut. Setengah kelaparan dan fisik melemah membuatnya semakin putus asa karena tak kunjung menemukan jalan keluar, dalam usaha terakhirnya, dia terkurung dalam lubang yang gelap dan sempit, George bahkan tidak bisa keluar dari lubang tersebut. Merasa tidak sanggup lagi, George-pun pasrah, dia berpikir sudah tidak ada harapan lagi untuk keluar dari tempat ini. Lalu dia melihat sebuah kuburan bernamakan dirinya, dan dia berpikir pasti Spencer sudah menduga semua ini, dia pun mati kelaparan di samping kuburan dirinya.
Kembali ke George Trevor, George memutuskan untuk kabur dari ruang bawah tanah tersebut dengan melewawti ruangan ruangan yang pernah di bangun nya, tapi karena tekanan mental dia lupa dengan semua ruangan ruangan yang di lalui nya. Dalam pelariannya dia sempat menemukan salah satu sepatu yang pernah dipakai istrinya, ia semakin khawatir terjadi hal buruk terhadap keluarganya.
Ingatannya dalam mencoba memecahkan teka-teki rumah tersebut semakin mengalami gangguan,. Setelah beberapa hari mencoba lolos dari kepungan penjaga, George terjebak dalam lorong yang terbengkalai, Dia kini tak mampu lagi mengingat rahasia rumah tersebut. Setengah kelaparan dan fisik melemah membuatnya semakin putus asa karena tak kunjung menemukan jalan keluar, dalam usaha terakhirnya, dia terkurung dalam lubang yang gelap dan sempit, George bahkan tidak bisa keluar dari lubang tersebut. Merasa tidak sanggup lagi, George-pun pasrah, dia berpikir sudah tidak ada harapan lagi untuk keluar dari tempat ini. Lalu dia melihat sebuah kuburan bernamakan dirinya, dan dia berpikir pasti Spencer sudah menduga semua ini, dia pun mati kelaparan di samping kuburan dirinya.
James Marcus Revenge
Beberapa bulan berselang setelah dia melakukan rehat sejenak
dari penelitian nya Marcus dengan temuan barunya T-Virus berniat
mempresentasikan temuan barunya agar dia mempunyai jabatan yang lebih tinggi
dari yang dia pegang sekarang, Tapi naas si biadab Spencer mengetahui hal
tersebut.
Tidak mau hal itu terjadi Spencer dengan kekuasaan yang dimiliki Spencer , ia menutup Umbrella Management Training facility dan mengambil secara paksa T-Virus kepunyaan Marcus untuk di kirimkan ke Arklay Mansion agar lebih bisa di teliti ulang.
Meskipun Umbrella Management Training facility di tutup oleh Spencer dan Marcus mengetahui bahwa Spencer ingin menggulingkan dia dari perusahaan, Marcus tetap melanjutkan penelitian nya di sana, dan menakjubkan dari T-Virus yang masih dimilikinya dan Virus Progenitor yang tersisa dia berhasil membuat 3 mahluk B.O.W sekaligus (Plague Crawler, Lurker, Eliminator. Ini ada di Resident Evil Zero) dan mempelajari potensi apa yang di miliki T-Virus.
Tetapi karena keberhasilan nya yang sangat pesat itu, mental James Marcus menjadi tidak stabil dan bersikeras ingin lebih menemukan penemuan yang istimewa, dia banyak melakukan percobaan percobaan yang bisa di bilang aneh dan tidak masuk akal. Lama kelamaan, akibat dari percobaan aneh nya yang selalu membuahkan hasil yang tidak di inginkan, akhirnya ia memutuskan untuk meneliti T-Virus menggunakan tubuh manusia. Dia menggunakan asisten pribadinya sendiri sebagai kelinci percobaan untuk experiment T-Virus nya. Jelas saja assistant pribadinya James yang lain ketakutan akan hal tersebut.
Secara tidak sadar James telah di mata matai oleh Spencer, dan Spencer mengetahui semua yang di perbuat oleh James Marcus . Takut akan terjadi hal-hal yang lebih mengerikan , Spencer memerintah kan Umbrella Security Service (USS) untuk menghabisi Marcus di labolatorium nya, Dan membuang mayat Marcus ke sungai.
Mayat Marcus pun akhirnya dibuang ke saluran pembuangan Arklay Facility. Namun hal yang tak terduga terjadi, lintah yang jadi bahan percobaan Marcus secara tidak sengaja masuk kedalam tubuhnya sesaat setelah pembunuhan terjadi, dengan virus ciptaannya lintah tersebut berhasil meregenerasi tubuh Marcus secara perlahan hingga membuatnya hidup kembali. Dengan adanya lintah tersebut, tubuh Marcus-pun mampu bermutasi dan menyembuhkan luka tembakan nya dengan sangat cepat. Dalam rentan jarak waktu yang cukup lama Marcus akhirnya dapat mengendalikan mutasi dan memanipulasi lintah genetik yang bersarang ditubuhnya.
Sadar dengan kelakuan Spencer yang menghianatinya, Marcus pun berniat membalaskan dendam nya, Ia menyebarkan Virus Lintah lintah nya di Umbrella Management Training facility dan di Arklay Mansion. Tetapi sayang, para petinggi petinggi Umbrella sedang tidak ada di dua tempat tersebut dan itu menyebabkan Spencer tidak terbunuh. Tidak puas dengan hal itu saja, Marcus menyebarkan Virus di Kereta Ecliptic express. Kereta itu adalah kereta para ilmuwan yang akan di kirimkan ke Arklay Mansion untuk menjadi peneliti disana.
Tidak mau hal itu terjadi Spencer dengan kekuasaan yang dimiliki Spencer , ia menutup Umbrella Management Training facility dan mengambil secara paksa T-Virus kepunyaan Marcus untuk di kirimkan ke Arklay Mansion agar lebih bisa di teliti ulang.
Meskipun Umbrella Management Training facility di tutup oleh Spencer dan Marcus mengetahui bahwa Spencer ingin menggulingkan dia dari perusahaan, Marcus tetap melanjutkan penelitian nya di sana, dan menakjubkan dari T-Virus yang masih dimilikinya dan Virus Progenitor yang tersisa dia berhasil membuat 3 mahluk B.O.W sekaligus (Plague Crawler, Lurker, Eliminator. Ini ada di Resident Evil Zero) dan mempelajari potensi apa yang di miliki T-Virus.
Tetapi karena keberhasilan nya yang sangat pesat itu, mental James Marcus menjadi tidak stabil dan bersikeras ingin lebih menemukan penemuan yang istimewa, dia banyak melakukan percobaan percobaan yang bisa di bilang aneh dan tidak masuk akal. Lama kelamaan, akibat dari percobaan aneh nya yang selalu membuahkan hasil yang tidak di inginkan, akhirnya ia memutuskan untuk meneliti T-Virus menggunakan tubuh manusia. Dia menggunakan asisten pribadinya sendiri sebagai kelinci percobaan untuk experiment T-Virus nya. Jelas saja assistant pribadinya James yang lain ketakutan akan hal tersebut.
Secara tidak sadar James telah di mata matai oleh Spencer, dan Spencer mengetahui semua yang di perbuat oleh James Marcus . Takut akan terjadi hal-hal yang lebih mengerikan , Spencer memerintah kan Umbrella Security Service (USS) untuk menghabisi Marcus di labolatorium nya, Dan membuang mayat Marcus ke sungai.
Mayat Marcus pun akhirnya dibuang ke saluran pembuangan Arklay Facility. Namun hal yang tak terduga terjadi, lintah yang jadi bahan percobaan Marcus secara tidak sengaja masuk kedalam tubuhnya sesaat setelah pembunuhan terjadi, dengan virus ciptaannya lintah tersebut berhasil meregenerasi tubuh Marcus secara perlahan hingga membuatnya hidup kembali. Dengan adanya lintah tersebut, tubuh Marcus-pun mampu bermutasi dan menyembuhkan luka tembakan nya dengan sangat cepat. Dalam rentan jarak waktu yang cukup lama Marcus akhirnya dapat mengendalikan mutasi dan memanipulasi lintah genetik yang bersarang ditubuhnya.
Sadar dengan kelakuan Spencer yang menghianatinya, Marcus pun berniat membalaskan dendam nya, Ia menyebarkan Virus Lintah lintah nya di Umbrella Management Training facility dan di Arklay Mansion. Tetapi sayang, para petinggi petinggi Umbrella sedang tidak ada di dua tempat tersebut dan itu menyebabkan Spencer tidak terbunuh. Tidak puas dengan hal itu saja, Marcus menyebarkan Virus di Kereta Ecliptic express. Kereta itu adalah kereta para ilmuwan yang akan di kirimkan ke Arklay Mansion untuk menjadi peneliti disana.
Wesker Children a.k.a Project Wesker
Spencer yakin bahwa jika dunia yang sedang berlangsung ini
terus berlanjut, maka kehidupan di dunia ini sudah tidak akan lama lagi. Dan
dia termotivasi untuk mengubah dunia ini dengan orang orang yang bisa di atur
oleh dirinya. Beberapa waktu setelah berdirinya Umbrella, dia melancarkan
proyek rahasia nya tersebut. Dia menculik 100 orang anak laki-laki yang baru
lahir dari orang tua yang mempunyai IQ di atas rata-rata dan mencuci otak bayi
tersebut agar dapat menuruti semua perintah Spencer nantinya. Semua bayi
tersebut diberi nama belakang Wesker.
Lalu spencer menempatkan mereka di area yang bisa di awasi Umbrella dan memastikan bahwa mereka di beri pendidikan yang terbaik dari pengajar pengajar yang ada di perusahaan Umbrella. Tak satupun dari mereka menyadari bahwa gerak gerik yang mereka lakukan selalu di awasi oleh Umbrella. Akhirnya dari pengawasan 100 anak laki-laki tersebut, hanya satu orang yang mempunyai kemampuan berpikir yang cepat, dan akhirnya dia di bawa ke Arklay Mountains. Dan ternyata anak itu bernama Albert Wesker. Spencer sangat kagum terhadap kepintaran Albert Wesker, dan dia berpikir kalau saja semua orang di dunia ini mempunyai otak seperti dia, maka dunia tidak akan sehancur sekarang.
Lalu spencer menempatkan mereka di area yang bisa di awasi Umbrella dan memastikan bahwa mereka di beri pendidikan yang terbaik dari pengajar pengajar yang ada di perusahaan Umbrella. Tak satupun dari mereka menyadari bahwa gerak gerik yang mereka lakukan selalu di awasi oleh Umbrella. Akhirnya dari pengawasan 100 anak laki-laki tersebut, hanya satu orang yang mempunyai kemampuan berpikir yang cepat, dan akhirnya dia di bawa ke Arklay Mountains. Dan ternyata anak itu bernama Albert Wesker. Spencer sangat kagum terhadap kepintaran Albert Wesker, dan dia berpikir kalau saja semua orang di dunia ini mempunyai otak seperti dia, maka dunia tidak akan sehancur sekarang.
Beberapa nama dari Wesker Children.
• Albert Wesker (Life)
• Alex Wesker (status unknown)
• Derek Wesker (deceased)
• Felicia Wesker (deceased)
• Hans Wesker (deceased)
• Hiro Wesker (deceased)
• Irma Wesker (deceased)
• Jonah Wesker (deceased)
• Ken Wesker (deceased)
• Laura Wesker (deceased)
• Marco Wesker (deceased)
• Miles Wesker (deceased)
• William Wesker (deceased)
• Alex Wesker (status unknown)
• Derek Wesker (deceased)
• Felicia Wesker (deceased)
• Hans Wesker (deceased)
• Hiro Wesker (deceased)
• Irma Wesker (deceased)
• Jonah Wesker (deceased)
• Ken Wesker (deceased)
• Laura Wesker (deceased)
• Marco Wesker (deceased)
• Miles Wesker (deceased)
• William Wesker (deceased)
Bravo Team "Umbrella Facility" Part 1
Setelah sekian lama Albert wesker bekerja kepada si Ozwell
E. Spencer dari tahun 1977, Albert mulai menaruh kecurigaan kepada Spencer,
karena semua penelitian yang ia tutup tutupi . Akhir nya di tahun 1991 Wesker
meminta ijin kepada Spencer untuk keluar dari penelitian dan masuk ke bagian
Biro Intelejen Umbrella dan juga ia di tugaskan untuk masuk ke salah satu
divisi elit dari Raccon Police Departement, S.T.A.R.S atas ijin Spencer pula
tentunya. Akhirnya ia merangkap dua tugas sekaligus. Satu sebagai anggota elit
polisi S.T.A.R.S dan satu lagi sebagai mata mata Umbrella.
Raccoon City Times Newspaper
July
1998, Raccon Times Newspaper memberikan kabar tentang terbunuh nya seseorang di
dekat Raccon Forest. Setelah di selidiki lebih lanjut, ternyata orang yang
terbunuh itu disebabkan oleh hewan liar yang berada di Raccon Forest, dan
akhirnya setelah kasus nya terselesaikan kasus itu pun di tutup.
Tetapi lama kelamaan semakin banyak orang yang mati disitu, tidak hanya mati, banyak juga orang yang meninggal di Raccon Forest tersebut. Tentunya itu semakin membuat warga Raccon City geram dan mendemo Raccon Police Departement untuk memeriksa kasus tersebut lebih dalam. Karena desakan para masyarakat, RPD pun langsung menurunkan kesatuan elite S.T.A.R.S untuk memeriksa langsung kejadian tersebut.
Tetapi lama kelamaan semakin banyak orang yang mati disitu, tidak hanya mati, banyak juga orang yang meninggal di Raccon Forest tersebut. Tentunya itu semakin membuat warga Raccon City geram dan mendemo Raccon Police Departement untuk memeriksa kasus tersebut lebih dalam. Karena desakan para masyarakat, RPD pun langsung menurunkan kesatuan elite S.T.A.R.S untuk memeriksa langsung kejadian tersebut.
S.T.A.R.S Bravo Team (Resident Evil 0)
23 July 1998, S.T.A.R.S Bravo team di turunkan untuk menginvestigasi kasus pembunuhan yang sering terjadi di Raccon Forest. Bravo Team beranggotakan 7 orang, yaitu Enrico Marini (leader), Kevin Dooley (pilot),), Edward Dewey (co-pilot), Richard Aiken (communication), Kenneth Sullivan (pointman), Forest Speyer (support) serta Rebecca Chambers (medic yang nantinya akan menjadi pemeran utama dalam game series Resident Evil 0 )
Saat perjalanan menuju Raccon Forest, Helikopter yang di tumpangi Bravo team, mengalami kerusakan mesin bagian belakang, dan itu mengakibatkan Bravo team harus mengalami pendaratan darurat. Untungnya dari pendaratan darurat tersebut Anggota Bravo team tidak mengalami cedera yang berarti. Akhirnya Investigasi di mulai dari tempat pendaratan darurat tersebut.
Setelah melakukan Investigasi di tempat tersebut, Rebecca menemukan sebuah Truck Polisi militer, kedua orang yang berada di dalam truck tersebut tewas. Lalu Rebecca menemukan sebuah catatan tentang pemindahan seorang tahanan mantan militer yang akan di eksekusi dikarenakan melakukan pembunuhan, tahanan tersebut adalah billy Coen ( yang nantinya akan menemani Rebecca Chamber menelusiri Umbrella Training Facility ) anggota Bravo team mengira kalau Billi lah yang membunuh dua orang pengendara Truck tersebut.
Mengetahui hal tersebut, ketua team Enrico memerintahkan team nya untuk berpencar untuk mencari tahanan Billy Coen. Rebecca yang berpencar sendirian mendengar suara aneh di hutan tersebut ( Sepertinya itu adalah Cerberus, anjing yang sudah di inveksi oleh T-virus), tetapi dia tidak menghiraukan nya. Melanjutkan investigasinya, Rebecca menemukan kereta api Expictic Express yang terhenti di hutan tersebut. Kereta itu terlihat sepi, tidak terlihat ada satu penumpang sama sekali. Melihat kenjanggalan tersebut, Rebecca pun masuk kedalam kereta dan menginvestigasi seluruh kereta.
Di gerbong pertama yang ia masuki, Rebecca belum melihat keanehan sedikit pun. Lalu setelah memasuki gerbong kedua, ia melihat orang yang sedang tertidur di kursi kereta, Rebecca pun langsung mendatangi orang tersebut, tapi ternyata orang yang dilihat nya sudah mati secara mengenaskan. Banyak terlihat luka di wajah nya, Rebecca pun meninggalkan orang yang sudah mati itu dan terus melakukan investigasi di kereta tersebut. Sampai saat ia lengah, orang yang dia kira sudah mati berdiri dan mencoba menerkam Rebecca. Dengan sigap Rebecca menghindar dan mencoba melarikan diri, tetapi sayang pintu kereta yang ia coba lewati ternyata sudah di hadang oleh zombie zombie yang lain. Tanpa pikir panjang, Rebecca mengeluarkan Beretta nya dan membunuh orang orang yang dia kira sudah mati itu.
Lalu Rebecca pun melanjutkan investigasi nya di kereta tersebut. Dia tidak mengira kalau ia sedang di buntuti oleh billy Coen, ia pun di todong oleh Billy karena Billy mengira kalau Rebecca adalah agen pemerintah yang dikirim untuk menangkap ia kembali. Tapi akhir nya Billy mengenali Rebecca kalau Rebecca adalah anggota S.T.A.R.S yang dikirim oleh pemerintah untuk mengivestigasi kejadian pembunuhan di Raccon Forest. Mengetahui hal tersebut billy pun langsung pergi karena ia takut anggota S.T.A.R.S lain nya akan menemukan dirinya dan menangkap nya kembali.
Di saat Rebecca akan mengejar Billy, Rebecca terkejut melihat Edward yang menghantam kaca jendela kereta dan masuk dengan penuh luka di tubuh nya. Edward menceritakan kejadian yang di alaminya sampai dia terluka parah. Dan ternyata Edward bercerita kalau ia di serang oleh segerombolah anjing dan Mayat Hidup. Dikarenakan luka yang cukup parah, Edward akhirnya mati kehabisan darah.
Sesaat setelah Edward mati, Anjing anjing yang tadinya menyerang Edward di luar kereta, menerobos kaca jendela kereta dan mencoba menyerang Rebecca, tetapi beruntung Rebecca masih bisa menghindari serangan mereka dan berhasil membunuh nya. Karena hal hal aneh tersebut Rebecca menghubungi kapten nya Enrico untuk melaporkan kejadian tersebut. Tetapi sebelum Rebecca sempat melaporkan kejadian nya, Enrico langsung bebicara tentang kejahatan Billy Coen yang sudah membunuh 23 orang secara sadis dan menyuruh Rebecca untuk berhati hati jika dia bertemu dengan nya. Lalu Kontak pun terputus, tidak tau karena sinyal atau Enrico yang di serang oleh monster monster yang ada di sana.
Saat ia melanjutkan investigasi nya itu, ia di serang oleh zombie zombie yang ada di gerbong itu. Ia pun kewalahan karena Zombie yang terlalu banyak, lalu datang Billy dan menyelamatkan Rebecca.
“Rebecca pun berpikir kalau benar ia membunuh 23 orang, kenapa juga dia menyelamatkan ku”.
Mereka mengobrol sebentar dan akhirnya memutuskan untuk berpartneran agar bisa keluar dari mimpi buruk tersebut. Walaupun di awal awal Rebecca tidak mau berpartner dengan seorang pembunuh.
Selang beberapa menit, tiba tiba kereta itu pun bergerak memisahkan Rebecca dan Bravo team yang lain. Dan ternyata kereta itu di gerakan oleh USS Delta team di bawah komando Albert Wesker. Rebecca dan Billy langsung berbegas menuju ruang kendali kereta untuk menghentikan kereta tersebut. Sesaat setelah sampai di ruang kendali, Billy menyadari bahwa berbahaya jika menggunakan panel kontrol utama untuk menghentikan kereta, ia berpikir untuk menggunakan kontrol darurat agar tidak terjadi kecelakaan saat kereta tersebut berhenti. Rebecca pun bergegas menuju kereta belakang untuk mengaktifkan kontrol darurat, dan Billy tetap dikabin untuk mengoperasikan kontrol utama. Ditengah perjalanan menuju gerbong terakhir, Rebecca bertemu dengan Edward yang sudah menjadi zombie, awal nya Rebecca segan untuk membunuh nya karena itu adalah teman sekantor nya, tapi karena ia pikir Edward sudah bukan Edward yang asli, ia pun memutuskan untuk membunuh teman nya sendiri.
Mereka berdua akhirnya berhasil mengaktifkan kontrol darurat, namun karena kereta yang melaju terlalu kencang, kereta itu pun tidak dapat di hentikan dan alhasil kereta yang mereka tumpangi akhirnya jatuh dan keluar jalur. Walau mengalami tabrakan yang cukup keras, mereka berdua tidak mengalami cedera yang berarti. Setelah mereka berdua berhasil keluar dari kereta, Rebecca melihat sebuah pintu masuk dan tanpa pikir panjang mereka memasuki nya. Lalu mereka berdua menjelajahi ruangan yang ada di dalam pintu itu. Di dalam ruangan itu, Rebecca melihat Logo Umbrella di carpet yang dia injak dan dia menyadari bahwa ini adalah ruang tempat penelitian Umbrella (Umbrella Training Facility). Tebakan Rebecca pun terbukti ketika ia melihat foto salah satu ketua Umbrella,” James Marcus”.
Mereka tidak menyadari bahwa gerak gerik mereka sedang di awasi oleh Ketua Special Agent Umbrella “Albert Wesker dan temanya William Birkin”. Mereka melanjutkan Investigasi mereka di masion yang sangat besar itu. Rebecca dan Billy seringkali berhadapan dengan zombie zombie dan mahluk mahluk B.O.W buatan James Marcus Seperti Plague Crawler, Lurker,dan Eliminator. Tetapi keberuntungan selalu di pihak mereka, Rebecca dan Billy selalu berhasil lolos dari kejaran monster monster itu. Di perjalanan Rebecca di hubungi lewat walky talky oleh Enrico dan menanyakan keaadaan Rebecca saat itu, Rebecca sangat di perhatikan oleh Enrico karena ini adalah misi pertamanya.
Bravo Team "Umbrella Training Facility" Part II (Resident Evil 0)
Rebecca lama kelamaan semakin penasaran dengan kisah pembunuhan Billy karena mana mungkin orang sebaik dia membunuh 23 orang secara sadis. Dengan segan, ia pun bertanya kepada Billy tentang kasus pembunuhan nya itu, lalu Billy pun bercerita.
Ini semua berawal ketika Billydi tugaskan ke daerah terpencil di afrika untuk menemukan pasukan yang di anggap kejam dan tidak berperikemanusiaan disana. Di perjalanan menuju lokasi pertemuan, team nya di serang dan banyak yang terbunuh. Hingga tinggal tersisa 4 orang dari team. Team Billy tidak tau siapa yang menyerang karena tidak terlihat sama sekali mahluk yang menyerang team nya ini. Setelah sampai di lokasi pertemuan ternyata kami mendapatkan informasi yang salah, disana hanya ada desa terpencil yang tidak terlihat adanya bahaya sedikitpun. Karena Leader team kami tidak mau pulang dengan tangan hampa, Kapten menyuruh team ku untuk membunuh semua warga disitu agar jika team ku pulang kapten bisa melaporkan kegiatan nya tanpa tangan yang hampa. Tapi Billy tidak mau melakukan hal tersebut sampai akhirnya kapten sendiri lah yang akan membunuh orang orang itu. Karena tidak tega melihat orang orang itu akan dibunuh, billy pun menyerang kapten, tetapi kapten balik menyerang dengan menggunakan senjatanya , Billy pun tersungkur.” Itulah kejadian mengapa Billy di tangkap dan akan di eksekusi mati oleh pemerintah. (Ternyata Billy hanya di Fitnah saja)
Setelah chitchat nya selesai, mereka meneruskan investigasi mereka. Di perjalanan mereka selalu menemukan file file tentang Umbrella dan bahkan mereka menemukan file penting tentang Albert Wesker Ketua Alfa Team S.T.A.R.S. Rebecca pun kaget akan hal itu.
Singkat cerita, di akhir perjalanan mereka, Rebecca dan Billy bertemu dengan James Marcus yang berniat membalas dendam kepada Umbrella, Marcus menceritakan semua tentang dirinya dan kejadian pembunuhan terhadap dirinya oleh dua orang kesayangan nya William Birkin dan Albert Wesker. Rebecca yang masih belum tahu seluk beluk tentang Umbrella kini semakin mengerti, ia pun merencanakan untuk mempublikasikan kejadian ini ke masyarakat luas.Takut hal tersebut terjadi James Marcus dan lintah lintah genetic nya berniat menghabisi Rebecca serta Billy, pertarungan-pun dimulai. Marcus yang sudah bersatu dengan lintah ciptaannya berusaha menghabisi Rebecca, secara teknis ia pun sulit dikalahkan hanya dengan seorang rookie serta eks.marinir yang tidak berpengalaman melawan monster genetik. Tapi setelah pertarungan sengit yang cukup lama akhir nya James Marcus pun mati. Segeralah Rebecca dan Billy mencara jalan keluar dengan menggunakan lift. Di lift tersebut mereka mendengar kalau Umbrella Training Facility akan segera di hancurkan (TS kurang mengetahui siapa yang men set Boom tersebut, tapi disinyalir William Birkin lah yang menset nya) . Dan sial nya James Marcus yang mereka kira sudah mati, ternyata dia ber evolusi menjadi monster B.O.W yang lebih besar. Mereka pun terus di kejar kejar oleh Mahluk tersebut. Dilain pihak Albert Wesker sendiri memanfaatkan kesempatan ini untuk merekam data-data BOW yang digunakan untuk melawan STARS Bravo Team. Sejak awal Wesker memang sudah berencana menjadikan anggota STARS sebagai project data untuk melawan BOW serta monster-monster lainnya, maka disaat kejadian yang menimpa Arklay regions sudah mulai meresahkan, ditunjuklah STARS Bravo Team untuk dijadikan bahan percobaan survival.
Kembali ke Rebecca,Sampai di suatu ruangan besar, ketika tidak ada jalan keluar lagi untuk mereka alias mereka terjebak oleh monster B.O.W yang ganas, Rebecca melihat kalau monster tersebut terlihat kesakitan jika terkena sinar matahari. Lalu mereka pun menyusun taktik untuk membunuh monster tersebut. Rebecca bertugas membuka jendela yang sangat besar yang di atur oleh tuas, sedangkan billy bertugas untuk memancing monster agar tidak menyerang Rebecca. Pertarungan sengit pun di mulai kembali. Sampai suatu saat, jendela itu terbuka dan membuat monster itu mati kepanasan.
Lalu mereka mulai sadar kalau Mansion tersebut akan segera di hancurkan. Bergegaslah mereka keluar dari Mansion tersebut, dan BOOMMM….! Hancurlah “Umbrella Training Facility” tersebut.
Diluar Mansion, setelah terbebas dari mimpi buruk. ,Rebecca secara diam-diam mencuri dog-tag milik Billy sebagai tanda kebebasannya, dan berpikir kalau Billy adalah orang yang sudah tidak ada (Karena ia dijadwalkan di Hukum Mati hari itu) Lalu Billy mengucapkan terima kasih kepadanya, ia memberikan salam Hormat kepada gadis pemberani itu. (No Love, No Hug, No Kiss at all.)
Akhirnya Rebecca dan Billy berpisah, Billy pergi dan tidak pernah di temukan lagi sampai saat ini, sedangkan Rebecca masuk ke Mansion yang pernah di ceritakan oleh kapten nya Enrico, “Bagi Rebecca ini adalah awal dari mimpi buruk yang akan di jalaninya kelak” ( Mansion Tersebut adalah Spencer Estate a.k.a Arklay Mansion. )
Alpha Team at “Arklay Mansion” Part I (Resident Evil)
Kejadian ini berlangsung satu hari setelah Komando pusat RPD, kehilangan kontak dengan anggota Bravo team S.T.A.R.S, Ketua Alpha Team Albert Wesker mengajukan diri untuk mengirim team nya S.T.A.R.S Alpha Team untuk mencari keberadaan anggota Bravo Team yang hilang. Sebenarnya ini semua hanya akal – akalan Wesker saja untuk memancing para anggota S.T.A.R.S untuk masuk ke Arklay Mansion agar bisa di jadikan Subject Test untuk mengetahui kemampuan B.O.W yang di miliki Umbrella.
S.T.A.R.S Alpha Team beranggotakan 6 orang, mereka adalah Chris Redfield, Jill Valentine, Barry Burton, Joseph Frost, Brad Vicker, dan Albert Wesker sebagai ketua.
Kiri ke kanan bawah : Richard Aiken, Enrico Marini, Chris Redfield, Jill Valentine, Joseph Frost
Kiri ke kanan atas : Kevin Dooley, Forest Speyer, Kenneth Sullivan, Edward Dewey, Albert Wesker, Barry Burton, Brad Vickers
24 Juli 1998 pada malam hari, mereka di berangkatkan ke Raccon Forest menggunakan Helikopter. Di tengah – tengah perjalanan, Jill Valentine melihat helicopter Bravo Team yang sudah terdampar di Raccon Forest. Mengetahui akan hal tersebut, Wesker sang kapten Team menyuruh Brad Vicker untuk mendaratkan helicopter nya agar bisa melakukan investigasi lebih dekat. Joseph Frost memulai investigasi nya kedalam bangkai heli tersebut, dan ternyata sang pilot STARS Bravo Team Kevin Doodley di temukan mati mengenaskan di dalam heli. Kaget akan hal itu, Joseph Frost lari keluar dari helicopter tersebut. Tapi naas, di luar helicopter sudah ada Cerberus yang menunggunya. Joseph yang ketakutan mencoba melawan dengan tembakan, tapi karena kalah jumlah Joseph yang malang menjadi hidangan makan malam Cerberus disitu.
Selesai memakan Joseph, Jill yang saat itu tebengong melihat rekan nya di makan hidup hidup oleh anjing, menjadi sasaran Cerberus selanjutnya. Beruntung, sesaat sebelum anjing itu berhasil menerkam nya, Chris Redfield menyelamatkan Jill dengan menggunakan Beretta nya. Dengan anggota team yang tersisa, mereka berlari menghindar dari serangan Cerberus ke arah Helikopter. Tetapi Belum setengah jalan mereka mencapai Landing Zone, Brad yang panik menghidupkan mesin Helikopter dan kabur meninggalkan mereka. Karena tidak dapat melakukan apa – apa selain lari, mereka meneruskan pelarian mereka kea rah yang lebih aman. Di tengah tengah pengejaran itu, Wesker melihat sebuah Mansion Besar dan menyuruh seluruh anggota team untuk masuk dan bertahan disana, “Mansion itu tidak lain dan tidak bukan adalah Spencer Estate a.k.a Arklay Mansion”.
Di dalam Mansion, Jill sadar kalau Barry menghilang, saat itu juga ia langsung bergegas keluar dari mansion untuk mencari Barry tapi sayang, Wesker dengan sigap langsung mencegah Jill karena terlalu berbahaya jika keluar dari mansion sekarang. Tidak lama kemudian, terdengar suara tembakan dari ruang sebelah. Chris mengajukan diri untuk memeriksanya, karena dia pikir siapa tau itu adalah tembakan dari Barry. Setelah menyelidiki tempat itu, ia melihat ceceran darah di dekat perapian tentu dia bingung dan berharap kalau itu bukan darah Barry. Sadar dengan keanehan yang ada di Mansion tersebut, ia pun melanjutkan investigasi. Ia memasuki ruang lain dan waaww…!! Salah satu anggota Bravo Team Kenneth Sullivan terlihat sedang di makan oleh seorang pria, (Chris tidak mengetahui jika pria itu adalah Zombie yang sudah tertular T-Virus). Zombie yang tadi nya sedang asik makan malam bersama Kenneth terganggu oleh kedatangan Chris dan akhirnya mencoba menyerang Chris. Dia kocar kacir ketakutan karena senjatanya jatuh waktu di luar mansion tadi dan lari menuju tempat Wesker berada. Namun ternyata, Wesker dan anggota team lain nya menghilang. Dia hanya menemukan Beretta milik Jill Valentine.
Dengan senjata kepunyaan Jill, ia bertekat untuk mencari semua anggota STARS yang hilang dan menjelajahi semua ruangan di dalam Mansion tersebut. Di setiap ruangan Chris selalu bertemu dengan monster B.O.W milik Umbrella tapi karena keahlian nya terhadap senjata dan pertarungan jarak dekat, ia dengan mudah mengalahkan monster monster itu. Suatu ketika, Chris bertemu dengan teman sekantor nya yang juga merupakan anggota S.T.A.R.S Forest Speyer. Tapi naas, Forest ternyata sudah mati akibat di serang oleh Monster monster disitu. Saat Chris ingin mencoba mengecek mayat Forest, tiba-tiba Mayat Forest bergerak dan mulai menyerang Chris, dengan segan ia pun membunuh Forest menggunakan Beretta Jill dan Akhirnya Forest meninggal dengan tenang.
Di lain tempat, Jill yang berpisah dengan anggota yang lain menemukan senjata Shotgun yang di gantungkan. Setelah mengambil senjata tersebut dia pun keluar dengan niat untuk melakukan pencarian terhadap anggota lain. Tetapi sebelum sempat keluar dari ruangan tersebut, atap ruangan nya sedikit demi sedikit mulai jatuh dan akan segera menimpa Jill. Di luar ruangan, Barry yang mendengar teriakan Jill di dalam ruangan mencoba untuk membebaskan Jill. Barry akhirnya berhasil mengeluarkan Jill dan Jill pun selamat. Setelah membebaskan Jill, Barry memutuskan untuk berpencar lagi agar lebih memudahkan pencarian anggota team yang lain, dan Jill pun setuju.
Kembali ke Chris, di perjalanan ia bertemu dengan Anggota Bravo team Richard aiken dan Rebecca Chamber yang sedang mengobati Richard karena ia terluka parah. Rebecca lalu menceritakan apa yang terjadi dengan Richard sehingga ia bisa terluka parah seperti ini. Dan ternyata Richard terluka karena serangan ular besar. Rebecca memberitahu Chris bahwa ia membutuhkan serum secepat nya, karena jika tidak, nyawa Richard akan melayang.
Raccoon City Virus Outbreak
Beberapa minggu sejak kehancuran Umbrella Training Facility dan Arklay Mansion. Para anggota kepolisian RPD lainnya banyak yang ragu-ragu terhadap pernyataan Chris tentang kejadian incident di Arklay Mansion, mereka tidak langsung mempercayai semua cerita yang pernah dialaminya. Kesal dengan semua anggota RPD yang tidak mempercayai nya, Chris pun berencena menemui Brian Iron untuk menjelaskan semua yang dia alami. Sama seperti para anggota kepolisian RPD, Chief Brian pun tidak mempercayai apa yang di jelaskan Chris, bahkan dia menganggap Chris sudah tidak waras lagi. Chief Brian lantas menyalahkan para anggota S.T.A.R.S karena tidak Professional dalam menjalankan tugas yang berakibat tewasnya beberapa anggota dari mereka. Saat itu juga STARS dibubarkan keanggotaanya, mereka segera dipindah tugaskan sebagai polisi elit regular. Chris pun akhirnya menyadari bahwa Chief Brian Irons sendiri adalah orang penting dikepolisian yang berada dibawah kontrol Umbrella Corporation, bahkan ia menganggap seluruh kota Raccoon City sendiri sudah tenggelam dalam pengaruh Umbrella, maka tidak aneh jika semua pengalaman yang diceritakan Chris, Barry, Jill dan Rebecca semuanya dianggap kebohongan belaka atas dalih kegagalan mereka dalam menjalankan tugas yang mengakibatkan pemimpin serta anggota STARS lainnya tewas.
Dua hari berikutnya Jill menemui Chris di apartemennya untuk membahas tentang sesuatu informasi aneh yang membahas tentang suatu Virus, “G-Virus”. Chris sendiri mengatakan kepada Jill tentang niatannya untuk membongkar seluruh kejahatan perusahaan Umbrella. Jill pun mulai khawatir dengan rencana yang dibuat Chris namun ia belum berkomentar apapun tentang ajakannya untuk menjatuhkan perusahaan tersebut.
Dilain pihak lain Chief Brian Irons mengalami depresi berat gara-gara permintaan Umbrella yang semakin lama semakin tidak mungkin untuk direalisasikan, ia pun berencana menemui William Birkin di Underground Research Facility untuk mendiskusikan hal tersebut.
Chief Brian Irons memang dikenal sebagai polisi korup di Raccoon City, latar belakang dari seorang kriminal serta kelakuan yang menjurus kekerasan membuatnya menjadi polisi yang tidak disiplin, tapi karena ia bisa di bilang sebagai bawahan Umbrella, maka Brian Iron tetap menjabat sebagai ketua Polisi walaupun dengan kelakuan seperti itu. Umbrella sendiri memanfaatkannya sebagai tameng agar semua penelitian ilegalnya tidak tersentuh oleh hukum, sejak itulah Brian Irons diangkat sebagai kepala departemen kepolisian Raccoon City (RPD), otomatis dia dibawah pengawasan langsung Umbrella yang berbasis di Raccoon City, terutama William birkin yang paling banyak berjasa terhadapnya dalam urusan finansial dan jabatan. Catatan latar belakang kriminal Chief Brian nantinya dapat diketahui lewat fax yang dikirimkan oleh Chris Redfield kepada STARS office saat terjadinya Raccoon City incident.
Hal aneh pun mulai terjadi di pinggiran kota Raccon City, Masyarakat banyak yang melihat mahluk mahluk aneh berbentuk anjing berkeliaran di dekat hutan, Tidak hanya anjing, banyak juga pemburu pemburu di hutan melihat sosok aneh lainya. Takut akan hal tersebut, masyarakat lantas melaporkanya ke kepolisian terdekat. Namun anggota polisi yang menginvestigasi tentang laporan tersebut ternyata tidak menemukan petunjuk apapun. Memang para anggota polisi melihat banyak jejak kaki anjing di hutan, tapi polisi menyimpulkan bahwa itu hanya jejak kaki anjing hutan biasa dan akhirnya penyelidikan-pun dihentikan. Chris yang mengetahui laporan tersebut langsung menyimpulkan tentang keterlibatan Umbrella.
Tak lama setelah kejadian tersebut Chris bersama Barry akhirnya menemukan informasi tentang G-virus setelah beberapa hari menyelidiki aktivitas Umbrella yang berada di Raccoon City, puas dengan bukti tersebut, mereka-pun berencana untuk menuju Umbrella headquarters yang berpusat di Eropa. Sebelumnya Chris sempat menulis diary terakhir untuk adiknya Claire, sedangkan Barry berencana memindahkan seluruh keluarganya ke Kanada untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk. Jill yang saat itu mendengar rencana kepergian Chris dan Barry ke Eropa melalui surat, segera menyusun jadwal untuk bergabung menemui mereka pada bulan September.
Keadaan mulai memburuk pada bulan September, Raccoon Today mempublikasikan artikel tentang makhluk misterius yang mulai terlihat diluar area Arklay Mountains dan ditemukannya beberapa sekumpulan anjing liar dan burung gagak yang sering berkeliaran di dekat lembah sungai.
Sementara itu di Raccoon General Hospital mulai banyak dipenuhi oleh pasien yang terkena infeksi t-virus sejak kejadian Arklay Outbreaks. Pihak dokter dan perawat masih belum tahu menahu tentang infeksi tersebut, mereka hanya menyadari bahwa pasien tersebut terserang penyakit yang aneh. Untuk pertama kalinya Direktur rumah sakit Raccoon City mengungkapkan kekhawatirannya tentang penyakit tersebut, karena hampir semua pasien yang dirawat disana terserang penyakit yang sama, bahkan para dokter ahli sekaliber pun masih belum menemukan cara untuk menyembuhkannya.
Umbrella yang sudah mulai khawatir terhadap penyebaran virus di Raccoon City, mereka mulai mengkonsentrasikan sistem pengamanan sebagai antisipasi kemungkinan di lapangan, UBCS (Umbrella Biohazard Countermeasure Service) adalah salah satu aset pengamanan Umbrella yang mulai disiapkan jika terjadi hal-hal yang di ingingkan di Raccoon City, UBCS dibentuk sebagai unit para-militer yang dipelopori oleh seorang prajurit veteran berpangkat Colonel bernama Sergei Vladimir. Satuan ini nantinya diisi oleh anggota-anggota eks. Kriminal serta para pembunuh bayaran, diantara mereka terdapat juga anggota eks. Marinir atau veteran perang yang pernah terlibat kejahatan sipil. Sejak September UBCS mulai disiapkan secara penuh oleh Umbrella, konsolidasi dan pelatihan intensif mulai dilaksanakan secara serentak sebelum nantinya diturunkan pada tanggal 26 September di saat insiden Raccoon City.
Di lain pihak, Umbrella sudah mulai tidak tenang dengan sikap William Birkin yang mulai memberontak terhadap Perusahaan Umbrella, William Berfikir bahwa ia hanya di jadikan sapi perahaan saja tanpa mendapat hasil apa apa dari jerih payah nya dalam pembuatan Virus. Akhirnya William juga tidak mau lagi berurusan dengan Umbrella tentang temuan G-virusnya. Setelah sample G-virus selesai dikerjakan, secara pribadi William berniat menjualnya kepada pihak pemerintah dengan harga yang tinggi, ia tidak sudi memberikannya kepada Umbrella. Puncaknya Umbrella headquarters benar-benar berang saat William menolak secara terang-terangan hasil penelitian G-virusnya tidak akan diserahkan kepada mereka. Menganggap sample tersebut merupakan penemuan yang sangat berharga, Umbrella akhirnya berpikir tidak ada jalan lain selain mengambilnya secara paksa, dibawah komando Ozwell E. Spencer, USS Alpha Team dikirim untuk merebut sample G-virus dari tangan William Birkin, hal inilah yang nantinya memicu kehancuran seluruh Raccoon City.
Diminggu-minggu berikutnya Raccoon City sudah semakin memprihatinkan, Raccoon General Hospital mulai kewalahan dengan pasien yang terinfeksi t-virus, para pasien menunjukan kondisi fisik yang makin memburuk, secara umum Direktur sudah menginstruksikan kepada para dokter ahli untuk segera membuat obat penawarnya, alih-alih tak mampu mebuat obat penawar, malah para perawat dan sebagian pekerja juga terkena infeksi t-virus. Dilain tempat, masyarakat juga mulai khawatir tentang adanya kemunculan makhluk buas yang sering mencelakai penduduk sekitar Arklay regions yang berbatasan dengan Raccoon City. Pihak kepolisian yang mendapat laporan tersebut mulai menggalakan investigasi dan berbagai penyelidikan yang berhubungan dengan kasus-kasus pembunuhan misterius. Namun semua itu sudah terlambat, hampir seluruh kota sudah dikepung oleh penyebaran t-virus, kepolisian dan masyarakat yang masih belum menyadari hal tersebut masih tetap saja menjalankan aktivitas seperti hari-hari biasanya.
CREATION AND OBSESSION
Di sebuah ruang laboratorium Raccoon University, seorang peneliti bernama Peter Jenkins sedang berusaha mengembangkan vaksin sebagai penyembuh dari t-virus, ia mempelajari virus tersebut bersama salah satu orang ahli virologi bernama Greg Mueller. Peter mengembangkan vaksin tersebut bersama Greg tanpa sepengetahuan Umbrella, mereka berdua adalah creator pertama yang dapat menemukan vaksin t-virus, vaksin tersebut nantinya diberi kode “Daylight”. Dihari-hari berikutnya Peter semakin curiga terhadap perilaku Greg yang mulai terobsesi dengan pengembangan t-virus, ia-pun khawatir jika suatu saat nantinya Greg malah membuat kesalahan yang fatal dengan penelitiannya. Peter akhirnya berniat secara diam-diam memberikan vaksin tersebut kepada sahabatnya George Hamilton, yaitu seorang dokter bedah di Raccoon General Hospital. Namun niatan itu tercium oleh Greg, Greg tentunya tidak ingin membiarkan itu terjadi, ia berpikir penemuan Daylight adalah salah satu masterpiece yang berharga, dan tidak boleh jatuh ketangan siapapun. Greg-pun akhirnya membunuh Peter saat berada diruang penelitiannya.
Greg sendiri merupakan researcher yang sudah lama bekerja pada Umbrella Corporation. Ia ditugaskan untuk mengembangkan prototype BOW bertipe Tyrant (Thanatos), dalam jenjang karir penelitiannya Greg menjadi orang yang mirip William Birkin, ia menganggap Umbrella hanyalah perusahaan sampah yang tidak menghargai setiap penemuan, akhirnya Greg memutuskan bersembunyi di Raccoon University untuk melanjutkan pengembangan Tyrant, Diperjalanan karirnya Greg akhirnya berhasil menciptakan Tyrant (Thanatos) mesin pembunuh yang sempurna. Tidak seperti Tyrant lainnya yang pernah diciptakan Umbrella, Thanatos memiliki tingkat intelegensia yang tinggi, mempunyai kecepatan yang sepadan dengan BOW Hunter, kekuatannya bahkan mampu menandingi Tyrant lain. Umbrella yang mengetahui penelitian Greg mengalami kemajuan, meminta agar sample serta file prototype BOW tersebut diserahkan kepada Umbrella Headquarters untuk dijadikan produksi massal layaknya BOW Hunter. Greg yang marah mendengar permintaan Umbrella langsung menolaknya, ia tidak mau makhluk ciptaannya menjadi produksi massal, Ia tetap bersikeras bahwa monster ciptaannya adalah suatu karya seni yang hanya dimiliki oleh satu individu. Mendengar hal tersebut Umbrella tentunya naik pitam, layaknya seperti anjing yang menggigit majikannya, Umbrella tidak akan membiarkan hal itu terjadi, nantinya Umbrella akan menurunkan tim khusus UBCS untuk merebut Thanatos dibawah pimpinan Nicholai Ginovaef.
USS Alpha team a.k.a "Mr. Death"(Resident Evil 2)
Tepat malam hari tanggal 22 September USS Alpha Team dibawah kepemimpinan Hunk mulai diturunkan menuju Underground Research Facility via jalur sewer dibawah kota. Misi mereka adalah untuk mengambil secara paksa semua t-virus beserta sample G-virus yang dibuat oleh William Birkin.
Unit ini merupakan satuan tugas yang dilatih secara khusus oleh Umbrella, tidak seperti unit UBCS yang digunakan sebagai pasukan (anti-BOW) para-militer dalam skala massal, USS merupakan agen keamanan Umbrella yang dilatih layaknya pasukan elit, seperti infiltrate, sabotase, assassination, special-ops dan tugas rahasia lainnya. USS Alpha team pun tidak hanya di beri mainan ecek ecek seperti Unit UBCS, mereka di beri mainan yang sangat canggih pada masanya.
Hunk dan timmnya berhasil memasuki Underground Research Facility tanpa diketahui pihak keamanan, dalam aksinya tim dibagi menjadi 2 grup, grup 1 bertugas mengambil sample sedangkan grup 2 bertugas menjaga jalur escape point. Grup 1 bergerak menuju laboratorium William dengan 2 unit member (salah satunya adalah Hunk) sebagai “sample taker”. William yang saat itu sudah menyelesaikan project G-virusnya tidak sadar kalau 2 unit USS yang berada dalam fasilitas sudah mengincarnya, alhasil dia-pun kaget saat Hunk beserta unitnya berhasil menerobos masuk ruang penelitiannya. William yang terkejut langsung mengambil handgun yang berada di meja dan menodongkannya ke Hunk. Saling todong senjata membuat suasana semakin runyam, Hunk yang meminta paket sample tersebut untuk diserahkan kepadanya malah tidak digubris William, ia pun masih ngotot untuk mempertahankannya, walau secara kondisi William dalam keadaan yang terjepit. Saking gemetarnya William tidak sengaja menyentuh sesuatu sehingga benda tersebut jatuh ke lantai. Panik mendengar benda yang terjatuh, rekan setim Hunk langsung memberondong William hingga tersungkur, Hunk yang tidak ingin terjadi kerusakan pada sample tersebut langsung menghentikan rekannya untuk tidak menembak. Setelah William tidak berdaya, mereka-pun berhasil mengambil paket virus dan segera meninggalkan ruangan lab.
Misi sudah terselesaikan, paket t-virus dan sample G-virus sudah ditangan USS Alpha Team, selanjutnya mereka tinggal bergerak menuju escape point untuk dijemput helikopter. Namun sayang ditengah perjalanan, hal tersebut tidak berjalan sesuai rencana, karena unit ini nantinya akan menjadi bulan-bulanan William Birkin.
William yang saat itu sekarat di ruangannya langsung didatangi oleh istrinya Anette Birkin yang tidak sengaja mendengar suara tembakan dari lab William, khawatir dengan kondisi suaminya yang makin memburuk, ia segera bergegas mencari pertolongan. Apa yang dilakukan Anette menjadi sia-sia, karena William sendiri sudah menginjeksi dirinya dengan sample G-virus. William-pun akhirnya bermutasi menjadi monster yang disebut G-type.
Tak lama kemudian, kepanikan mulai terjadi diruang Underground Research Facility, beberapa BOW Hunter yang digunakan sebagai obyek penelitian sempat terlepas dari sel dan mengamuk hampir diseluruh ruangan, tak ayal para pekerja dan researcher-pun banyak yang tewas karena amukannya. Kepanikan tersebut semakin menjadi-jadi ketika para researcher dan staff lainnya mengetahui jika William sudah menjadi monster dan berkeliaran di Underground Facility. Pembunuhan akhirnya terjadi hampir diseluruh ruangan fasilitas, beberapa pekerja dan researcher yang selamat berusaha mengaktifkan sistem temperatur ruangan untuk menghentikan BOW dengan cara mendinginkan suhu ruangan dibawah 0 derajat. Cara tersebut memang berhasil, sebagian besar BOW yang berada diluar area karantina berhasil dibekukan sehingga monster-menster tersebut tidak bisa bergerak. Namun William yang sudah keburu keluar dari ruangan fasilitas tidak sempat dicegah oleh sistem keamanan, alhasil William langsung memburu seluruh anggota USS Alpha Team yang sedang bergerak menuju sewer.
Anggota USS yang tidak sadar menjadi target buruan William tidak menduga jika mereka nantinya harus berhadapan dengan monster yang cukup kuat, apalagi USS bukanlah unit yang dilatih sebagai anti-BOW. Belum sampai setengah perjalanan menuju sewer Hunk dan timnya akhirnya terkejar oleh William, mereka yang terkejut dengan kehadiran monster tersebut secara tiba-tiba langsung melepaskan tembakan secara membabi-buta.Namun sayang sekali, ternyata senjata MP5 yang dipakai anggota Hunk bukanlah tandingannya, tembakan-tembakan itu bahkan tidak mampu melumpuhkan sama sekali. Akhirnya, William yang sudah diliputi kemarahan yang luar biasa akhirnya membantai satu demi satu anggota USS Alpha Team.
Setelah menghabisi beberapa anggota USS, William lalu menghancurkan paket t-virus yang sempat dicuri oleh mereka, sample-sample yang hancur berantakan tersebut akhirnya menginfeksi tikus-tikus yang nantinya menjadi penyebab penyebaran virus di Raccoon City.
Hunk yang akhirnya tidak sadarkan diri akibat terkena serangan William Birkin, terpaksa terjebak di area sewer selama 8 hari. Beberapa anggota USS yang menjaga escape point di jalur sewer-pun tewas ditangan William, operasi ini akhirnya dianggap gagal oleh Umbrella. Insiden sewer serta kekacauan di Underground Research Facility merupakan awal yang akan menjadi klimaks kehancuran Raccoon City, sementara masyarakat masih beraktivitas seperti biasanya, tikus-tikus yang sudah terinfeksi t-virus kini sudah menyebar memenuhi jalur-jalur pembuangan diseluruh bagian kota, bahkan frekwensi penyebaran virus sudah lebih cepat ketimbang saat virus masih menyebar di Arklay Mountains.
RACCOON CITY INCIDENT - The Outbreaks
24 September, diawali dengan kejadian pembunuhan di tribun penonton saat pertandingan NFL antara tim Raccon Sharks melawan tamunya Old Court Thunders, salah seorang penonton yang sudah menjadi zombie langsung menyerang penonton lainnya hingga terjadi kepanikan yang luar biasa, pertandingan-pun akhirnya dihentikan dan saat itu juga 15 anggota kepolisian RPD dipanggil untuk menangani kasus tersebut.
Belum ada penjelasan lebih lanjut tentang penanganan tersebut, kemungkinan pelaku (zombie) dieksekusi ditempat oleh anggota kepolisian, serta korban yang kemungkinan tewas atau terluka langsung dilarikan menuju Raccoon General Hospital.
Menjelang malam hari, 8 orang yang biasanya berkunjung ke J-Bar yaitu, Kevin Rayman (RPD officer / SPF unit), David King (Mechanic), Alyssa Ashcroft (Reporter), Yoko Suzuki (Student college), Mark Wilkins (Security guard), Bob (Security guard), George Hamilton (Doctor), serta Jim Chapman (Subway staff) sedang berkumpul sembari minum-minum setelah seharian bekerja. Saat itu Will yang bekerja sebagai bartender serta rekannya Cindy Lennox seorang waitress sedang mengamati seseorang yang bersikap aneh diluar bar, Bob salah satu rekan Mark tiba-tiba terjatuh dari kursinya hingga setengah sadar, para pengunjung lainnya-pun berusaha menolongnya. Bersamaan dengan itu, Will yang tidak nyaman dengan sikap seseorang yang berada di luar bar segera membukakan pintu depan untuk bertanya kepada orang tersebut. Tapi bukannya malah menjawab pertanyaan Will, orang tersebut malah menggigitnya, spontan seluruh pengunjung bar langsung kaget dengan kejadian tersebut, Will lalu mendorong zombie yang telah menggigitnya keluar bar, ia langsung menyegel pintu depan agar zombie itu tidak bisa masuk, tak ayal dengan cepat beberapa orang yang sudah berubah menjadi zombie langsung bergerombol diluar bar sambil menggedor-gedor kaca jendela. Will yang terluka parah dibagian bahu pun akhirnya sekarat dan tidak mampu berdiri.
Para pengunjung yang masih tidak tahu menahu tentang apa yang terjadi, masih sibuk berbicara satu sama lain, beberapa orang ada yang sedang membantu Bob dan Will. Namun apalah daya, luka yang diterima Will nampaknya cukup serius, ia pun akhirnya lambat laun mulai hilang kesadaran. Tak lama setelah perdebatan panjang, Will yang sekarat akhirnya kembali bangkit menjadi zombie, Will-pun langsung menyerang para pengunjung lainnya, namun dalam sekejap tembakan pistol milik Kevin dan Mark langsung mengahabisinya.
Panik dengan apa yang terjadi para pengunjung bar berniat kabur melewati pintu belakang, Bob yang dalam kondisi fisik masih lemah akhirnya dibopong oleh Mark untuk keluar bersama yang lainnya. Ditengah perjalanan saat kabur, Bob meminta kepada yang lainnya untuk meninggalkannya sendirian, ia merasa nantinya akan seperti Will, karena Bob sendiri secara tidak langsung terinfeksi t-virus, Bob yang kesadarannya sudah mulai samar-samar berpesan kepada yang lainnya untuk melanjutkan perjalanan, Bob berkata kepada Mark bahwa ia sendiri tidak menginginkan jika berakhir seperti Will, ia-pun segera bunuh diri dengan menembakkan pistol ke kepalanya. 8 orang survivor yang lain akhirnya terus melanjutkan perjalanan, beberapa dari mereka akhirnya terpisah karena kondisi yang semakin memburuk, mereka nantinya terbagi dalam 2 grup yang berbeda, grup 1 bergerak menuju Apple Inn untuk mencari perlindungan dan yang lainnya terdampar di dekat area Raccoon Zoo sembari menunggu evakuasi helikopter. Namun kedua grup ini malah terlibat situasi yang semakin kacau. Karena di Apple Inn dan Raccoon Zoo sendiri sudah terinfeksi t-virus, mau tak mau merek-pun harus berjuang untuk meloloskan diri dari kepungan berbagai macam makhluk pemangsa. Semua J-Bar survivor ini nantinya bergabung dengan beberapa officer RPD yang sedang melakukan evakuasi.
t-virus-pun akhirnya memenuhi hampir seluruh Raccoon City, anggota-anggota kepolisian RPD sejak sore hari sudah semakin sibuk untuk mengurusi berbagai macam panggilan darurat. Semua anggota kepolisian baik veteran ataupun yang masih rookie segera dikerahkan menuju tempat kejadian perkara, akibatnya Marvin Branagh salah satu anggota kepolisan RPD akhirnya membatalkan seluruh investigasi kasus yang terjadi di Raccon City, karena saat itu RPD memang kekurangan orang.
Kepanikan, kecelakaan serta pembunuhan semakin merajalela, anggota RPD yang berada dilapangan mulai sibuk untuk meminta bantuan, belum lagi keadaan darurat yang membuat anggota lain tidak bisa kembali ke RPD pusat, bahkan diantara mereka banyak yang tewas saat berada ditempat kejadian perkara.
Grup SWAT RPD yang diturunkan untuk menetralisir zombie-zombie yang mulai berkeliaran di setiap sudut kota juga tidak bisa berbuat banyak, blokade jalan yang mereka buat hampir semua dapat ditembus, suara tembakan terdengar dimana-mana, sirine mobil polisi, truck pemadam kebakaran dan mobil ambulans berbunyi silih berganti menambah kisruhnya seisi kota.
3 officer RPD, Eric, Elliot dan Harry yang saat itu bertugas mengamankan Main Street mulai kewalahan dengan banyaknya zombie-zombie yang bermunculan. Harry yang sedang menge-set timer bomb untuk menghancurkan puluhan zombie mulai panik saat kedua rekannya tewas dikeroyok zombie yang berhasil menembus kawat barikade. Tak ayal ia pun akhirnya berjuang sendiri menyelesaikan sistem detonatornya. Tak lama beberapa orang dari J-Bar survivor datang membantunya untuk meledakkan area tersebut, sembari bertahan dengan senjata seadanya . Finally, setelah Harry men-set timer bomb dalam waktu yang cukup, Main Street akhirnya berhasil diledakkan disaat semua survivor berhasil menjauh dari lokasi, dan !!BANG!! Puluhan zombie-pun langsung hancur tak tersisa.
Tanggal 25 September, Presiden Amerika Serikat langsung memerintahkan seluruh US Military dan Security Service untuk menutup semua akses jalan masuk yang menuju Raccon City dan mengisolasi wilayah tersebut dalam radius 15 km, semua jaringan komunikasi dengan cepat diputus dari pihak luar serta sistem keamanan diperbatasan mulai ditingkatkan secara menyeluruh. Dengan antisipasi preventif tersebut membuat Raccoon City kini benar-benar dalam status karantina.
Umbrella yang mulai kelimpungan dengan kejadian di Raccoon City, mulai menyusun rencana pembersihan kota tersebut, secara prosedur lapangan memang Umbrella mengirimkan unit-unit keamanan anti-biohazard, namun secara de-facto sebenarnya tidak, dibalik kejadian itu malah banyak tujuan pribadi Umbrella yang akan dilakukan secara ilegal demi menyelamatkan aset perusahaan. Rapat-pun dimulai dengan membahas tentang langkah-langkah yang diambil untuk menyelesaikan kasus penyebaran t-virus di Raccoon City, tentu-nya rapat tersebut juga tak luput dari perhatian tentang pembahasan aset-aset penting yang berada dikota itu, tak terlepas dari kegagalan USS Alpha Team yang tidak berhasil mengabil sample G-virus dari tangan William Birkin.
Di RPD station, para officer cadangan mulai sibuk membentuk barikade pertahanan guna menjadikan lokasi benteng terakhir evakuasi penduduk sipil, masyarakat yang berhasil dievakuasi langsung diamankan menuju ruang basement, termasuk salah satunya adalah Ben Bertolucci, seorang Jurnalis yang mengurung dirinya sendiri di sel tahanan RPD station. Sementara itu Chief Brian Irons yang berniat menetap di RPD station hingga titik darah penghabisan memerintahkan seluruh anggota RPD yang tersisa untuk mempertahankan kota tersebut bagaimana-pun caranya, belum lagi nantinya para officer mulai mengalami krisis mental karena supplai amunisi kian menipis. Chief Brian yang sengaja menyebarkan stock amunisi diberbagai ruangan kantor kepolisian pusat membuat para officer kesulitan untuk mempertahankan diri, bahkan membuat mereka harus bolak-balik intuk mencari stock amunisi tersebut. David Ford, Marvin Branagh dan beberapa rekan lainnya terus sibuk melawan zombie-zombie yang mencoba menerobos masuk melalui ventilasi jendela, beberapa dari mereka sempat terluka karena gigitan zombie, namun usaha yang dilakukan terus menerus hingga menjelang pagi akhirnya tidak dapat banyak membantu, RPD station-pun diambang kehancuran.
Tanggal 26 September, Raccoon City sudah dalam keadaan lumpuh total, 80% kota tersebut sudah dalam pengaruh t-virus, hampir tidak ada jalan keluar untuk mengevakuasi para penduduk, tim-tim bantuan kepolisian yang berada disetiap area kota sudah tidak bisa berbuat banyak. Ditempat Raccoon General Hospital, Direktur rumah sakit menulis dilaporan terakhirnya bahwa seluruh staff, karyawan serta dokter yang bertugas semua tidak ada yang selamat dari kepungan zombie, bahkan sampai disaat terakhirpun pihak rumah sakit masih belum bisa menemukan obat penawarnya.
J-Bar survivor yaitu George Hamilton, Cindy Lennox dan Jim Chapman berniat menuju Raccon General Hospital untuk mencari supply medis, disana mereka secara tidak sengaja bertemu dengan seorang dokter bernama Hursh. Ia menjelaskan bahwa rumah sakit tersebut tidak lagi menjadi tempat yang aman untuk berlindung. Hursh lalu meminta bantuan kepada mereka untuk memperbaiki sistem elevator yang berada dilantai tiga, namun sayang dokter Hursh yang saat itu sedang mengawasi control panel langsung diserang oleh segerombolan lintah, Hursh yang mencoba menghindari lintah tersebut berusaha menaiki blokade yang menghalangi jalan masuk, namun saat mencoba melewatinya Hursh tidak sengaja terjatuh dan mengalami luka dibagian lengannya, merasa sulit bergerak dan kesakitan, Hursh akhirnya terjebak dalam kepungan lintah yang siap memangsanya. Dengan cepat akhirnya tubuh Hursh dikerumuni lintah dan bermutasi menjadi makhluk “leech-zombie”. George, Cindy dan Jim berusaha kabur dari kejarannya sembari mencoba melumpuhkan Hursh, namun apalah daya senjata ringan yang mereka bawa tidak cukup melukainya, alhasil mereka bertiga langsung mencari cara untuk mengalahkan Hursh. Tak lama berselang George berhasil menjebak Hursh di tempat pengatur suhu ruangan dan menguncinya agar tidak bisa keluar, sementara itu Jim yang mengoperasikan kontrol panel langsung mengaktifkan panas suhu ruangan hingga membakar seluruh lintah yang berada ditubuh Hursh, ia-pun tewas seketika. Cindy dan kedua rekannya langsung kabur menuju sewer setelah mengambil Security Card milik dokter Hursh.
Dilain tempat Chief Brian Irons sudah mulai berulah, pikiran gilanya untuk tidak membiarkan satu orang-pun lolos dari kotanya mulai mempengaruhinya, Chief Brian kini memiliki tujuan sendiri untuk mengkarantina seluruh pengungsi serta officer yang berada di RPD station, ia-pun mulai paranoid dengan menembaki salah satu anggotanya sendiri.
Jill Valentine and Umbrella Operation Part 1 (Resident Evil 3)
Singkat cerita, hampir semua masyarakat Raccon city sudah tercemar T-Virus,dengan sigap Umbrella pun langsung melancarkan First Operation nya
Kiri ke kanan atas : Kevin Dooley, Forest Speyer, Kenneth Sullivan, Edward Dewey, Albert Wesker, Barry Burton, Brad Vickers
24 Juli 1998 pada malam hari, mereka di berangkatkan ke Raccon Forest menggunakan Helikopter. Di tengah – tengah perjalanan, Jill Valentine melihat helicopter Bravo Team yang sudah terdampar di Raccon Forest. Mengetahui akan hal tersebut, Wesker sang kapten Team menyuruh Brad Vicker untuk mendaratkan helicopter nya agar bisa melakukan investigasi lebih dekat. Joseph Frost memulai investigasi nya kedalam bangkai heli tersebut, dan ternyata sang pilot STARS Bravo Team Kevin Doodley di temukan mati mengenaskan di dalam heli. Kaget akan hal itu, Joseph Frost lari keluar dari helicopter tersebut. Tapi naas, di luar helicopter sudah ada Cerberus yang menunggunya. Joseph yang ketakutan mencoba melawan dengan tembakan, tapi karena kalah jumlah Joseph yang malang menjadi hidangan makan malam Cerberus disitu.
Selesai memakan Joseph, Jill yang saat itu tebengong melihat rekan nya di makan hidup hidup oleh anjing, menjadi sasaran Cerberus selanjutnya. Beruntung, sesaat sebelum anjing itu berhasil menerkam nya, Chris Redfield menyelamatkan Jill dengan menggunakan Beretta nya. Dengan anggota team yang tersisa, mereka berlari menghindar dari serangan Cerberus ke arah Helikopter. Tetapi Belum setengah jalan mereka mencapai Landing Zone, Brad yang panik menghidupkan mesin Helikopter dan kabur meninggalkan mereka. Karena tidak dapat melakukan apa – apa selain lari, mereka meneruskan pelarian mereka kea rah yang lebih aman. Di tengah tengah pengejaran itu, Wesker melihat sebuah Mansion Besar dan menyuruh seluruh anggota team untuk masuk dan bertahan disana, “Mansion itu tidak lain dan tidak bukan adalah Spencer Estate a.k.a Arklay Mansion”.
Di dalam Mansion, Jill sadar kalau Barry menghilang, saat itu juga ia langsung bergegas keluar dari mansion untuk mencari Barry tapi sayang, Wesker dengan sigap langsung mencegah Jill karena terlalu berbahaya jika keluar dari mansion sekarang. Tidak lama kemudian, terdengar suara tembakan dari ruang sebelah. Chris mengajukan diri untuk memeriksanya, karena dia pikir siapa tau itu adalah tembakan dari Barry. Setelah menyelidiki tempat itu, ia melihat ceceran darah di dekat perapian tentu dia bingung dan berharap kalau itu bukan darah Barry. Sadar dengan keanehan yang ada di Mansion tersebut, ia pun melanjutkan investigasi. Ia memasuki ruang lain dan waaww…!! Salah satu anggota Bravo Team Kenneth Sullivan terlihat sedang di makan oleh seorang pria, (Chris tidak mengetahui jika pria itu adalah Zombie yang sudah tertular T-Virus). Zombie yang tadi nya sedang asik makan malam bersama Kenneth terganggu oleh kedatangan Chris dan akhirnya mencoba menyerang Chris. Dia kocar kacir ketakutan karena senjatanya jatuh waktu di luar mansion tadi dan lari menuju tempat Wesker berada. Namun ternyata, Wesker dan anggota team lain nya menghilang. Dia hanya menemukan Beretta milik Jill Valentine.
Dengan senjata kepunyaan Jill, ia bertekat untuk mencari semua anggota STARS yang hilang dan menjelajahi semua ruangan di dalam Mansion tersebut. Di setiap ruangan Chris selalu bertemu dengan monster B.O.W milik Umbrella tapi karena keahlian nya terhadap senjata dan pertarungan jarak dekat, ia dengan mudah mengalahkan monster monster itu. Suatu ketika, Chris bertemu dengan teman sekantor nya yang juga merupakan anggota S.T.A.R.S Forest Speyer. Tapi naas, Forest ternyata sudah mati akibat di serang oleh Monster monster disitu. Saat Chris ingin mencoba mengecek mayat Forest, tiba-tiba Mayat Forest bergerak dan mulai menyerang Chris, dengan segan ia pun membunuh Forest menggunakan Beretta Jill dan Akhirnya Forest meninggal dengan tenang.
Di lain tempat, Jill yang berpisah dengan anggota yang lain menemukan senjata Shotgun yang di gantungkan. Setelah mengambil senjata tersebut dia pun keluar dengan niat untuk melakukan pencarian terhadap anggota lain. Tetapi sebelum sempat keluar dari ruangan tersebut, atap ruangan nya sedikit demi sedikit mulai jatuh dan akan segera menimpa Jill. Di luar ruangan, Barry yang mendengar teriakan Jill di dalam ruangan mencoba untuk membebaskan Jill. Barry akhirnya berhasil mengeluarkan Jill dan Jill pun selamat. Setelah membebaskan Jill, Barry memutuskan untuk berpencar lagi agar lebih memudahkan pencarian anggota team yang lain, dan Jill pun setuju.
Kembali ke Chris, di perjalanan ia bertemu dengan Anggota Bravo team Richard aiken dan Rebecca Chamber yang sedang mengobati Richard karena ia terluka parah. Rebecca lalu menceritakan apa yang terjadi dengan Richard sehingga ia bisa terluka parah seperti ini. Dan ternyata Richard terluka karena serangan ular besar. Rebecca memberitahu Chris bahwa ia membutuhkan serum secepat nya, karena jika tidak, nyawa Richard akan melayang.
Tidak mau akan hal itu terjadi, Chris kembali mejelajahi Mansion dan beruntung, ia akhirnya dapat menemukan Serum itu. Dengan cepat Chris kembali menuju ruangan dimana Richard Aiken dan Rebecca Chamber berada. Lalu Rebecca langsung memberikan serum itu dan akhirnya Richard kembali pulih. Tetapi ular yang menyerang Richard datang kembali dan mencoba menyerang Chris dan Rebecca, tidak mau hal itu terjadi, Richard mengorbankan dirinya untuk menyelamatkan mereka berdua. Akhirnya Rebecca dan Chris selamat.
Sementara Jill sedang terus melakukan penjelajahan terhadap mansion tersebut, guna untuk mencari anggota anggota nya yang hilang. Di perjalanan dia melihat sebuah pintu yang di atas nya tertulis “Room .002”. Diluar ruangan itu, jill medengar Barry sedang melakukan percakapan dengan seseorang yang tidak di ketahui siapa. (Barry di beritahu oleh Albert Wesker untuk membatu rencana nya untuk membunuh semua anggota S.T.A.R.S yang tersisa. Barry di ancam jika tidak mau melakukan nya, Keluarganya akan di bunuh. Takut akan hal itu, Barry pun meng ia kan keinginan Wesker , dan Wesker keluar dari ruangan itu menggunakan tangga rahasia disitu). Setelah Jill mendengar semua percakapan Barry, ia masuk dan menanyakan akan kebenaran hal itu. Barry mengaku bahwa ia disuruh Wesker untuk membunuh semua Anggota S.T.A.R.S. Tapi jill menenangkan dan meyakinkan Barry bahwa gertakan Wesker hanyalah omong kosong belaka, ia menganggap semua yang dikatakan Wesker hanyalah manipulasi agar semua anggota terjebak dalam rencananya. Barry pun sadar dan mengerti bahwa yang dikatakan Jill adalah benar, diakhir pembicaraan mereka berdua akhirnya sepakat untuk kembali melanjutkan pencarian.
Alpha Team at "Arklay Mansion" Part II (Resident Evil)
Perjalanan Chris – Rebecca, dan Jill- Barry pun terus berlanjut, mereka berhadapan dengan mahluk mahluk genetic buatan Umbrella seperti Hunter, Crimson Collored Zombie, V-JOLT chemical Plant 42 dan monster monster genetic Umbrella lainya. Namun tidak tau karena beruntung atau memang ahli, mereka selalu berhasil mengalahkan semua monster ciptaan Umbrella
Sampai akhirnya mereka menemukan Ruangan Bawah tanah yang terhubung dengan Labolatoriun penelitian Umbrella. Chris dan Rebecca terkejut menemukan Enrico yang sudah bersimbah darah dan menanyakan kenapa itu semua bisa terjadi. Lalu Enrico menjelaskan bahwa ada salah seorang dari anggota S.T.A.R.S merupakan anggota Umbrella dan dalang dari semua ini. Saat ia akan memberitahukan Siapa orang nya, ia di tembak oleh Albert Wesker, dimana Chris tidak mengetahui hal tersebut. Lalu mereka pun meninggalkan mayat Enrico dan melanjutkan pencarian.
Sampai suatu saat mereka tiba di Ruang tempat penelitian Umbrella dalam perjalanannya Chris dan Rebecca akhirnya sampai di Research Facility. Disana mereka menemukan semua informasi tentang data-data eksperimen serta sample penelitian monster-monster yang pernah menjadi lawan mereka saat di mansion, mereka akhirnya mengerti bahwa dibalik semua tragedi ini disebabkan oleh Umbrella. Disaat tengah menyelidiki laboratorium tersebut, Wesker tiba-tiba muncul dihadapan mereka, Chris dan Rebecca semula tidak mencurigai Wesker, berusaha meyakinkan rekannya untuk bersama-sama mencari tahu pelaku yang menjadi dalang dari insiden tersebut. Lalu secara mengejutkan Wesker langsung mengakui kepada Chris dan Rebecca bahwa dialah yang menjadi otak perencanaan insiden yang melibatkan STARS member, Wesker juga mengakui bahwa ia adalah mantan researcher yang pernah ditempatkan di Management Training Facility untuk membantu penelitian senjata biologi dan pengembangan virus yang sedang menyebar di arklay regions saat ini. Chris dan Rebecca langsung terkejut mendengar semua pengakuan Wesker. Wesker-pun langsung menembak Rebecca yang saat itu sedang lengah.
Chris segera memulai konfrontasi langsung terhadap Wesker, namun Wesker tidak tinggal diam, ia segera membuka kode untuk mengaktifkan BOW yang disebut Tyrant untuk melawan Chris. Sesaat sebelum Tyrant melawan Chris, Wesker yang sudah menyuntikan dirinya sendiri dengan virus baru buatan William Birkin membiarkan ia diserang oleh Tyrant dan membiarkan dirinya sendiri mati. Sebenar nya virus buatan William ini adalah virus tersukses yang pernah ia buat, karena virus ini mempunyai efek mati “Sementara”. Dan jika dapat selamat dari efek mati sementaranya itu, Wesker akan mendapatkan kembali kehidupanya dengan kekuatan Manusia Super seperti yang ia idam idamkan.Setelah melihat wesker di habisi oleh Tyrant, Chris yang juga sedang berada dalam ruangan mau tak mau ia harus melumpuhkan monster tersebut. Pertarungan sengit pun akhirnya kembali terjadi antara Chris melawan Tyrant. Modal utama pengalaman yang pernah ia dapat, menjadikannya mampu mengimbangi kekuatan Tyrant. Diakhir pertarungan Chris pun mampu melumpuhkan monster tersebut.
Di tempat yang berbeda, Rebecca yang sadar setelah pingsan ditembak Wesker berusaha mengaktifkan timer self-destruct untuk menghancurkan fasilitas tersebut. Sedangkan Chris berusaha fokus untuk mencari Jill. Setelah menjelajah area tersebut, Chris akhirnya menemukan Jill yang sedang terkurung didalam sel tahanan setelah tertangkap oleh Wesker. Barry sendiri sebelumnya sempat mengatakan kepada Jill untuk kabur menuju atap gedung setelah semua masalah ini berakhir. Mendengar saran yang pernah dikatakan olehnya, Chris, Jill dan Rebecca sepakat untuk meninggalkan gedung Research Facility menuju atap gedung sambil menunggu helikopter Brad datang menjemput. Rebecca langsung menyusul Chris dan Jill menuju atap setelah selesai memprogram ulang self-destruct system. Dilain tempat, Wesker yang tadi terkena efek mati sementara karena Virus baru William akhirnya menunjukan hasil yang sangat luar biasa. Luka sobek di perutnya yang di akibatkan terkena serangan Tyrant yang tadinya terbuka lebar, sedikit demi sedikit lukanya langsung tertutup dan sembuh secara total .
Wesker yang menyadari bahwa Research Facility akan meledak dalam waktu dekat, segera kabur melewati jalan utama menuju mansion. Tetapi sayang sebelum dia dapat berhasil keluar dari mansion, Lisa Trevor sudah menunggunya disana. Pertempuran pun tidak dapat di hindari, Wesker terus menembaki Lisa tetapi tidak terlihat ada pengaruh sedikitpun terhadap Lisa dari tembakan nya itu. Sadar akan hal itu, ia membuat taktik untuk mengalahkan Lisa. Singkat Cerita Wesker yang merasa tersudut dalam pertarungan mencoba mencari celah untuk memanfaatkan ruangan sekitar. Alhasil Wesker berhasil menjebak Lisa dengan membuatnya tertimpa chandelier yang berada ditengah ruangan. Lisa tidak bisa bergerak karena besar nya chandelier itu. Wesker pun kabur meninggalkan mansion tersebut.
Di lain pihak, Chris, Jill dan Rebecca yang sudah berada di atap gedung, terkejut melihat Tyrant yang Chris sangka sudah mati, yang ternyata masih mengejar mereka. Tidak bisa berbuat apa selain menunggu merekapun berusaha menahan amukan Tyrant disaat Brad mencoba mendaratkan helikopternya di atap gedung. Karena Monster itu tidak kunjung mati oleh serangan senjata ringan, Brad akhirnya mencoba menjatuhkan Rocket Launcher ke tangan Chris, dan Chris pun menembakan Rocket Launcher itu ke Tyrant, dan berakhirlah perlawanan dari Tyrant tersebut.
Brad lalu berhasil mendaratkan helikopter di atap gedung, tak disangka Chris, Jill dan Rebecca-pun terkejut melihat Barry sudah berada di helikopter, Barry lalu mengulurkan tangan dan mengucapkan selamat kepada rekan-rekannya. Mereka semua berhasil kabur dari Research Facility sebelum tempat tersebut meledak.
Setelah melihat kalau situasi telah aman, Brad brehasil mendaratkan helicopter nya di atap gedung, tak disangka Chris, Jill dan Rebecca-pun terkejut melihat Barry sudah berada di helikopter, Barry lalu mengulurkan tangan dan mengucapkan selamat kepada rekan-rekannya. Dan akhirnya hancurlah Arklay mansion tersebut sesaat setelah mereka berhasil meninggal kan nya.
Anggota team yang selamat dari insiden Arklay adalah Chris Redfield, Jill Valentine, Rebecca Chamber, Barry Burton, Brad Vickers.
Kembali ke Wesker, Diluar area Raccoon forest ia melihat ledakan yang menghancurkan seluruh fasilitas serta mansion sembari mengagumi kekuatan tubuhnya yang berhasil menghindarkannya dari kematian tanpa harus bermutasi menjadi monster. Wesker sangat senang dengan kemampuan baru yang dimilikinya, kekuatanya itu membuat daya regenerasi, Kelincahan dan kekuatan Wesker melebihi manusia normal. Dan nantinya Weskerlah yang berencana memusnahkan seluruh Perusahaan Umbrella serta anggota STARS yang selamat dengan menggunakan kekuatan barunya.
Raccoon City Virus Outbreak
Beberapa minggu sejak kehancuran Umbrella Training Facility dan Arklay Mansion. Para anggota kepolisian RPD lainnya banyak yang ragu-ragu terhadap pernyataan Chris tentang kejadian incident di Arklay Mansion, mereka tidak langsung mempercayai semua cerita yang pernah dialaminya. Kesal dengan semua anggota RPD yang tidak mempercayai nya, Chris pun berencena menemui Brian Iron untuk menjelaskan semua yang dia alami. Sama seperti para anggota kepolisian RPD, Chief Brian pun tidak mempercayai apa yang di jelaskan Chris, bahkan dia menganggap Chris sudah tidak waras lagi. Chief Brian lantas menyalahkan para anggota S.T.A.R.S karena tidak Professional dalam menjalankan tugas yang berakibat tewasnya beberapa anggota dari mereka. Saat itu juga STARS dibubarkan keanggotaanya, mereka segera dipindah tugaskan sebagai polisi elit regular. Chris pun akhirnya menyadari bahwa Chief Brian Irons sendiri adalah orang penting dikepolisian yang berada dibawah kontrol Umbrella Corporation, bahkan ia menganggap seluruh kota Raccoon City sendiri sudah tenggelam dalam pengaruh Umbrella, maka tidak aneh jika semua pengalaman yang diceritakan Chris, Barry, Jill dan Rebecca semuanya dianggap kebohongan belaka atas dalih kegagalan mereka dalam menjalankan tugas yang mengakibatkan pemimpin serta anggota STARS lainnya tewas.
Dua hari berikutnya Jill menemui Chris di apartemennya untuk membahas tentang sesuatu informasi aneh yang membahas tentang suatu Virus, “G-Virus”. Chris sendiri mengatakan kepada Jill tentang niatannya untuk membongkar seluruh kejahatan perusahaan Umbrella. Jill pun mulai khawatir dengan rencana yang dibuat Chris namun ia belum berkomentar apapun tentang ajakannya untuk menjatuhkan perusahaan tersebut.
Dilain pihak lain Chief Brian Irons mengalami depresi berat gara-gara permintaan Umbrella yang semakin lama semakin tidak mungkin untuk direalisasikan, ia pun berencana menemui William Birkin di Underground Research Facility untuk mendiskusikan hal tersebut.
Chief Brian Irons memang dikenal sebagai polisi korup di Raccoon City, latar belakang dari seorang kriminal serta kelakuan yang menjurus kekerasan membuatnya menjadi polisi yang tidak disiplin, tapi karena ia bisa di bilang sebagai bawahan Umbrella, maka Brian Iron tetap menjabat sebagai ketua Polisi walaupun dengan kelakuan seperti itu. Umbrella sendiri memanfaatkannya sebagai tameng agar semua penelitian ilegalnya tidak tersentuh oleh hukum, sejak itulah Brian Irons diangkat sebagai kepala departemen kepolisian Raccoon City (RPD), otomatis dia dibawah pengawasan langsung Umbrella yang berbasis di Raccoon City, terutama William birkin yang paling banyak berjasa terhadapnya dalam urusan finansial dan jabatan. Catatan latar belakang kriminal Chief Brian nantinya dapat diketahui lewat fax yang dikirimkan oleh Chris Redfield kepada STARS office saat terjadinya Raccoon City incident.
Hal aneh pun mulai terjadi di pinggiran kota Raccon City, Masyarakat banyak yang melihat mahluk mahluk aneh berbentuk anjing berkeliaran di dekat hutan, Tidak hanya anjing, banyak juga pemburu pemburu di hutan melihat sosok aneh lainya. Takut akan hal tersebut, masyarakat lantas melaporkanya ke kepolisian terdekat. Namun anggota polisi yang menginvestigasi tentang laporan tersebut ternyata tidak menemukan petunjuk apapun. Memang para anggota polisi melihat banyak jejak kaki anjing di hutan, tapi polisi menyimpulkan bahwa itu hanya jejak kaki anjing hutan biasa dan akhirnya penyelidikan-pun dihentikan. Chris yang mengetahui laporan tersebut langsung menyimpulkan tentang keterlibatan Umbrella.
Tak lama setelah kejadian tersebut Chris bersama Barry akhirnya menemukan informasi tentang G-virus setelah beberapa hari menyelidiki aktivitas Umbrella yang berada di Raccoon City, puas dengan bukti tersebut, mereka-pun berencana untuk menuju Umbrella headquarters yang berpusat di Eropa. Sebelumnya Chris sempat menulis diary terakhir untuk adiknya Claire, sedangkan Barry berencana memindahkan seluruh keluarganya ke Kanada untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk. Jill yang saat itu mendengar rencana kepergian Chris dan Barry ke Eropa melalui surat, segera menyusun jadwal untuk bergabung menemui mereka pada bulan September.
Keadaan mulai memburuk pada bulan September, Raccoon Today mempublikasikan artikel tentang makhluk misterius yang mulai terlihat diluar area Arklay Mountains dan ditemukannya beberapa sekumpulan anjing liar dan burung gagak yang sering berkeliaran di dekat lembah sungai.
Sementara itu di Raccoon General Hospital mulai banyak dipenuhi oleh pasien yang terkena infeksi t-virus sejak kejadian Arklay Outbreaks. Pihak dokter dan perawat masih belum tahu menahu tentang infeksi tersebut, mereka hanya menyadari bahwa pasien tersebut terserang penyakit yang aneh. Untuk pertama kalinya Direktur rumah sakit Raccoon City mengungkapkan kekhawatirannya tentang penyakit tersebut, karena hampir semua pasien yang dirawat disana terserang penyakit yang sama, bahkan para dokter ahli sekaliber pun masih belum menemukan cara untuk menyembuhkannya.
Umbrella yang sudah mulai khawatir terhadap penyebaran virus di Raccoon City, mereka mulai mengkonsentrasikan sistem pengamanan sebagai antisipasi kemungkinan di lapangan, UBCS (Umbrella Biohazard Countermeasure Service) adalah salah satu aset pengamanan Umbrella yang mulai disiapkan jika terjadi hal-hal yang di ingingkan di Raccoon City, UBCS dibentuk sebagai unit para-militer yang dipelopori oleh seorang prajurit veteran berpangkat Colonel bernama Sergei Vladimir. Satuan ini nantinya diisi oleh anggota-anggota eks. Kriminal serta para pembunuh bayaran, diantara mereka terdapat juga anggota eks. Marinir atau veteran perang yang pernah terlibat kejahatan sipil. Sejak September UBCS mulai disiapkan secara penuh oleh Umbrella, konsolidasi dan pelatihan intensif mulai dilaksanakan secara serentak sebelum nantinya diturunkan pada tanggal 26 September di saat insiden Raccoon City.
Di lain pihak, Umbrella sudah mulai tidak tenang dengan sikap William Birkin yang mulai memberontak terhadap Perusahaan Umbrella, William Berfikir bahwa ia hanya di jadikan sapi perahaan saja tanpa mendapat hasil apa apa dari jerih payah nya dalam pembuatan Virus. Akhirnya William juga tidak mau lagi berurusan dengan Umbrella tentang temuan G-virusnya. Setelah sample G-virus selesai dikerjakan, secara pribadi William berniat menjualnya kepada pihak pemerintah dengan harga yang tinggi, ia tidak sudi memberikannya kepada Umbrella. Puncaknya Umbrella headquarters benar-benar berang saat William menolak secara terang-terangan hasil penelitian G-virusnya tidak akan diserahkan kepada mereka. Menganggap sample tersebut merupakan penemuan yang sangat berharga, Umbrella akhirnya berpikir tidak ada jalan lain selain mengambilnya secara paksa, dibawah komando Ozwell E. Spencer, USS Alpha Team dikirim untuk merebut sample G-virus dari tangan William Birkin, hal inilah yang nantinya memicu kehancuran seluruh Raccoon City.
Diminggu-minggu berikutnya Raccoon City sudah semakin memprihatinkan, Raccoon General Hospital mulai kewalahan dengan pasien yang terinfeksi t-virus, para pasien menunjukan kondisi fisik yang makin memburuk, secara umum Direktur sudah menginstruksikan kepada para dokter ahli untuk segera membuat obat penawarnya, alih-alih tak mampu mebuat obat penawar, malah para perawat dan sebagian pekerja juga terkena infeksi t-virus. Dilain tempat, masyarakat juga mulai khawatir tentang adanya kemunculan makhluk buas yang sering mencelakai penduduk sekitar Arklay regions yang berbatasan dengan Raccoon City. Pihak kepolisian yang mendapat laporan tersebut mulai menggalakan investigasi dan berbagai penyelidikan yang berhubungan dengan kasus-kasus pembunuhan misterius. Namun semua itu sudah terlambat, hampir seluruh kota sudah dikepung oleh penyebaran t-virus, kepolisian dan masyarakat yang masih belum menyadari hal tersebut masih tetap saja menjalankan aktivitas seperti hari-hari biasanya.
CREATION AND OBSESSION
Di sebuah ruang laboratorium Raccoon University, seorang peneliti bernama Peter Jenkins sedang berusaha mengembangkan vaksin sebagai penyembuh dari t-virus, ia mempelajari virus tersebut bersama salah satu orang ahli virologi bernama Greg Mueller. Peter mengembangkan vaksin tersebut bersama Greg tanpa sepengetahuan Umbrella, mereka berdua adalah creator pertama yang dapat menemukan vaksin t-virus, vaksin tersebut nantinya diberi kode “Daylight”. Dihari-hari berikutnya Peter semakin curiga terhadap perilaku Greg yang mulai terobsesi dengan pengembangan t-virus, ia-pun khawatir jika suatu saat nantinya Greg malah membuat kesalahan yang fatal dengan penelitiannya. Peter akhirnya berniat secara diam-diam memberikan vaksin tersebut kepada sahabatnya George Hamilton, yaitu seorang dokter bedah di Raccoon General Hospital. Namun niatan itu tercium oleh Greg, Greg tentunya tidak ingin membiarkan itu terjadi, ia berpikir penemuan Daylight adalah salah satu masterpiece yang berharga, dan tidak boleh jatuh ketangan siapapun. Greg-pun akhirnya membunuh Peter saat berada diruang penelitiannya.
Greg sendiri merupakan researcher yang sudah lama bekerja pada Umbrella Corporation. Ia ditugaskan untuk mengembangkan prototype BOW bertipe Tyrant (Thanatos), dalam jenjang karir penelitiannya Greg menjadi orang yang mirip William Birkin, ia menganggap Umbrella hanyalah perusahaan sampah yang tidak menghargai setiap penemuan, akhirnya Greg memutuskan bersembunyi di Raccoon University untuk melanjutkan pengembangan Tyrant, Diperjalanan karirnya Greg akhirnya berhasil menciptakan Tyrant (Thanatos) mesin pembunuh yang sempurna. Tidak seperti Tyrant lainnya yang pernah diciptakan Umbrella, Thanatos memiliki tingkat intelegensia yang tinggi, mempunyai kecepatan yang sepadan dengan BOW Hunter, kekuatannya bahkan mampu menandingi Tyrant lain. Umbrella yang mengetahui penelitian Greg mengalami kemajuan, meminta agar sample serta file prototype BOW tersebut diserahkan kepada Umbrella Headquarters untuk dijadikan produksi massal layaknya BOW Hunter. Greg yang marah mendengar permintaan Umbrella langsung menolaknya, ia tidak mau makhluk ciptaannya menjadi produksi massal, Ia tetap bersikeras bahwa monster ciptaannya adalah suatu karya seni yang hanya dimiliki oleh satu individu. Mendengar hal tersebut Umbrella tentunya naik pitam, layaknya seperti anjing yang menggigit majikannya, Umbrella tidak akan membiarkan hal itu terjadi, nantinya Umbrella akan menurunkan tim khusus UBCS untuk merebut Thanatos dibawah pimpinan Nicholai Ginovaef.
USS Alpha team a.k.a "Mr. Death"(Resident Evil 2)
Tepat malam hari tanggal 22 September USS Alpha Team dibawah kepemimpinan Hunk mulai diturunkan menuju Underground Research Facility via jalur sewer dibawah kota. Misi mereka adalah untuk mengambil secara paksa semua t-virus beserta sample G-virus yang dibuat oleh William Birkin.
Unit ini merupakan satuan tugas yang dilatih secara khusus oleh Umbrella, tidak seperti unit UBCS yang digunakan sebagai pasukan (anti-BOW) para-militer dalam skala massal, USS merupakan agen keamanan Umbrella yang dilatih layaknya pasukan elit, seperti infiltrate, sabotase, assassination, special-ops dan tugas rahasia lainnya. USS Alpha team pun tidak hanya di beri mainan ecek ecek seperti Unit UBCS, mereka di beri mainan yang sangat canggih pada masanya.
Hunk dan timmnya berhasil memasuki Underground Research Facility tanpa diketahui pihak keamanan, dalam aksinya tim dibagi menjadi 2 grup, grup 1 bertugas mengambil sample sedangkan grup 2 bertugas menjaga jalur escape point. Grup 1 bergerak menuju laboratorium William dengan 2 unit member (salah satunya adalah Hunk) sebagai “sample taker”. William yang saat itu sudah menyelesaikan project G-virusnya tidak sadar kalau 2 unit USS yang berada dalam fasilitas sudah mengincarnya, alhasil dia-pun kaget saat Hunk beserta unitnya berhasil menerobos masuk ruang penelitiannya. William yang terkejut langsung mengambil handgun yang berada di meja dan menodongkannya ke Hunk. Saling todong senjata membuat suasana semakin runyam, Hunk yang meminta paket sample tersebut untuk diserahkan kepadanya malah tidak digubris William, ia pun masih ngotot untuk mempertahankannya, walau secara kondisi William dalam keadaan yang terjepit. Saking gemetarnya William tidak sengaja menyentuh sesuatu sehingga benda tersebut jatuh ke lantai. Panik mendengar benda yang terjatuh, rekan setim Hunk langsung memberondong William hingga tersungkur, Hunk yang tidak ingin terjadi kerusakan pada sample tersebut langsung menghentikan rekannya untuk tidak menembak. Setelah William tidak berdaya, mereka-pun berhasil mengambil paket virus dan segera meninggalkan ruangan lab.
Misi sudah terselesaikan, paket t-virus dan sample G-virus sudah ditangan USS Alpha Team, selanjutnya mereka tinggal bergerak menuju escape point untuk dijemput helikopter. Namun sayang ditengah perjalanan, hal tersebut tidak berjalan sesuai rencana, karena unit ini nantinya akan menjadi bulan-bulanan William Birkin.
William yang saat itu sekarat di ruangannya langsung didatangi oleh istrinya Anette Birkin yang tidak sengaja mendengar suara tembakan dari lab William, khawatir dengan kondisi suaminya yang makin memburuk, ia segera bergegas mencari pertolongan. Apa yang dilakukan Anette menjadi sia-sia, karena William sendiri sudah menginjeksi dirinya dengan sample G-virus. William-pun akhirnya bermutasi menjadi monster yang disebut G-type.
Tak lama kemudian, kepanikan mulai terjadi diruang Underground Research Facility, beberapa BOW Hunter yang digunakan sebagai obyek penelitian sempat terlepas dari sel dan mengamuk hampir diseluruh ruangan, tak ayal para pekerja dan researcher-pun banyak yang tewas karena amukannya. Kepanikan tersebut semakin menjadi-jadi ketika para researcher dan staff lainnya mengetahui jika William sudah menjadi monster dan berkeliaran di Underground Facility. Pembunuhan akhirnya terjadi hampir diseluruh ruangan fasilitas, beberapa pekerja dan researcher yang selamat berusaha mengaktifkan sistem temperatur ruangan untuk menghentikan BOW dengan cara mendinginkan suhu ruangan dibawah 0 derajat. Cara tersebut memang berhasil, sebagian besar BOW yang berada diluar area karantina berhasil dibekukan sehingga monster-menster tersebut tidak bisa bergerak. Namun William yang sudah keburu keluar dari ruangan fasilitas tidak sempat dicegah oleh sistem keamanan, alhasil William langsung memburu seluruh anggota USS Alpha Team yang sedang bergerak menuju sewer.
Anggota USS yang tidak sadar menjadi target buruan William tidak menduga jika mereka nantinya harus berhadapan dengan monster yang cukup kuat, apalagi USS bukanlah unit yang dilatih sebagai anti-BOW. Belum sampai setengah perjalanan menuju sewer Hunk dan timnya akhirnya terkejar oleh William, mereka yang terkejut dengan kehadiran monster tersebut secara tiba-tiba langsung melepaskan tembakan secara membabi-buta.Namun sayang sekali, ternyata senjata MP5 yang dipakai anggota Hunk bukanlah tandingannya, tembakan-tembakan itu bahkan tidak mampu melumpuhkan sama sekali. Akhirnya, William yang sudah diliputi kemarahan yang luar biasa akhirnya membantai satu demi satu anggota USS Alpha Team.
Setelah menghabisi beberapa anggota USS, William lalu menghancurkan paket t-virus yang sempat dicuri oleh mereka, sample-sample yang hancur berantakan tersebut akhirnya menginfeksi tikus-tikus yang nantinya menjadi penyebab penyebaran virus di Raccoon City.
Hunk yang akhirnya tidak sadarkan diri akibat terkena serangan William Birkin, terpaksa terjebak di area sewer selama 8 hari. Beberapa anggota USS yang menjaga escape point di jalur sewer-pun tewas ditangan William, operasi ini akhirnya dianggap gagal oleh Umbrella. Insiden sewer serta kekacauan di Underground Research Facility merupakan awal yang akan menjadi klimaks kehancuran Raccoon City, sementara masyarakat masih beraktivitas seperti biasanya, tikus-tikus yang sudah terinfeksi t-virus kini sudah menyebar memenuhi jalur-jalur pembuangan diseluruh bagian kota, bahkan frekwensi penyebaran virus sudah lebih cepat ketimbang saat virus masih menyebar di Arklay Mountains.
RACCOON CITY INCIDENT - The Outbreaks
24 September, diawali dengan kejadian pembunuhan di tribun penonton saat pertandingan NFL antara tim Raccon Sharks melawan tamunya Old Court Thunders, salah seorang penonton yang sudah menjadi zombie langsung menyerang penonton lainnya hingga terjadi kepanikan yang luar biasa, pertandingan-pun akhirnya dihentikan dan saat itu juga 15 anggota kepolisian RPD dipanggil untuk menangani kasus tersebut.
Belum ada penjelasan lebih lanjut tentang penanganan tersebut, kemungkinan pelaku (zombie) dieksekusi ditempat oleh anggota kepolisian, serta korban yang kemungkinan tewas atau terluka langsung dilarikan menuju Raccoon General Hospital.
Menjelang malam hari, 8 orang yang biasanya berkunjung ke J-Bar yaitu, Kevin Rayman (RPD officer / SPF unit), David King (Mechanic), Alyssa Ashcroft (Reporter), Yoko Suzuki (Student college), Mark Wilkins (Security guard), Bob (Security guard), George Hamilton (Doctor), serta Jim Chapman (Subway staff) sedang berkumpul sembari minum-minum setelah seharian bekerja. Saat itu Will yang bekerja sebagai bartender serta rekannya Cindy Lennox seorang waitress sedang mengamati seseorang yang bersikap aneh diluar bar, Bob salah satu rekan Mark tiba-tiba terjatuh dari kursinya hingga setengah sadar, para pengunjung lainnya-pun berusaha menolongnya. Bersamaan dengan itu, Will yang tidak nyaman dengan sikap seseorang yang berada di luar bar segera membukakan pintu depan untuk bertanya kepada orang tersebut. Tapi bukannya malah menjawab pertanyaan Will, orang tersebut malah menggigitnya, spontan seluruh pengunjung bar langsung kaget dengan kejadian tersebut, Will lalu mendorong zombie yang telah menggigitnya keluar bar, ia langsung menyegel pintu depan agar zombie itu tidak bisa masuk, tak ayal dengan cepat beberapa orang yang sudah berubah menjadi zombie langsung bergerombol diluar bar sambil menggedor-gedor kaca jendela. Will yang terluka parah dibagian bahu pun akhirnya sekarat dan tidak mampu berdiri.
Para pengunjung yang masih tidak tahu menahu tentang apa yang terjadi, masih sibuk berbicara satu sama lain, beberapa orang ada yang sedang membantu Bob dan Will. Namun apalah daya, luka yang diterima Will nampaknya cukup serius, ia pun akhirnya lambat laun mulai hilang kesadaran. Tak lama setelah perdebatan panjang, Will yang sekarat akhirnya kembali bangkit menjadi zombie, Will-pun langsung menyerang para pengunjung lainnya, namun dalam sekejap tembakan pistol milik Kevin dan Mark langsung mengahabisinya.
Panik dengan apa yang terjadi para pengunjung bar berniat kabur melewati pintu belakang, Bob yang dalam kondisi fisik masih lemah akhirnya dibopong oleh Mark untuk keluar bersama yang lainnya. Ditengah perjalanan saat kabur, Bob meminta kepada yang lainnya untuk meninggalkannya sendirian, ia merasa nantinya akan seperti Will, karena Bob sendiri secara tidak langsung terinfeksi t-virus, Bob yang kesadarannya sudah mulai samar-samar berpesan kepada yang lainnya untuk melanjutkan perjalanan, Bob berkata kepada Mark bahwa ia sendiri tidak menginginkan jika berakhir seperti Will, ia-pun segera bunuh diri dengan menembakkan pistol ke kepalanya. 8 orang survivor yang lain akhirnya terus melanjutkan perjalanan, beberapa dari mereka akhirnya terpisah karena kondisi yang semakin memburuk, mereka nantinya terbagi dalam 2 grup yang berbeda, grup 1 bergerak menuju Apple Inn untuk mencari perlindungan dan yang lainnya terdampar di dekat area Raccoon Zoo sembari menunggu evakuasi helikopter. Namun kedua grup ini malah terlibat situasi yang semakin kacau. Karena di Apple Inn dan Raccoon Zoo sendiri sudah terinfeksi t-virus, mau tak mau merek-pun harus berjuang untuk meloloskan diri dari kepungan berbagai macam makhluk pemangsa. Semua J-Bar survivor ini nantinya bergabung dengan beberapa officer RPD yang sedang melakukan evakuasi.
t-virus-pun akhirnya memenuhi hampir seluruh Raccoon City, anggota-anggota kepolisian RPD sejak sore hari sudah semakin sibuk untuk mengurusi berbagai macam panggilan darurat. Semua anggota kepolisian baik veteran ataupun yang masih rookie segera dikerahkan menuju tempat kejadian perkara, akibatnya Marvin Branagh salah satu anggota kepolisan RPD akhirnya membatalkan seluruh investigasi kasus yang terjadi di Raccon City, karena saat itu RPD memang kekurangan orang.
Kepanikan, kecelakaan serta pembunuhan semakin merajalela, anggota RPD yang berada dilapangan mulai sibuk untuk meminta bantuan, belum lagi keadaan darurat yang membuat anggota lain tidak bisa kembali ke RPD pusat, bahkan diantara mereka banyak yang tewas saat berada ditempat kejadian perkara.
Grup SWAT RPD yang diturunkan untuk menetralisir zombie-zombie yang mulai berkeliaran di setiap sudut kota juga tidak bisa berbuat banyak, blokade jalan yang mereka buat hampir semua dapat ditembus, suara tembakan terdengar dimana-mana, sirine mobil polisi, truck pemadam kebakaran dan mobil ambulans berbunyi silih berganti menambah kisruhnya seisi kota.
3 officer RPD, Eric, Elliot dan Harry yang saat itu bertugas mengamankan Main Street mulai kewalahan dengan banyaknya zombie-zombie yang bermunculan. Harry yang sedang menge-set timer bomb untuk menghancurkan puluhan zombie mulai panik saat kedua rekannya tewas dikeroyok zombie yang berhasil menembus kawat barikade. Tak ayal ia pun akhirnya berjuang sendiri menyelesaikan sistem detonatornya. Tak lama beberapa orang dari J-Bar survivor datang membantunya untuk meledakkan area tersebut, sembari bertahan dengan senjata seadanya . Finally, setelah Harry men-set timer bomb dalam waktu yang cukup, Main Street akhirnya berhasil diledakkan disaat semua survivor berhasil menjauh dari lokasi, dan !!BANG!! Puluhan zombie-pun langsung hancur tak tersisa.
Tanggal 25 September, Presiden Amerika Serikat langsung memerintahkan seluruh US Military dan Security Service untuk menutup semua akses jalan masuk yang menuju Raccon City dan mengisolasi wilayah tersebut dalam radius 15 km, semua jaringan komunikasi dengan cepat diputus dari pihak luar serta sistem keamanan diperbatasan mulai ditingkatkan secara menyeluruh. Dengan antisipasi preventif tersebut membuat Raccoon City kini benar-benar dalam status karantina.
Umbrella yang mulai kelimpungan dengan kejadian di Raccoon City, mulai menyusun rencana pembersihan kota tersebut, secara prosedur lapangan memang Umbrella mengirimkan unit-unit keamanan anti-biohazard, namun secara de-facto sebenarnya tidak, dibalik kejadian itu malah banyak tujuan pribadi Umbrella yang akan dilakukan secara ilegal demi menyelamatkan aset perusahaan. Rapat-pun dimulai dengan membahas tentang langkah-langkah yang diambil untuk menyelesaikan kasus penyebaran t-virus di Raccoon City, tentu-nya rapat tersebut juga tak luput dari perhatian tentang pembahasan aset-aset penting yang berada dikota itu, tak terlepas dari kegagalan USS Alpha Team yang tidak berhasil mengabil sample G-virus dari tangan William Birkin.
Di RPD station, para officer cadangan mulai sibuk membentuk barikade pertahanan guna menjadikan lokasi benteng terakhir evakuasi penduduk sipil, masyarakat yang berhasil dievakuasi langsung diamankan menuju ruang basement, termasuk salah satunya adalah Ben Bertolucci, seorang Jurnalis yang mengurung dirinya sendiri di sel tahanan RPD station. Sementara itu Chief Brian Irons yang berniat menetap di RPD station hingga titik darah penghabisan memerintahkan seluruh anggota RPD yang tersisa untuk mempertahankan kota tersebut bagaimana-pun caranya, belum lagi nantinya para officer mulai mengalami krisis mental karena supplai amunisi kian menipis. Chief Brian yang sengaja menyebarkan stock amunisi diberbagai ruangan kantor kepolisian pusat membuat para officer kesulitan untuk mempertahankan diri, bahkan membuat mereka harus bolak-balik intuk mencari stock amunisi tersebut. David Ford, Marvin Branagh dan beberapa rekan lainnya terus sibuk melawan zombie-zombie yang mencoba menerobos masuk melalui ventilasi jendela, beberapa dari mereka sempat terluka karena gigitan zombie, namun usaha yang dilakukan terus menerus hingga menjelang pagi akhirnya tidak dapat banyak membantu, RPD station-pun diambang kehancuran.
Tanggal 26 September, Raccoon City sudah dalam keadaan lumpuh total, 80% kota tersebut sudah dalam pengaruh t-virus, hampir tidak ada jalan keluar untuk mengevakuasi para penduduk, tim-tim bantuan kepolisian yang berada disetiap area kota sudah tidak bisa berbuat banyak. Ditempat Raccoon General Hospital, Direktur rumah sakit menulis dilaporan terakhirnya bahwa seluruh staff, karyawan serta dokter yang bertugas semua tidak ada yang selamat dari kepungan zombie, bahkan sampai disaat terakhirpun pihak rumah sakit masih belum bisa menemukan obat penawarnya.
J-Bar survivor yaitu George Hamilton, Cindy Lennox dan Jim Chapman berniat menuju Raccon General Hospital untuk mencari supply medis, disana mereka secara tidak sengaja bertemu dengan seorang dokter bernama Hursh. Ia menjelaskan bahwa rumah sakit tersebut tidak lagi menjadi tempat yang aman untuk berlindung. Hursh lalu meminta bantuan kepada mereka untuk memperbaiki sistem elevator yang berada dilantai tiga, namun sayang dokter Hursh yang saat itu sedang mengawasi control panel langsung diserang oleh segerombolan lintah, Hursh yang mencoba menghindari lintah tersebut berusaha menaiki blokade yang menghalangi jalan masuk, namun saat mencoba melewatinya Hursh tidak sengaja terjatuh dan mengalami luka dibagian lengannya, merasa sulit bergerak dan kesakitan, Hursh akhirnya terjebak dalam kepungan lintah yang siap memangsanya. Dengan cepat akhirnya tubuh Hursh dikerumuni lintah dan bermutasi menjadi makhluk “leech-zombie”. George, Cindy dan Jim berusaha kabur dari kejarannya sembari mencoba melumpuhkan Hursh, namun apalah daya senjata ringan yang mereka bawa tidak cukup melukainya, alhasil mereka bertiga langsung mencari cara untuk mengalahkan Hursh. Tak lama berselang George berhasil menjebak Hursh di tempat pengatur suhu ruangan dan menguncinya agar tidak bisa keluar, sementara itu Jim yang mengoperasikan kontrol panel langsung mengaktifkan panas suhu ruangan hingga membakar seluruh lintah yang berada ditubuh Hursh, ia-pun tewas seketika. Cindy dan kedua rekannya langsung kabur menuju sewer setelah mengambil Security Card milik dokter Hursh.
Dilain tempat Chief Brian Irons sudah mulai berulah, pikiran gilanya untuk tidak membiarkan satu orang-pun lolos dari kotanya mulai mempengaruhinya, Chief Brian kini memiliki tujuan sendiri untuk mengkarantina seluruh pengungsi serta officer yang berada di RPD station, ia-pun mulai paranoid dengan menembaki salah satu anggotanya sendiri.
Jill Valentine and Umbrella Operation Part 1 (Resident Evil 3)
Singkat cerita, hampir semua masyarakat Raccon city sudah tercemar T-Virus,dengan sigap Umbrella pun langsung melancarkan First Operation nya
Tepat sore hari, unit UBCS mulai diturunkan diseluruh Raccoon City dengan menggunakan helikopter. 120 member yang berpartisipasi dalam operasi tersebut dibagi dalam 4 Platoon, masing-masing Platoon nantinya memiliki tugas yang berbeda-beda dalam setiap satuan operasi, diantaranya sebagai berikut :
- Memonitor seluruh combat data yang didapat dari setiap aktivitas BOW yang berada di Raccon City.
- Mengevakuasi para Staff dan Researcher Umbrella sesuai ketentuan instruksi.
- Memusnahkan barang bukti, file serta laporan yang berhubungan dengan Umbrella Corporation jika data-data tersebut tidak berhasil diamankan.
Setiap unit UBCS dilengkapi dengan berbagai macam combat equipment sampai peralatan senjata berat untuk mendukung setiap operasi yang akan dilaksanakan. Dimulai dari persenjataan standard seperti M4A1, SMG MP5, Shotgun M3, PSG-1 hingga senjata anti tank peluncur roket AT4 dan granat MK3A2. Tak ketinggalan juga kendaraan lapangan HUMVEE yang sudah dilengkapi dengan senapan mesin kaliber 50.
2 jam setelah pendaratan, nampaknya unit-unit UBCS tidak begitu siap melawan kepungan zombie-zombie yang memenuhi kota, walau dengan menggunakan persenjataan lengkap banyak dari mereka malah jadi bulan-bulanan zombie, unit-unit yang ditugaskan untuk menetralisir kota tidak sanggup menekan secara represif, akhirnya dalam hitungan jam saja unit-unit UBCS langsung berjatuhan.
Dilain pihak squad-leader Platoon Delta Nicholai Ginovaef yang ditugaskan untuk memonitor aktivitas BOW yang berkeliaran di Raccon City (Operation Watchdog) mulai mengalami hambatan, unit-unitnya banyak yang tewas saat melakukan operasi, yang tersisa hanya tinggal Carlos Oliveira dan Leutenant Mikhail Victor.
Platoon Charlie dan Bravo mulai sibuk dengan war-survival, unitnya mulai terpecah-pecah saat terjebak dalam situasi sulit. Beberapa anggota Platoon Bravo dibawah kepemimpinan Tyrell Patrick mulai tunggang langgang demi menyelamatkan diri sendiri.
Murphy Seeker salah satu dari Platoon Alpha terus berjuang menghabisi satu demi satu zombie yang berkeliaran dijalan, namun pertempuran bukanlah hal yang mudah jika dilakukan sendiri, alih-alih terdesak dengan berbagai macam makhluk yang mengincarnya, ia pun mencoba kabur menuju Raccoon Press Office sembari bertahan disana.
Diluar dugaan semua unit UBCS yang beroperasi mulai berkurang drastis, Yang tersisa tinggal Platoon Delta reserve squad yang nantinya ditugaskan untuk merebut sample darah Thanatos (Operation Emperor Mushroom) dan sebagian Charlie Platoon yang masih terjebak dalam pertempuran melawan zombie. Walau secara umum konsolidasi pasukan sudah tidak bisa dilakukan karena terputusnya kontak dengan pihak monitor (squad-leader), toh akhirnya setiap member harus bisa berjuang sendiri-sendiri demi menyelamatkan nyawanya masing-masing, bahkan mereka memanfaatkan situasi pengalihan penduduk sipil jika keadaan semakin memburuk, layaknya game survival di hutan belantara yang menggunakan apa saja serta dengan cara apa saja untuk terus bisa bertahan hidup.
- Memonitor seluruh combat data yang didapat dari setiap aktivitas BOW yang berada di Raccon City.
- Mengevakuasi para Staff dan Researcher Umbrella sesuai ketentuan instruksi.
- Memusnahkan barang bukti, file serta laporan yang berhubungan dengan Umbrella Corporation jika data-data tersebut tidak berhasil diamankan.
Setiap unit UBCS dilengkapi dengan berbagai macam combat equipment sampai peralatan senjata berat untuk mendukung setiap operasi yang akan dilaksanakan. Dimulai dari persenjataan standard seperti M4A1, SMG MP5, Shotgun M3, PSG-1 hingga senjata anti tank peluncur roket AT4 dan granat MK3A2. Tak ketinggalan juga kendaraan lapangan HUMVEE yang sudah dilengkapi dengan senapan mesin kaliber 50.
2 jam setelah pendaratan, nampaknya unit-unit UBCS tidak begitu siap melawan kepungan zombie-zombie yang memenuhi kota, walau dengan menggunakan persenjataan lengkap banyak dari mereka malah jadi bulan-bulanan zombie, unit-unit yang ditugaskan untuk menetralisir kota tidak sanggup menekan secara represif, akhirnya dalam hitungan jam saja unit-unit UBCS langsung berjatuhan.
Dilain pihak squad-leader Platoon Delta Nicholai Ginovaef yang ditugaskan untuk memonitor aktivitas BOW yang berkeliaran di Raccon City (Operation Watchdog) mulai mengalami hambatan, unit-unitnya banyak yang tewas saat melakukan operasi, yang tersisa hanya tinggal Carlos Oliveira dan Leutenant Mikhail Victor.
Platoon Charlie dan Bravo mulai sibuk dengan war-survival, unitnya mulai terpecah-pecah saat terjebak dalam situasi sulit. Beberapa anggota Platoon Bravo dibawah kepemimpinan Tyrell Patrick mulai tunggang langgang demi menyelamatkan diri sendiri.
Murphy Seeker salah satu dari Platoon Alpha terus berjuang menghabisi satu demi satu zombie yang berkeliaran dijalan, namun pertempuran bukanlah hal yang mudah jika dilakukan sendiri, alih-alih terdesak dengan berbagai macam makhluk yang mengincarnya, ia pun mencoba kabur menuju Raccoon Press Office sembari bertahan disana.
Diluar dugaan semua unit UBCS yang beroperasi mulai berkurang drastis, Yang tersisa tinggal Platoon Delta reserve squad yang nantinya ditugaskan untuk merebut sample darah Thanatos (Operation Emperor Mushroom) dan sebagian Charlie Platoon yang masih terjebak dalam pertempuran melawan zombie. Walau secara umum konsolidasi pasukan sudah tidak bisa dilakukan karena terputusnya kontak dengan pihak monitor (squad-leader), toh akhirnya setiap member harus bisa berjuang sendiri-sendiri demi menyelamatkan nyawanya masing-masing, bahkan mereka memanfaatkan situasi pengalihan penduduk sipil jika keadaan semakin memburuk, layaknya game survival di hutan belantara yang menggunakan apa saja serta dengan cara apa saja untuk terus bisa bertahan hidup.
27 September, David Ford seorang anggota kepolisian RPD yang semakin mengalami tekanan mental terus menerus, mengungkapkan kondisi terakhir yang terjadi di RPD station dalam suatu surat. Chief Brian yang memberikan keputusan final agar seluruh anggota RPD untuk mempertahankan Raccon City membuat David dan rekan-rekannya mulai kehilangan harapan.
12 orang yang bertahan di kepolisian tewas saat sekumpulan zombie berhasil menembus barikade gedung, ditambah lagi kehadiran makhluk yang tidak dikenal sempat berkeliaran didalam ruangan kepolisian. David dan rekan-rekannya yang sempat melihat monster itu memanggilnya dengan sebutan “Licker”. Walau sempat takut dengan kehadirannya, para officers mau tak mau harus bertahan, mereka-pun harus siap berhadapan dengan monster tersebut.
Di lain tempat 2 orang UBCS yang terkatung-katung dijalanan Raccoon City mulai kehilangan harapan. Campbell beserta rekannya berniat untuk menuju St. Michael Clock Tower untuk menunggu evakuasi, namun jalan menuju tempat tersebut tidaklah mudah, mereka harus berjuang untuk lolos dari berbagai kepungan zombie dan makhluk-makhluk berbahaya lainnya. Dengan cara apapun harus mereka lakukan demi keselamatan diri mereka sendiri, seperti merampas persenjataan anggota UBCS yang terluka, menggunakan penduduk sipil sebagai umpan atau pengalihan, meninggalkan rekan yang tidak dapat diselamatkan, bahkan sampai memanfaatkan situasi sulit dengan mengorbankan pihak-pihak tertentu.
Dengan kondisi fisik yang mulai melemah serta persenjataan yang minim Campbell beserta rekannya berhasil sampai di gerbang area St. Michael Clock Tower, ditengah perjalanan, mereka sempat melihat seorang gadis yang selamat muncul didalam gedung. Gadis itu merupakan survivor terakhir disaat seluruh pengungsi yang berada dalam gedung Clock Tower tewas karena kecelakaan.
RACCOON CITY INCIDENT - Final Through
Ditempat lain para J-Bar survivor, Yoko Suzuki, George Hamilton dan Alyssa Ashcroft secara tidak sengaja terdampar di Underground Research Facility setelah mengalami jalan buntu saat mencoba kabur melewati sewer. Mereka bertiga akhirnya mulai berpetualang menjelajahi seluruh ruangan laboratorium dan beberapa tempat yang sudah ditinggalkan, George yang tidak menyadari akan bahaya, mencoba menetralkan sistem temperatur ruangan guna mengakses pintu masuk elevator, namun ternyata hal tersebut malah menimbulkan masalah, karena beberapa BOW Hunter yang sempat di“freezing” oleh para researcher sebelumnya, jadi tidak terkunci lagi. Alhasil BOW Hunter-pun kembali berkeliaran memenuhi ruangan Underground Facility untuk mencari mangsa. Saat itu seorang staff peneliti bernama Monica sempat mencuri sample spesimen G-virus yang berada di ruang penelitian, ia berhasil mencuri sample tersebut setelah membunuh salah satu staff Umbrella lain yang mencoba menghalanginya. Kegilaan Monica mulai menjadi saat sebagian sistem keamanan Underground Research Facility disabotase, ia sengaja mematikan seluruh akses lock-door disemua ruangan, menshut-down beberapa aliran listrik serta merusak sebagian akses elevator. Tak lama setelah sabotase tersebut kepanikan-pun mulai terjadi, para pekerja, staff dan researcher yang sempat berlindung di beberapa ruangan lab langsung diserang oleh beberapa monster BOW yang terlepas dari sistem keamanan, Monica yang saat itu sedang memonitor para J-Bar survivor lewat ruangan pegawas berniat kabur meninggalkan Facility dengan menggunakan ID card milik Yoko, ia akan memanfaatkan ID card tersebut untuk digunakan sebagai akses masuk underground train yang berada dibasement. Namun semua itu nyatanya tak berjalan sesuai rencana, ditengah pelarian menuju basement, Monica secara tiba-tiba langsung dicegat oleh William Birkin yang baru saja kembali dari aksi balas-dendamnya. William lalu memasukkan embrio G-parasit kedalam tubuh Monica sebagai subject-host yang akan digunakan untuk bermutasi, Monica yang saat itu tidak mampu berbuat apa-apa akhirnya dengan terpaksa menyerah.
Dilain pihak, para J-Bar survivor masih terus berusaha mencari jalan keluar sembari menghindari kejaran zombie dan monster-monster BOW. Walau hanya seorang penduduk sipil yang tidak memiliki pengalaman, namun ketiganya dapat menghindari kesulitan tanpa halangan yang berarti, mereka semua adalah tipikal karakter yang mempunyai intelegensia yang cukup baik sehingga dapat menyelesaikan setiap masalah dengan cepat.
Dengan seiring berjalannya waktu, tubuh Monica ternyata tidak cocok dengan embrio G yang ditanamkan oleh William Birkin mulai mendapatkan reaksi yang tidak wajar, secara perlahan-lahan fisiknya menjadi melemah serta pandangannya mulai kabur, ia kini tak mampu lagi berjalan dengan baik. Monica yang masih ngotot berusaha untuk kabur akhirnya tewas setelah embrio G tersebut menghancurkan tubuhnya, G-parasite ini nantinya akan bermutasi menjadi G-monster.
Dilain tempat Yoko bersama kedua rekannya terus mencoba mencari jalan keluar, disetiap perjalanan mereka juga mempelajari beberapa file-file penelitian, mendokumentasikan sample virus serta makhluk-makhluk yang sedang digunakan sebagai eksperimen, me-recover sistem keamanan Fasilitas, mengaktifkan elevator yang sempat diblock dan masih banyak lagi. Namun semua itu bukanlah masalah bagi mereka, setelah beberapa kali berhadapan dengan zombie dan makhluk aneh lainnya, akhirnya mereka sampai dibasement untuk mengaktifkan sistem underground train, Ketiganya berhasil kabur dari Underground Research Facility dengan menggunakan kereta tersebut.
28 September, Raccoon City sudah diambang kehancuran, semua personel keamanan yang ditugaskan untuk menyelamatkan kota sudah tidak bisa diharapkan lagi, Raccoon General Hospital serta Raccoon Police Departement yang sempat berusaha mati-matian menjalankan tugasnya masing-masing kini sudah tidak lagi aktif. Jill yang sadar betul akan situasi tersebut akhirnya berniat untuk meninggalkan Raccoon City sebelum semuanya terlambat. Tanggal 28 September merupakan titik klimaks yang akan mengawali the final operation XX yang diperintahkan oleh Presiden Amerika Serikat pada tanggal 1 Oktober nantinya.
Dilain pihak Umbrella yang saat itu juga mulai gencar dengan final solution-nya setelah kedua tim sebelumnya gagal menjalankan tugas, berusaha memprioritaskan untuk menjaga kerahasiaan seluruh aset penelitian dan menutup semua informasi yang menimpa Raccoon City. Mereka tidak ingin tragedi Raccoon City nantinya merusak seluruh reputasi perusahaan, alhasil setelah melakukan rapat para petinggi, Spencer segera merintahkan seluruh unit yang bertanggung jawab untuk melaksanakan tugas extermination terhadap semua hal yang berhubungan dengan insiden Arklay region dan Raccoon City.
Unit-unit pemusnah seperti BOW Tyrant T-103 dan Tyrant T-02 (Nemesis) mulai disiapkan untuk nantinya diterjunkan dalam misi pembersihan terakhir. Tidak hanya itu saja, Umbrella juga mempersiapkan unit lain yang sudah ditraining secara khusus, mereka adalah anggota USS baru yang juga diterjunkan bersamaan dengan kedua unit pemusnah lainnya.
Pihak pemerintah nampaknya juga tidak ingin ketinggalan moment penting tersebut, usai setelah melakukan pertemuan dengan direktorat agen pemerintah serta FBI, Presiden segera memutuskan untuk membentuk tim investigasi guna mencari informasi serta barang bukti yang melibatkan Umbrella Corporation. Kemungkinan 2 hari sebelumnya pemerintah mendapatkan bocoran informasi mengenai G-virus serta deskripsi file tentang BOW dari salah satu anggota STARS Alpha Team.
US Special OPS akhirnya dibentuk menjelang kehancuran Raccoon City, mereka secara serentak ditugaskan pada tanggal 28-29 September bersamaan dengan unit-unit khusus Umbrella yang juga saat itu diterjunkan untuk menjalankan extermination.
BOW Tyrant (Nemesis) dikirim langsung menuju Raccoon City pada hari itu juga, monster ini bertugas untuk membasmi seluruh anggota STARS yang pernah terlibat insiden Arklay regions. Nemesis merupakan prototype BOW yang sangat sempurna, ia memiliki tingkat intelegensia yang tinggi, kecepatan serta kekuatan yang melampaui BOW lainnya. Monster ini juga patuh pada program, protokol yang dijalankan selalu sesuai dengan apa yang diperintahkan oleh Umbrella, Nemesis juga dapat menggunakan berbagai macam senjata berat (salah satunya rocket launcher) serta mempunyai daya resistansi yang hampir menyamai Lisa Trevor. Tak dipungkiri jika Nemesis merupakan monster pemburu nomor 1 di Resident Evil.
Korban pertamanya adalah Brad Vicker salah satu mantan anggota STARS, Brad yang saat itu memang sedang terjebak dalam situasi kota, berusaha untuk bersembunyi dari kejaran Nemesis, ia sempat tunggang-langgang di sekitar area RPD station gara-gara tak kunjung menemui jalan keluar. Kemungkina Brad sebelumnya merupakan salah satu anggota yang sempat bertahan di RPD station, namun setelah zombie-zombie dan makhluk lainnya berhasil menerobos barikade yang dibuat para officer, Brad memutuskan untuk kabur dari tempat tersebut. Sikapnya yang selalu kabur dari setiap masalah untuk saat ini memang berhasil, ia beberapa kali sempat lolos dari kejaran Nemesis ataupun kepungan para zombie-zombie yang berkeliaran. Namun ternyata keajaiban dewi fortuna tidak selalu mengikutinya, diakhir hidupnya, ia-pun mau tak mau harus mati ditangan Nemesis.
Jill Valentine and Umbrella Operation Part 2 (Resident Evil 3)
Menjelang sore hari, anggota UBCS yang sedang bertahan di Clock Tower mulai mengalami depresi karena evakuasi tak kunjung datang, mereka bahkan tidak memiliki celah untuk menerobos keluar dari area Clock Tower, alhasil dengan kondisi yang sangat kelelahan dan stock amunisi yang kian menipis, Campbell beserta ketiga rekannya mulai bersiap-siap untuk habis-habisan melawan kepungan zombie yang sudah merangsek pintu gerbang, Campbell beserta kedua orang front-man yang berada diluar gedung mulai melancarkan tembakan kearah kepungan zombie, sedangkan rekan Campbell yang berada didalam gedung melakukan tembakan penetrasi dari jarak jauh guna melindungi ketiga anggotanya yang berada diluar, tembakan terus dilancarkan secara simultan guna menghemat amunisi, namun banyaknya zombie yang sudah berada disekitar area Clock Tower membuat mereka melakukan perlawanan yang sia-sia, tak berselang lama bertempur kedua front-man yang berada diluar gedung Clock Tower akhirnya tewas. Campbell beserta rekannya yang tidak dapat menahan kepungan zombie akhirnya memutuskan untuk berbalik menuju kedalam gedung.
Disaat yang sama gadis yang menjadi survivor di Clock Tower kini mengalami kondisi sangat kritis setelah 5 hari tidak makan, disaat-saat terakhirnya gadis itu sempat menangis karena ia berpikir tidak akan selamat dari tempat tersebut, rekan Campbell yang merasa kasihan dengan kondisinya yang sudah diambang kematian berniat untuk tetap tinggal bersama gadis itu dan menemaninya hingga akhir. Campbell yang kehilangan harapan akhirnya bunuh diri, mereka bertiga pun mati
Di RPD station keadaan semakin mengkhawatirkan. David beserta ketiga rekannya sudah tewas dalam pertempuran melawan zombie, beberapa anggota tersisa mulai menyusun rencana untuk meninggalkan RPD station, Marvin, Rita bersama dengan ketiga rekannya Fred, Aaron dan Tony berniat menggunakan jalur sewer untuk meninggalkan Raccoon City. Namun setelah melalui banyak perdebatan rencana tersebut akhirnya dibatalkan, tak lama kemudian para J-Bar survivor yang dipimpin oleh Kevin Rayman akhirnya datang untuk membantu anggota kepolisian yang tersisa. Rita yang merupakan salah satu officer wanita, mengajukan dirinya untuk mencari bantuan dari luar area kepolisian pusat, ia nantinya dibantu dengan Harry untuk mencari kendaraan van yang akan digunakan sebagai evakuasi para officers serta anggota J-Bar survivor.
Rita berhasil keluar dari RPD dengan bantuan Kevin beserta J-Bar survivor lainnya, sedangkan anggota kepolisian yang berada didalam RPD terus berjuang menahan gerak laju zombie yang semakin banyak, dibawah pimpinan Marvin ketiga anggota officers saling bekerja sama sebisa mungkin untuk mempertahankan RPD station. Menjelang malam hari, kedua officers Fred dan Aaron yang menjaga area emergency staircase dan rooftop tewas akibat serangan zombie, ditempat lain Tony juga sedang berjaga didalam gedung akhirnya tewas karena sergapan gerombolan cerberus.
Disaat itu juga Marvin yang sadar akan gerak laju zombie tidak lagi terbendung, memerintahkan semua anggota survivors segera meninggalkan ruangan dan menunggu bantuan evakuasi diluar gedung RPD. Marvin yang sedang menunggu Rita diluar gedung terus mencoba menahan serangan para zombie, ia-pun sempat tergigit oleh beberapa zombie yang sudah menembus barikade pintu gerbang utama. Hal tersebut akhirnya memaksa Marvin untuk tidak bisa bergabung dengan rekan-rekan lainnya yang akan dievakuasi, saat itu para zombie sudah mengepung hampir seluruh halaman depan RPD station. Merasa sebagai penanggung jawab keselamatan para survivors, Marvin memutuskan kembali menahan para zombie sembari mengulur waktu agar para zombie-zombie yang berada diluar kepolisian tertuju kepadanya. Tak berselang kemudian Rita dan Harry datang membawa van untuk mengevakuasi para survivors, Marvin yang sudah memutuskan sebagai pengalihan target, memerintahkan semua anggota yang berhasil dievakuasi untuk meninggalkannya dan segera keluar dari Raccoon City sebisa mungkin. Finally, tiga anggota J-Bar survivor (Kevin Rayman, Cindy Lennox, Jim Chapman) beserta Rita dan Harry akhirnya berhasil meninggalkan kota tersebut.
Ditempat lain. Jill yang juga sedang mencoba meloloskan diri dari situasi genting, ternyata mengalami banyak hambatan, ia sempat berlindung di sebuah warehouse yang berada tidak jauh dari RPD station, disana ia bertemu dengan seorang penulis/salesman bernama Dario Rosso. Dario merupakan salah satu penduduk yang tinggal di Raccoon City, ia beserta Ibu, istri dan anaknya berniat kabur untuk meninggalkan kota saat virus mulai menyerang masyarakat Raccon City. Niatan untuk kabur bersama keluarganya pun harus dibayar mahal sejak tragedi yang menimpa Apple Inn tanggal 24 September, Dario harus kehilangan Ibu beserta istrinya. Sejak kejadian itu Dario bersama putrinya terus berjuang agar tidak menjadi korban keganasan para zombie. Pada tanggal 28 September, Ia bersama putrinya sepakat untuk mencoba kabur meninggalkan kota tanpa menunggu lagi, namun lagi-lagi situasi yang tidak mendukung membuatnya terpisah dari putrinya. Dario yang saat itu mengalami kemunduran mental akhirnya menolak ajakan Jill untuk meninggalkan Raccoon City, ia malah bersikeras untuk tidak kemana-mana dan akhirnya mengunci dirinya dalam sebuah kontainer, Jill yang tidak sanggup membujuknya akhirnya meninggalkan Dario sendirian.
Dario akhirnya tewas tak lama setelah ia keluar dari kontainer, saat itu kemungkinan Dario sedang mencari sesuatu di dalam ruangan warehouse, namun setelah berjalan menuju salah satu ruangan, beberapa zombie yang berada di tempat itu langsung menyerangnya, Ia pun tewas seketika.
Jill yang masih meneruskan perjalanannya tiba-tiba bertemu dengan Brad yang sedang dikepung oleh gerombolan zombie yang berada didalam Jack’s Bar, saat itu Brad yang sudah terinfeksi t-virus akibat terkena gigitan zombie merasa sudah tidak lagi memiliki harapan, Brad berkata kepada Jill untuk segera meninggalkan Raccoon City secepatnya, ia juga mengatakan bahwa semua anggota STARS yang terlibat dengan insiden Arklay regions sedang diburu oleh monster yang diciptakan Umbrella, Brad-pun mencoba memperingatkan Jill agar hati-hati dalam pelariannya. Setelah pembicaraan singkat, keduanya berpisah.
Jill akhirnya memutuskan untuk menuju RPD station sembari mencari informasi dan bantuan, tak lama sampai didepan pintu gerbang kepolisian, ia dikejutkan dengan kemunculan Brad yang sedang dikejar-kejar Nemesis. Jill yang gemetaran akhirnya tidak bisa berbuat apa-apa saat rekannya tewas ditangan monster tersebut. Bagi Nemesis satu mangsa STARS sudah dilumpuhkan, tinggal memburu mangsa berikutnya. Jill yang saat itu berhadapan satu lawan satu dengan Nemesis sadar kalau ia bukan tandingannya, alhasil Jill-pun dengan cepat mengecoh Nemesis dan langsung masuk ke dalam main hall gedung untuk mengunci pintu utama. Nemesis yang kecolongan saat sedang menyerang Jill akhirnya tidak bisa memasuki RPD station lewat pintu utama, ia juga sempat mencoba mendobrak pintu tersebut tetapi tidak berhasil. Untuk sementara ini Jill akhirnya terbebas dari kejaran Nemesis.
Didalam RPD station, Jill memutuskan untuk mencari anggota kepolisian yang masih selamat, ia berharap dengan adanya para anggota yang berada didalam gedung tersebut dapat membantu untuk melakukan evakuasi penduduk sipil serta bersama-sama meninggalkan Raccoon City. Namun sayang dengan sering berjalannya waktu Jill bahkan tidak menemukan satu-pun officer yang masih hidup, ia malah bertemu dengan zombie-zombie yang sudah menyebar diseluruh area ruangan RPD station. Sebenarnya Jill sempat bertemu dengan Marvin Branagh yang berada di office room dekat main hall, tetapi kondisi Marvin yang saat itu sedang tidak sadarkan-diri membuat Jill mengira bahwa ia telah tewas. Jill bergegas menuju ruangan STARS office yang berada di lantai 2, disana ia mencoba mengaktifkan radio-station untuk mencoba melakukan kontak dengan pihak luar yang masih bertahan, disaat sedang mencari-cari frekwensi gelombang radio, Jill menerima pesan suara dari seseorang yang bernama Carlos Oliviera, salah satu anggota UBCS dari Platoon Delta. Jill yang sadar akan adanya harapan diluar sana, berniat untuk meninggalkan RPD guna mencari orang-orang yang masih selamat. Ditengah perjalanan menuruni tangga lantai 2, Nemesis tiba-tiba muncul dihadapannya dengan cara memecah kaca ventilasi gedung, Jill yang terkejut melihat kedatangannya mau tak mau harus segera kabur agar tidak bernasib sama seperti rekannya. Kejar-kejaran-pun mulai terjadi antara sang pemburu dengan mangsa yang diburu, layaknya predator yang sedang mengincar targetnya, Nemesis mengejar Jill dari lantai 2 hingga menuju main hall RPD station yang berada di lantai 1, zombie-zombie yang sempat berkeliaran di dalam gedung RPD-pun tak luput dari terjangan Nemesis, namun lagi-lagi Jill berhasil meloloskan diri dari RPD station saat Nemesis masih berada didalam gedung.
Jill akhirnya bertemu Carlos disebuah restoran (Grill 13) dekan downtown district, Jill yang tidak mengira jika Carlos merupakan anggota sewaan Umbrella sempat terkejut dengan kehadirannya. Tak lama setelah berkenalan, mereka memutuskan untuk mencari jalan masing-masing, Carlos yang saat itu terpisah dari kesatuannya berniat kembali untuk mencari beberapa temannya yang sempat hilang, sedangkan Jill sendiri berniat membuka gerbang Raccoon City Hall yang berada di pusat kota.
Setelah membuka gerbang Raccoon City Hall, Jill kembali bertemu dengan Carlos di tram-car station yang tidak jauh dari downtown district, kali ini Carlos ditemani dengan kedua rekannya yaitu Nicholai Ginovaef dan Mikhail Victor. Ketiganya merencanakan untuk menggunakan tram-car untuk menuju area evakuasi yang sudah ditetapkan, tempat tersebut tidak lain adalah St. Michael Clock Tower. Sayang tram-car yang berada didalam station ternyata belum bisa berfungsi karena ada beberapa bagian perangkat belum terpasang, Jill dan Carlos akhirnya berbagi tugas untuk mencari beberapa perangkat tersebut. Dalam pencariannnya, Jill sempat mengunjungi beberapa tempat berbeda seperti Stagla Gas Station, Umbrella Sales Office dan Warehouse (tempat pertama kali ia bertemu dengan Dario). Jill juga kembali berhadapan dengan Nemesis saat berada di Gas Station, tetapi lagi-lagi Jill kembali berhasil meloloskan diri. Dilain tempat Carlos yang sedang mengunjungi Umbrella Sales Office, akhirnya bertemu dengan Murphy Seeker, seorang rekannya yang berasal dari Platoon Alpha, Murphy yang saat itu terluka akibat gigitan zombie mencoba bertahan selama sehari di Sales Office, ia yang sudah mulai hilang kesadaran, memohon kepada Carlos untuk segera membunuhnya, Carlos yang tidak mempunyai pilihan lain akhirnya menembakkan senjatanya ketubuh Murphy hingga tewas.
Saat keduanya berhasil mendapatkan peralatan yang dibutuhkan, Jill dan Carlos kembali ke tram-car station, namun ditengah perjalanan, Nicholai yang berada di station ternyata terjebak oleh sekumpulan zombie yang menyerbu masuk lewat luar area, ia-pun mencoba meloloskan diri dari kepungan makhluk-makhluk tersebut. Selang beberapa jam kemudian, Jill yang datang bersama Carlos akhirnya mencoba memperbaiki tram-car. Nicholai sejak awal menunggu distation sudah tidak berada disana lagi (kemungkinan ia kabur saat terjebak oleh sekumpulan zombie). Setalah tram-car berhasil diperbaiki, Jill, Carlos dan Mikhail akhirnya berangkat menuju St.Michael Clock Tower untuk menunggu evakuasi helikopter. Ditengah perjalanan kesialan-pun terjadi, Nemesis yang sudah mendeteksi keberadaan Jill di tram-car station, tiba-tiba menyerang sesaat tram-car mulai bergerak. Kali ini ketiganya benar-benar dalam posisi tersudut karena tidak ada celah untuk menghindar, Nemesis yang saat itu sudah bersiap-siap menghabisi Jill ternyata dihalangi oleh Mikhail, pertarungan satu lawan satu kembali terjadi, Mikhail yang terus mencoba memberondong dengan senjata M4A1-nya ternyata memang bukan tandingan Nemesis, bahkan monster tersebut semakin tidak terhentikan, hanya dengan sekali pukul saja Mikhail langsung terpental. Perlawanan Mikhail tidak berhenti sampai disitu saja, disaat-saat terakhirnya Mikhail berniat bunuh diri menggunakan hand-grenade untuk meledakkan dirinya bersama dengan Nemesis dan boom,Nemesis pun terlempar keluar dari tram-car.
Jill Valentine and Umbrella Operation Part 3 (Resident Evil 3)
Mereka berdua akhirnya sampai di Clock Tower tidak lama kemudian, sesampainya disana mereka mengalami insiden, tram-car yang mereka tumpangi secara tanpa sengaja keluar dari jalur dan menabrak tembok gedung sebelah barat, dalam kecelakaan tersebut Jill dan Carlos terpisah. Jill akhirnya memasuki gedung Clock Tower, disana ia mencoba memperbaiki sistem mekanisme tower yang sedang rusak guna mengaktifkan lonceng sebagai tanda evakuasi, nantinya saat lonceng Clock Tower dibunyikan, helikopter evakuasi yang stand-by berada tidak jauh dari Raccoon City akan datang menjemput.
Nampaknya hal tersebut tidak berjalan sesuia rencana, Nemesis yang sudah mengetahui tindakan Jill untuk membunyikan lonceng sebagai tanda evakuasi akhirnya mulai mempersiapkan shock-therapy untuknya. Disaat helikopter evakuasi tiba, Jill yang kegirangan akan datangnya bantuan segera keluar dari pintu utama Clock Tower untuk memberi tanda kepada sang pilot, namun Nemesis tidak tinggal diam, dengan sekejap ia langsung menembakkan roket ke arah helikopter tersebut, dan akhirnya helikopter yang naas itu hancur berantakan.
Jill yang masih terkejut dengan kejadian yang menimpanya barusan harus kembali berhadapan dengan sang monster-penghancur, Nemesis. Dalam kondisi ini, mau tak mau Jill terpaksa harus melawan Nemesis walau secara mental Jill masih belum siap, alhasil pertarungan yang tidak seimbang ini akhirnya membuat Jill terluka akibat serangan Nemesis, Jill-pun terinfeksi t-virus akibat serangan tersebut. Nemesis yang siap memberikan pukulan terakhir ternyata dikejutkan dengan kehadiran Carlos yang tiba-tiba datang menolong, kali ini duel antara Carlos dan Nemesis-pun terjadi. Carlos yang mencoba mengalihkan perhatiannya dari Jill terus memberondong Nemesis hingga tidak sengaja mengenai senjata yang dibawanya, alhasil Rocket Launcher yang dipakai Nemesis-pun langsung meledak, dan ledakan tersebut ternyata membuat Nemesis mengalami luka yang cukup serius. Walau sempat terluka cukup parah, Nemesis masih memiliki kemampuan tersisa untuk menghabisi Carlos hanya dalam satu kali serangan. Jill yang tidak membiarkan hal itu terjadi segera mencegah Nemesis, dengan berusaha sebisa mungkin Jill akhirnya berhasil melumpuhkan monster tersebut.
Pertarungan untuk sementara ini telah usai, Jill dan Carlos bergegas kembali kedalam gedung Clock Tower sembari menunggu langkah selanjutnya. Tak lama kemudian Jill yang saat itu mengalami kemunduran fisik setelah bertarung seharian penuh akhirnya mulai tak sadarkan diri, Jill sempat mengalami koma hampir selama 2 hari. Disaat itu Carlos yang juga terus setia menemani Jill di Clock Tower akhirnya memutuskan untuk mencari vaksin guna menyembuhan Jill yang sedang terinfeksi t-virus, ia tidak menginginkan jika Jill nantinya harus bernasib sama dengan Murphy. Kini Carlos mau tak mau harus berjuang sendirian, karena sudah tidak ada lagi yang bisa menolongnya kecuali dirinya sendiri.
29 September, Kehancuran Raccoon City sudah didepan mata dan petualangan-pun masih berlanjut
Raccoon City Incident “Leon and Jill” Part 1 (Resident Evil 2)
Diawali dengan kedatangan seorang polisi rookie yang baru saja
ditugaskan ke Raccoon Police Departement, ia baru saja menyelesaikan
pendidikannya di akademi kepolisian pusat, kecerdasan serta kecekatannya
saat belajar di akademi membuatnya menjadi salah satu new-comer yang
disegani oleh angkatan senior-nya. Pemuda tersebut tak lain bernama Leon
S. Kennedy. Ia seorang pemuda yang idealistis, teguh pada tanggung
jawab, sedikit ambisius serta cakap dalam menyelesaikan setiap masalah.
Leon juga sempat terkenal dan jadi bahan pembicaraan para anggota RPD
sebelum ia ditugaskan disana, Kevin Rayman salah satu anggota RPD yang
sama-sama anggota SPF seperti Leon, mengungkapkan kekagumannya terhadap
cowboy berumur 21 tahun itu. Beberapa anggota kepolisian lain seperti
Marvin Branagh, David Ford juga sempat membicarakannya saat melihat
data-data akademis yang dikirimkan dari pendidikan pusat.
Leon tidak menyadari jika saat itu Raccoon City sedang mengalami krisis,
2 hari sebelumnya ia sempat mampir ke tempat penginapan sembari
minum-minum bersama teman-teman dekatnya, bahkan ia minum sampai mabuk
gara-gara pelampiasan masalah hubungan pribadinya yang lagi kandas
ditengah jalan. Hampir selama sehari Leon tertidur di penginapan,
sampai-sampai tidak sadar jika ia terlambat dalam jadwal tugas.
Tanggal 29 September, Leon akhirnya sampai di perbatasan Raccoon City
tepat pada malam hari. Ditengah-tengah perjalanannya, ia dikejutkan
dengan sesosok mayat wanita yang sedang tergeletak ditengah jalan,
merasa ada sesuatu yang aneh, ia-pun segera turun dari kendaraan untuk
memeriksanya. Saat sedang sibuk memeriksa korban, ia menyadari bahwa ada
sesuatu yang sedang mendekat untuk menghampirinya, segera setelah itu
Leon langsung membalikkan badan dan mencabut pistolnya. Zombie-zombie
yang sempat bersembunyi dibalik gang-gang kecil-pun mulai berdatangan,
dengan posisi siaga, Leon terus mengkonfrontir para zombie-zombie yang
mendatanginya. Namun apalah daya, mereka hanyalah pemangsa yang tak lagi
hidup, berbicara toh juga tidak ada guna-nya. Tak lama kemudian mayat
wanita yang baru saja ia periksa secara tiba-tiba hidup kembali dan
berusaha menyerangnya, Leon yang saat itu masih dalam keadaan bingung
langsung menembakkan pistolnya kearah zombie-wanita tersebut. Merasa
dalam keadaan terancam dengan kepungan “orang-orang aneh”, Leon-pun
berusaha kabur dari kejaran mereka. Saat berlari dipersimpangan jalan,
ia bertemu dengan seorang gadis yang juga sedang diserang oleh zombie,
dengan cepat Leon langsung menolong gadis itu.
Gadis tersebut bernama Claire Redfield, ia adalah adik dari Chris
Redfield salah satu ex. anggota STARS Alpha Team. Claire yang juga
datang ke Raccoon City guna menemui kakaknya ternyata sama-sama tidak
mengetahui keadaan kota tersebut yang sedang dilanda masalah penyebaran
virus, alhasil keduanya langsung terheran-heran dengan kejadian yang
mereka alami barusan. Leon dan Claire akhirnya sepakat untuk mengunjungi
kepolisian pusat untuk mencari informasi serta bantuan, setelah melihat
situasi kiri-kanan dan dirasa cukup aman, mereka langsung mengambil
mobil polisi yang terparkir tidak jauh dari jalan utama dan segera
berangkat menuju RPD station.
USS Delta Team Operation (Resident Evil Operation Raccoon City)
Beberapa jam sebelumnya, Umbrella juga menerjunkan tim-elite pemusnah kedua untuk menjalankan misi terakhirnya, USS Delta Team yang beranggotakan 6 orang mulai dikirim ke Raccoon City dengan menggunakan helikopter. Umbrella yang kehilangan kontak saat memonitor Nemesis pada tanggal 28 September, mengira bahwa monster tersebut telah gagal dalam menjalankan tugas untuk menghabisi Jill saat pertarungan di St. Michael Clock Tower. Apalagi Umbrella juga mendengar kabar bahwa pemerintah juga mengirim unit khusus untuk mencari adanya bukti-bukti keterlibatan Umbrella dengan Raccoon City. Kedua alasan itulah yang akhirnya membuat USS Delta Team diterjunkan Umbrella pada tanggal 29 September.
Anggota USS Delta Team diisi dengan orang-orang pilihan, mereka adalah best of the best human soldier yang pernah dimiliki Umbrella, layaknya Hunk yang memimpin USS Alpha Team, keempat anggota USS Delta Team kemungkinan juga melakukan pelatihan yang sama dengan Hunk di Rockfort Military Training Facility. Mereka adalah Lupo (squadleader), Vector (recon), Spectre (specialist), Beltway (demolition), Bertha (support) dan Four Eyes (scientist). USS Delta Team juga sangat diistimewakan oleh Umbrella, bukti bahwa unit ini memiliki perlengkapan serta persenjataan paling canggih ketimbang unit-unit lainnya membuat Umbrella menaruh harapan banyak terhadap unit-elite tersebut. Tidak seperti UBCS serta USS Alpha Team yang hanya dilengkapi senjata standar, Delta Team sudah dilengkapi dengan combat equipment seperti, Cloaking Device, Nightvision Google, customize combat knife, senjata G36 dengan scope, M4A1 ber-silencer, Personal Miner, HE Grenade dan beberapa peralatan modern lainnya.
Tugas USS Delta Team sebenarnya merupakan misi lanjutan yang seharusnya diselesaikan tim UBCS, namun ketika tim tersebut mengalami kehancuran, Delta Team akhirnya menggantikan posisi mereka.
- Mengamankan atau memusnahkan semua bukti-bukti tentang keterlibatan Umbrella dengan bencana yang sedang menimpa Raccoon City.
- Menghabisi semua personel keamanan Raccoon City yang masih hidup ataupun pihak-pihak tertentu yang akan membahayakan operasi mereka.
- Menetralisir unit-unit US Spec Ops yang juga diturunkan oleh pemerintah guna menginvestigasi sebab-sebab yang terjadi di Raccoon City.
Bisa dibilang tugas mereka layaknya permainan “seek and destroy” yang menurutku gampang-gampang susah, karena modal utama mereka bukanlah dari persenjataan serta pengalaman masing-masing individu, melainkan ketahanan mereka dalam situasi“war-survival” yang terus menerus. Saat itu USS Delta Team benar-benar diuji sampai sejauh mana mereka bisa bertahan nantinya.
Di lain tempat, Leon bersama Claire yang sedang melakukan perjalanan menuju RPD station, tiba-tiba mengalami kecelakaan tidak terduga. Mobil yang mereka tumpangi sempat ditabrak oleh sebuah truck yang dikendarai oleh seorang sopir yang sekarat akibat terinfeksi t-virus. Truck yang lari ugal-ugalan dengan kecepatan tinggi tersebut membuat kendaraan Leon pontang-panting, apalagi didalam mobil yang dikendarainya terdapat zombie yang sebelumnya sempat tergeletak di bawah kursi belakang.
USS Delta Team Operation (Resident Evil Operation Raccoon City)
Beberapa jam sebelumnya, Umbrella juga menerjunkan tim-elite pemusnah kedua untuk menjalankan misi terakhirnya, USS Delta Team yang beranggotakan 6 orang mulai dikirim ke Raccoon City dengan menggunakan helikopter. Umbrella yang kehilangan kontak saat memonitor Nemesis pada tanggal 28 September, mengira bahwa monster tersebut telah gagal dalam menjalankan tugas untuk menghabisi Jill saat pertarungan di St. Michael Clock Tower. Apalagi Umbrella juga mendengar kabar bahwa pemerintah juga mengirim unit khusus untuk mencari adanya bukti-bukti keterlibatan Umbrella dengan Raccoon City. Kedua alasan itulah yang akhirnya membuat USS Delta Team diterjunkan Umbrella pada tanggal 29 September.
Anggota USS Delta Team diisi dengan orang-orang pilihan, mereka adalah best of the best human soldier yang pernah dimiliki Umbrella, layaknya Hunk yang memimpin USS Alpha Team, keempat anggota USS Delta Team kemungkinan juga melakukan pelatihan yang sama dengan Hunk di Rockfort Military Training Facility. Mereka adalah Lupo (squadleader), Vector (recon), Spectre (specialist), Beltway (demolition), Bertha (support) dan Four Eyes (scientist). USS Delta Team juga sangat diistimewakan oleh Umbrella, bukti bahwa unit ini memiliki perlengkapan serta persenjataan paling canggih ketimbang unit-unit lainnya membuat Umbrella menaruh harapan banyak terhadap unit-elite tersebut. Tidak seperti UBCS serta USS Alpha Team yang hanya dilengkapi senjata standar, Delta Team sudah dilengkapi dengan combat equipment seperti, Cloaking Device, Nightvision Google, customize combat knife, senjata G36 dengan scope, M4A1 ber-silencer, Personal Miner, HE Grenade dan beberapa peralatan modern lainnya.
Tugas USS Delta Team sebenarnya merupakan misi lanjutan yang seharusnya diselesaikan tim UBCS, namun ketika tim tersebut mengalami kehancuran, Delta Team akhirnya menggantikan posisi mereka.
- Mengamankan atau memusnahkan semua bukti-bukti tentang keterlibatan Umbrella dengan bencana yang sedang menimpa Raccoon City.
- Menghabisi semua personel keamanan Raccoon City yang masih hidup ataupun pihak-pihak tertentu yang akan membahayakan operasi mereka.
- Menetralisir unit-unit US Spec Ops yang juga diturunkan oleh pemerintah guna menginvestigasi sebab-sebab yang terjadi di Raccoon City.
Bisa dibilang tugas mereka layaknya permainan “seek and destroy” yang menurutku gampang-gampang susah, karena modal utama mereka bukanlah dari persenjataan serta pengalaman masing-masing individu, melainkan ketahanan mereka dalam situasi“war-survival” yang terus menerus. Saat itu USS Delta Team benar-benar diuji sampai sejauh mana mereka bisa bertahan nantinya.
Di lain tempat, Leon bersama Claire yang sedang melakukan perjalanan menuju RPD station, tiba-tiba mengalami kecelakaan tidak terduga. Mobil yang mereka tumpangi sempat ditabrak oleh sebuah truck yang dikendarai oleh seorang sopir yang sekarat akibat terinfeksi t-virus. Truck yang lari ugal-ugalan dengan kecepatan tinggi tersebut membuat kendaraan Leon pontang-panting, apalagi didalam mobil yang dikendarainya terdapat zombie yang sebelumnya sempat tergeletak di bawah kursi belakang.
Leon
dan Claire yang panik dengan kejadian itu, dengan cepat mengamankan
zombie yang ingin memangsa mereka sembari ngebut menghindari kejaran
truck yang berada dibelakangnya. Alhasil kecelakaan-pun terjadi saat di
pertigaan jalan, Leon dan Claire langsung melompat keluar dari mobilnya
sebelum truck tersebut sempat menabrak mereka, kecelakaan hebat itu
akhirnya memisahkan Claire dan Leon dipersimpangan jalan. Dibalik
reruntuhan kendaraan yang hancur, Leon mengatakan kepada Claire untuk
segera menemuinya di RPD station.
Raccoon City Incident "Leon and Jill" Part 2
Petualangan mereka-pun dimulai, Leon yang berjalan melewati jalan utama
nantinya akan sampai di area parking-lot RPD station, sedangkan Claire
yang nantinya melewati shortcut downtown district akan sampai di halaman
utama gedung RPD. Secara teknis mereka adalah orang-orang rookie yang
belum berpengalaman dalam situasi tersebut, kepungan berbagai zombie
yang memenuhi kota ternyata bukanlah suatu halangan yang berarti bagi
mereka, strategi “hit and run” merupakan salah satu solusi yang tepat
dimana mereka tetap bisa survive dengan amunisi serta persenjataan yang
pas-pasan. Ditengah perjalanan Claire bertemu dengan Robert Kendo
seorang pemilik gun-store yang juga merupakan teman baik Barry Burton.
Mereka berdua sempat berbicara tentang kejadian yang menimpa kota
tersebut. Tak lama setelah Robert mengunci pintu depan store-nya,
zombie-zombie yang berada diluar langsung merangsek masuk dengan cara
memecahkan kaca jendela, Robert yang terkejut dengan kejadian itu
langsung tewas seketika saat gerombolan zombie tiba-tiba menyerangnya.
Diwaktu yang sama, Leon yang sampai di backyard-area RPD station,
mencoba menaiki tangga untuk mengakses pintu darurat yang berada di
rooftop, disana ia melihat sebuah helikopter berputar-putar mengitari
area tersebut, kemungkinan helikopter itu sedang mencari penduduk sipil
untuk dievakuasi. Tak lama kemudian seorang anggota kepolisian berhasil
keluar dari pintu darurat sambil tergopoh-gopoh, ia mencoba memberi
tanda kepada sang pilot untuk segera menghampirinya. Namun sayang saat
sedang sibuk untuk meminta bantuan, polisi malang itu langsung dikeroyok
oleh zombie-zombie yang sedang mengejarnya. Kesialan-pun terjadi,
bukannya malah selamat malah bikin bencana, saat dikeroyok oleh
gerombolan zombie, senjata yang dipakai polisi tersebut tidak sengaja
mengenai pilot helikopter yang sedang mengitari area rooftop, alhasil
pilot-pun akhirnya tewas dan helikopter yang ditumpanginya langsung
menimpa gedung RPD station.
Claire yang beberapa kali terkepung oleh gerombolan zombie yang berada
disetiap sudut jalan, akhirnya sampai dipintu gerbang halaman utama RPD
station, disana ia sempat dihadang oleh Brad Vickers yang sudah berubah
menjadi zombie, Claire sempat kesulitan saat menghadapinya, namun Brad
tetaplah zombie yang tidak memiliki kemampuan spesial layaknya monster
BOW, dengan beberapa kali tembakan beruntun saja, Claire-pun berhasil
menghabisinya. Didalam RPD station, Claire sempat bertemu dengan Marvin
Branagh di office room dekat main hall, Marvin yang saat itu sudah
sangat kelelahan dan hampir tidak bisa bergerak mencoba menceritakan
semua hal yang terjadi di Raccoon City kepada Claire, ia juga
menambahkan bahwa kakaknya, Chris, telah lebih dulu meninggalkan kota
untuk melakukan suatu penyelidikan terhadap sebuah perusahaan besar di
Eropa. Tak lama setelah perbincangan mereka usai, Claire-pun
meninggalkan Marvin sendirian di office room, marvin juga menitipkan
security card kepadanya sebagai akses masuk ke beberapa ruangan yang
berada di main hall. Kini ia mulai berpetualang menyusuri seluruh
ruangan yang berada di RPD station, saat berjalan disebuah koridor dekat
waiting room, ia dikejutkan dengan kehadiran monster BOW yang pernah
meneror anggota RPD pada sehari sebelumnya, monster tersebut dikenal
sebagai “Lickers”. Claire yang saat itu harus berhadapan satu lawan satu
melawan Lickers, mau tak mau harus menghabisinya, secara teknis
kemampuan Claire untuk membidik lawan dengan senjata sangatlah baik,
ditambah lagi ia memiliki pengalaman belajar menembak yang sempat
diajarkan oleh kakaknya, Chris. Dengan modal pengalaman tersebut
ternyata Claire tidak begitu mengalami kesulitan untuk melumpuhkan
Lickers yang sangat gesit, sebelumnya Claire sendiri sempat panik saat
Lickers beberapa kali mencoba menyerangnya, namun dengan beberapa
tembakan ke arah yang tepat, monster itu berhasil ia jatuhkan.
Claire melanjutkan perjalanannya menuju STARS office yang berada
dilantai 2, gerombolan zombie yang berkeliaran di setiap ruangan kini
bukanlah halangan lagi baginya, dengan cepat Claire berhasil melewati
semuanya dan sampai diruangan STARS office. Sesampainya diruangan
tersebut Claire akhirnya bertemu kembali dengan Leon, mereka berdua
sempat terlibat pembicaraan yang sangat penting tentang semua hal yang
terjadi di kota tersebut, Claire sendiri juga sempat menemukan diary
kakaknya yang ditinggalkan dalam locker desk. Di diary tersebut Chris
mengungkapkan permintaan maaf-nya kepada Claire karena tidak sempat
menemuinya. Walau sempat merasa sedih, Claire bersyukur karena tidak
terjadi hal yang buruk terhadap kakaknya. Leon sendiri yang sedang
mengecek beberapa file diruangan tersebut akhirnya menemukan kiriman fax
yang baru saja ditransfer oleh Chris, fax tersebut berisi bukti laporan
tentang keterlibatan Umbrella Corporation dalam pengembangan monster
BOW dan beberapa eksperimen yang menyebabkan tragedi di Arklay
mountains, namun sayang kiriman fax tersebut sangatlah terlambat, karena
seluruh anggota kepolisian yang berada di RPD station sudah tidak ada
lagi yang selamat.
Tak lama kemudian akhirnya mereka berdua sepakat untuk meninggalkan
Raccoon City, didalam pelarian terakhirnya, Claire dan Leon nantinya
akan menjadi saksi tentang semua hal yang berkaitan dengan Umbrella
Corporation dan segala konspirasinya.
Operation Undercover (Resident Evil Operation Raccoon City)
Dilain tempat USS Delta Team yang dikirim oleh Umbrella beberapa jam
sebelumnya kini sudah mengudara diatas kota Raccon City. Vector,
Spectre, Beltway dan Bertha langsung diterjunkan tak lama setelah unit
US Spec OPS berhasil mendarat dikota tersebut. Belum jelas berapa
kemungkinan personel US Spec OPS yang nantinya dihadapi oleh Vector dan
rekan-rekannya, karena unit pemerintah ini juga memiliki beberapa misi
yang sangat beragam, salah satunya yang terkenal adalah operasi
pengambil-alihan G-virus dan penggunaan senjata Paracelsus Sword untuk
melawan beberapa monster BOW Tyrant T-103 pada tanggal 30 Oktober.
Pertarungan “street fighting” antara USS Delta Team dengan ratusan
zombie dan monster BOW lainnya terus terjadi sepanjang malam, USS Delta
Team yang sudah dilengkapi berbagai macam peralatan canggih nampaknya
tidak begitu mengalami kesulitan untuk melakukan “war survival”. Secara
teknis kemampuan setiap masing-masing individu yang dimiliki unit-elite
ini juga terbilang cukup hebat, mereka bahkan dilatih secara profesional
sehingga menjadi salah satu agent terbaik yang pernah dimiliki
Umbrella.
Tak lama setelah USS Delta Team diturunkan, Umbrella headquarter juga
mengirimkan 6 unit BOW Tyrant T-103 langsung dari Sheena Island dengan
menggunakan capsule khusus yang diangkut dengan helikopter. 1 unit T-103
diterjunkan tepat di area RPD station untuk mengambil sample G-virus
yang tersisa, 1 unit lagi diterjunkan di area uptown district dengan
tugas menghabisi semua anggota kepolisian, tim keamanan, survivor serta
penduduk sipil yang berada di area tersebut. Dan sisa 4 unit Tyrant
lainnya akan diterjunkan ke area Dead Factory guna membasmi semua
anggota US Spec OPS 2nd team yang sedang mengamankan salah satu senjata
pemusnah BOW yaitu “Paracelsus Sword”.
Di Raccoon General Hospital, US Spec OPS 1st Team ditugaskan untuk
menginspeksi seluruh ruangan gedung sembari mencari file-file yang
berkaitan dengan Umbrella Corporation. Beberapa anggota sempat bertempur
dengan puluhan zombie yang memenuhi Hospital, namun perlawanan mereka
tidak berselang lama, gerombolan BOW Hunter yang sempat menyusup ke
Hospital ternyata menjadi ancaman serius bagi 1st US Spec OPS.
Mereka-pun sempat kocar-kacir saat berhadapan dengan Hunter,
tembak-tembakan serta kepanikan setiap anggota membuat tim ini tidak
bisa fokus dengan target yang dihadapinya, akhirnya satu demi satu
anggota US Spec OPS-pun tewas ditangan Hunter.
Raccoon City Incident "Leon and Jill" Part 3
Menjelang tengah malam Leon dan Claire kembali berpetualang menyusuri
RPD station, zombie-zombie yang berkeliaran di setiap ruangan terus
mereka lumpuhkan, mereka sesekali juga sempat bertemu dengan Licker yang
berada di main hall lantai 2 dan beberapa gerombolan cerberus. Ditengah
koridor ruangan Claire bertemu dengan Sherry Birkin, anak dari William
Birkin dan Anette Birkin. Sherry yang saat itu terjebak dalam insiden
Raccoon City segera diperintahkan oleh ibunya untuk mencari perlindungan
di Raccoon Police Departement, namun sejak kejadian virus outbreak pada
tanggal 26 September yang mulai membahayakan RPD station, Sherry
akhirnya mulai bersembunyi dibeberapa ruangan yang tidak diketahui oleh
para officer yang berada di dalam gedung. Puncaknya saat RPD station
benar-benar jatuh ketangan para zombie, Sherry yang saat itu masih
berada di dalam ruangan, terus bersembunyi hingga nantinya ia bertemu
dengan Claire. Sesaat sebelumnya Claire yang kembali mengunjungi office
room sempat bertemu dengan Marvin, namun kondisi Marvin yang saat itu
sudah mulai tak sadarkan diri, membuat Claire jadi khawatir terhadap
sosok perubahan fisik Marvin. At least Marvin-pun lambat laun berubah
menjadi zombie dan mulai menyerang Claire. Claire yang tidak ada pilihan
lain selain membunuhnya, terpaksa menembakkan pistolnya ke arah Marvin,
Marvin akhirnya tewas.
Leon sendiri yang berada di area parking-lot RPD station tanpa sengaja
bertemu dengan seorang wanita bernama Ada Wong, Ada yang saat itu sedang
mengunjungi Raccoon City dengan alasan untuk mencari kekasihnya, John,
ternyata merupakan salah satu anggota spy yang dikirim oleh suatu
organisasi rahasia untuk merebut sample G-virus dari tangan William
Birkin, saat itu Leon sendiri masih belum mengetahui tentang niatan Ada
sesungguhnya. Alih-alih Ada membohongi Leon dengan tujuan membantunya,
mereka berdua akhirnya bersama-sama melanjutkan perjalanan. Sesampainya
di jail room, Leon dan Ada bertemu dengan seorang reporter bernama Ben
Bertolucci, Ben yang memiliki beberapa informasi penting tentang
Umbrella Corporation sengaja bersembunyi didalam penjara RPD station
untuk melindungi dirinya dari ancaman para zombie. Saat Ada bertanya
kepadanya tentang informasi yang ia ketahui, Ben menolak untuk
menjawabnya, namun ia memberikan sebuah petunjuk tentang rute rahasia
untuk keluar dari Raccoon City. Tak lama setelah menerima petunjuk dari
Ben, Leon dan Ada segera meninggalkan Ben untuk mencari jalan menuju
sewer. Petulangan-pun terus berlanjut, Leon dan Ada yang baru saja
saling mengenal ternyata tidak kalah dalam urusan kerjasama,
zombie-zombie dan makhluk pemangsa yang berusaha menghalangi ternyata
bukan tandingan mereka berdua. Ada sendiri memiliki kemampuan tempur
layaknya seorang security agent, ia mahir dalam menggunakan berbagai
senjata ringan, menguasai teknik bela-diri serta mampu menyelesaikan
tugas dalam kondisi sesulit apapun. Maka tidak aneh jika Ada mampu
mengimbangi kemampuan Leon dalam mengatasi berbagai situasi yang
berbahaya.
Ben yang masih berada di jail room terus mencoba menyingkap rahasia
dibalik konspirasi Umbrella Corporation, secara pribadi ia memiliki
berbagai macam informasi tentang keterlibatan perusahaan tersebut dalam
pengembangan virus dan eksperimen ilegal, namun sayang, sebelum ia
sempat mempublikasikannya kepada masyarakat, William Birkin keburu
membunuhnya sesaat setelah Leon dan Ada datang mengunjunginya. Ben-pun
akhirnya tewas dengan sia-sia.
Sebelum perjalanannya, Leon melakukan kontak dengan Claire, Claire yang
saat itu bersama Sherry berniat bertemu dengan Leon di area underground
train yang berada di basement Research Facility. Kereta tersebut
nantinya akan mereka gunakan sebagai escape-point untuk keluar dari
Raccoon City.
Claire yang masih berada di RPD station, akhirnya bertemu dengan Chief
Brian Irons yang berada di dalam kantornya, disana Claire melihat mayat
seorang wanita yang tergeletak di atas meja, saat Claire bertanya kepada
Chief tentang wanita tersebut, Chief Brian menjawab bahwa wanita itu
adalah anak kesayangan dari Major Warren, salah satu orang penting di
RPD yang juga menjadi pelopor pembentuk tim-elite STARS. Chief Brian
mengungkapkan niatannya kepada Claire tentang keinginan pribadinya,
Chief juga menceritakan semua tindakan yang pernah ia lakukan kepada
beberapa anak buahnya, termasuk salah satunya membunuh anak Major
Warren. Major Warren sendiri berhasil kabur meninggalkan kota sebelum
virus menyebar di Raccoon City. Kesal dengan perkataan gila Chief Brian,
Claire akhirnya meninggalkannya dan kembali melanjutkan perjalananya
bersama Sherry. Chief Brian sendiri akhirnya tewas ditangan William
Birkin tak lama kemudian.
Ditengah petualangannya Claire dan Sherry lagi-lagi dihadapkan dengan
masalah besar, kini mereka berdua harus berjuang untuk bisa lolos dari
kejaran BOW Tyrant T-103 yang sedang berkeliaran di area RPD station.
Berbeda saat Claire menghadapi monster BOW lainnya, T-103 ini ternyata
lebih kuat dari yang ia perkirakan, Claire dan Sherry-pun harus
berkali-kali putar otak untuk menghindari kejaran T-103. Sebenarnya
Tyrant ini ditugaskan bukan untuk melakukan “hunting” melainkan
prioritas mengambil sample G-virus dari William Birkin (atau paling
tidak sample darah mutasi G-William Birkin). Namun nasib sial memang
sedang menghampiri Claire, ia-pun harus berhadapan dengan T-103 untuk
beberapa kali. Tak ayal jika Claire dan Sherry nantinya sedikit
terlambat untuk menuju escape point yang berada di Underground Train.
Leon dan Ada juga sempat bertarung melawan Giant Crocodile saat
perjalanan menuju entrance sewer, mereka berdua sadar jika monster
tersebut tidak bisa dilumpuhkan dengan hanya menggunakan senjata biasa
saja, selain tubuhnya yang sudah bermutasi hampir 3x lipat dari ukuran
normal, Giant Crocodile ini juga dalam kondisi yang sangat menguntungkan
untuk memangsa mereka, karena Leon dan Ada tidak memiliki tempat yang
cukup untuk melakukan teknik hit and run. Ada lalu menggunakan idenya
untuk mengaktifkan panel untuk menjatuhkan sebuah gas-canister dari
atas, alhasil canister yang jatuh itu langsung disambar oleh Giant
Crocodile, dengan penyelesaian akhir Leon menembakkan senjatanya ke
canister tersebut, so !!BUM!! kepala monster raksasa itu-pun hancur
berantakan.
Diujung pintu masuk sewer, Leon dan Ada bertemu dengan Anette Birkin,
dalam pertemuan itu sempat terjadi insiden dimana Leon terluka akibat
terkena tembakan saat mencoba melindungi Ada, Ada yang merasa
bertanggung jawab atas kejadian tersebut langsung mengejar Anette yang
sesaat kemudian meninggalkan mereka. Kejar kejaran-pun terjadi di area
sewer, Ada yang terus mencoba mengejarnya akhirnya berhasil memojokkan
Anette disebuah jembatan yang tidak jauh dari jalur entrance Underground
Research Facility. Dalam situasi tersebut, akhirnya Anette menceritakan
semua tentang kejadian yang telah menimpa Raccoon City, Anette juga
mengatakan kepadanya bahwa John, kekasihnya telah tewas saat insiden
yang terjadi di Arklay Research Facility. Mendengar perkataan tersebut
Ada pun jadi naik darah, ia tidak rela jika John harus tewas dengan
keadaan menderita, Ada lalu berusaha menyerang Anette, sempat terjadi
tembak menembak diruangan tersebut, namun Ada lebih cepat dari perkiraan
Anette, ia bisa memafaatkan celah saat Anette sibuk menembakinya.
Dengan sekali pukul saja, Anette akhirnya terjatuh dari jembatan.
Disaat insiden Arklay mansion, secara pribadi John telah menulis surat
yang ditujukan kepada Ada, namun dengan keadaan yang saat itu sudah
semakin memburuk surat tersebut akhirnya tidak tersampaikan. John
sendiri adalah salah satu staff researcher Umbrella yang bekerja di
Arklay Research Facility.
Setelah kejadian itu, Ada kembali menjemput Leon untuk bersama-sama
mencari jalan keluar, ditengah perjalanan mereka menemukan sebuah
elevator yang menghubungkan area tersebut dengan Underground Research
Facility. Disaat Leon mencoba mengaktifkan sistem elevator, tiba-tiba
William Birkin muncul dan menyerang mereka. Ada yang berada di dalam
elevator juga sempat terluka akibat serangan William, serangan tersebut
ternyata menimbulkan luka yang cukup serius baginya, sampai-sampai Ada
hampir tak sadarkan diri. Leon yang tidak terima atas perbuatan William
langsung menantangnya berduel. Kini giliran Leon untuk membalaskan
dendamnya terhadap William, pertarungan antara seorang rookie dan
monster G-virus-pun terjadi.
Leon yang masih belum mempunyai pengalaman untuk berhadapan dengan
William ternyata sedikit kesulitan saat mencoba melawannya, serangan
William yang terus membabi-buta membuat Leon harus bolak-balik melakukan
teknik hit and run. Namun hal ini secara kondisi sangat menguntungkan,
karena William sendiri pergerakannya tidak terlalu cepat. Leon yang
mulai memanfaatkan jarak tembak terhadap William akhirnya dengan mudah
dapat mengatasi semua serangannya. William sendiri sudah mengalami
mutasi pada level 2, secara teknis hanya sebatas tingkat resistansi
serta kemampuan serangan fisik saja yang bertambah, namun kalau urusan
kecepatan bergerak nampaknya tidak begitu menggembirakan. Alhasil dengan
tembakan terus-menerus dari jarak yang aman, Leon berhasil menjatuhkan
William.
Sesampainya di Underground Research Facility, Leon kembali melanjutkan
perjalanannya sendirian, ia-pun terpaksa meninggalkan Ada di elevator
untuk beberapa waktu. Didalam ruangan Facility, Leon banyak menemukan
temuan-temuan tentang penelitan dan eksperimen makhluk-makhluk BOW, tak
hanya itu saja, ia juga harus berhadapan dengan beberapa monster monster
lain yang sebelumnya sudah membuat kerusuhan di tempat tersebut. Tak
berselang lama Leon kembali bertemu dengan Anette, yang secara
mengejutkan berhasil dari maut saat jatuh dari jembatan. Anette
mengatakan kepada Leon jika rekannya, Ada adalah seorang mata-mata yang
dikirim untuk mencuri sample G-virus, Leon yang lalu tidak serta-merta
percaya kepada Anette, berniat mencari tahu sendiri tentang niatan Ada
yang sesungguhnya. Diakhir pembicaraan Anette berpesan kepada Leon untuk
segera membawa Sherry keluar dari Raccoon City dengan selamat.
Tapi perjalanan masih belum selesai, kini giliran rekan seperjalanannya
yang mengalami hambatan, disaat Claire dan Sherry sedang melewati area
storage room, tiba-tiba William Birkin langsung merangsek masuk dengan
menjebol dinding ruangan. Kini Claire harus berhadapan dalam pertarungan
terakhirnya melawan monster G-William yang sudah bermutasi pada tingkat
4. Claire yang sudah mempersiapkan ini sebelumnya sekarang tinggal
menyelesaikan duel satu lawan satu dengan William.
Duel-pun dimulai, Claire yang memanfaatkan sisi terluar area kembali
melakukan tembakan penetrasi dari jarak yang aman, sedangkan William
yang terus bergerak mengejar Claire hanya bisa berputar-putar saja
sambil sesekali ia melakukan serangan kejutan. Grenade Launcher Claire
nampaknya sangat efektif dalam meredam serangan tiba-tiba William,
sesaat ia langsung terhambat pergerakannya. William yang terus-menerus
memburu Claire mencoba melakukan beberapa tekanan, dalam jarak dekat
saja quad-talons milik William bisa menjadi senjata super mematikan,
serangannya sanggup menghancurkan tembok atau merobek dinding besi
sekalipun, bahkan jika Claire terkena serangannya pastilah ia bakal
tewas seketika itu juga. Teknik seperti swing, quad-strike, crush,
impale, grab-and-stab merupakan style-style andalan setiap serangan
Tyrant pada umumnya, namun porsi peningkatan kekuatan yang dimiliki
G-mutation, bahkan mampu jauh melebihi sekaliber T-02 Nemesis. Claire
yang memiliki bakat menembak dengan akurat akhirnya berhasil melumpuhkan
William setelah menembak organ vitalnya berkali-kali dalam pertarungan,
Claire sendiri saat itu hanya mengalami luka ringan dan beberapa cedera
di bagian tubuhnya.
Namun pertarungan masih belum selesai, William yang bertransformasi
tubuhnya ke tingkat 5 kini siap beraksi kembali. Wujud William kali ini
sudah berbeda dengan mutasi-mutasi sebelumnya, tubuhnya sudah berubah
secara signifikan, serangan yang tadinya bertumpu pada kekuatan sekarang
berubah dengan mengandalkan kecepatan layaknya hewan-hewan pemburu.
Alhasil Claire yang terkejut dengan perubahan William kini harus mencari
cara lain untuk mengalahkannya.
Pertarungan fase kedua kembali terjadi, William yang mempunyai
pergerakan lebih cepat dari sebelumnya kini semakin beringas menyerang
targetnya, Claire yang sempat berkali-kali menghindar dari kejarannya
terus tertekan sampai tak ada celah lagi untuk melakukan serangan balik,
bahkan hampir seluruh ruangan lab ikut porak-poranda akibat amukan
monster tersebut. Claire yang terus tersudut mencoba mencari tempat aman
untuk menjaga jarak dengan William, walau secara adu taktik Claire
masih bisa unggul darinya, namun serangan William yang bertubi-tubi
membuat stamina Claire semakin terkuras habis. Alhasil ia harus
menggunakan cara one hit one kill untuk menjatuhkannya.
Sesaat William kembali menyerang, Claire yang mencoba membidik rongga
mulutnya langsung menembakkan peluru terakhir tepat didepannya sebelum
ujung-talon milik William menembus dada Claire sepersekian detik lagi.
Hasilnya kepala monster tersebut langsung pecah berantakan, tubuhnya
juga ikut terpental akibat tembakan Claire, William-pun kembali berhasil
dikalahkan disaat-saat kritis.
Claire yang sudah tidak ada waktu lagi untuk merayakan kemenangannya
segera bergegas menyusul Sherry yang sudah berada di underground train
bersama Leon. Waktu yang dimiliki Claire kini tinggal sedikit, ia terus
berlomba dengan countdown auto-destruct system yang sebentar lagi
meluluh-lantakkan seluruh Fasilitas, jika terlambat sedikit saja berarti
kematian taruhannya. Dilain pihak Leon dan Sherry sibuk mengaktifkan
panel system yang berada didalam kereta, setelah berhasil menghidupkan
power dan mengakses control train, mereka berdua langsung menjalankan
kereta tersebut. Claire yang mengetahui kereta telah bergerak, kini
mencari jalan alternatif untuk memotong jalan. Dengan cepat Claire
membuka pintu darurat yang berada tak jauh dari basement, alhasil ia-pun
sampai di sisi tunnel jalur underground train. Claire yang saat itu
berpapasan dengan kereta, segera mengejarnya walau sedikit terlambat,
disisi lain Leon yang membuka pintu kereta langsung memberikan instruksi
agar Claire segera melompat sembari mengulurkan tangannya. Claire yang
sudah kelelahan langsung melompat dengan kekuatan terakhirnya, dan...
nice catch!! Leon-pun berhasil menangkap Claire.
Sherry yang gembira melihat Claire selamat langsung menggandeng
tangannya, ia nampaknya sangat mengkhawatirkan Claire setelah
pertarungan akhir dengan mantan ayah kandungnya.
Belum selesai dengan kegembiraan, lagi-lagi mereka mendapat gangguan,
William yang sudah bermutasi menjadi monster tidak-karuan bentuknya
secara tiba-tiba masuk kedalam gerbong kereta melalui pintu belakang,
Leon dan Claire kaget dengan kehadirannya langsung mengunci pintu utama
sembari memikirkan cara mengenyahkan William untuk terakhir kalinya. Tak
lama setelah menetapkan rencana, mereka bertiga lalu membagi tugas,
Leon dan Claire segera membuka pintu utama untuk melakukan perlawanan
sambil menekan William hingga terdorong ke belakang, sedangkan Sherry
mengaktifkan tombol untuk melepas link gerbong 2. Dan hasilnya bisa kita
pastikan, William akhirnya terpisah dari kereta utama.
Sesaat kemudian Underground Research Facility meledak beserta seluruh
ruangan basement dan jalur tunnel. William yang akhirnya “ketinggalan
kereta-pun” ikut berakhir bersama ledakan yang menimpa seluruh
Fasilitas. Leon, Claire dan Sherry berhasil meninggalkan Raccoon City.
THE LONEWOLF (Resident Evil Umbrella Chronicles)
Beberapa jam sebelumnya salah satu anggota USS Alpha Team yaitu Hunk
juga melakukan pelarian terakhirnya setelah terdampar tak sadarkan diri
selama 8 hari di sewer, tanggal 22 September ia beserta timnya sempat
ditugaskan untuk merebut paksa sample G-virus dari tangan William
Birkin, namun terjadi insiden yang menyebabkan seluruh anggotanya tewas
saat menjalankan misi tersebut. Hunk sendiri nantinya akan melewati
jalur utama via RPD station untuk menuju escape point. Dalam
perjalanannya menuntaskan misi ia akan berhadapan dengan banyak monster
pemburu, zombie-zombie yang semakin menggila dan masih banyak lagi.
Diawali dengan kontak radio dengan pilot USS yang berpatroli disekitar
uptown district Raccoon City, Hunk memberikan sinyal kepada sang pilot
bahwa sample G-virus terakhir kini telah didapat dan ia meminta bantuan
evakuasi secepatnya. Sang pilot yang saat itu sedang memantau kondisi
USS Delta Team yang sedang beroperasi langsung bermanuver menuju RPD
station untuk menjemput Hunk, dengan tidak membuang-buang waktu lagi
akhirnya Hunk segera bergegas menuju rooftop area RPD station.
Perjalanan Hunk tampaknya tidak begitu mudah, banyak zombie-zombie yang
siap menghadang di setiap langkah pelariannya, apalagi kali ini Hunk
harus berlomba dengan waktu sembari membawa persenjataan yang sangat
minim. Namun bukan sang “lonewolf” jika harus menyerah sampai disitu
saja, apalah arti sebuah senjata jika kedua kaki dan tangannya sanggup
menjatuhkan lawan hanya dengan sekali serangan. Yap, Hunk tentunya
menggunakan skill bela-diri untuk melumpuhkan para zombie-zombie.
Teknik-teknik seperti side-kick, melee-stab, slash, fatal neck-breaker
adalah salah satu keunggulan serangan yang ia miliki, alhasil gebuk
sana, gebuk sini-pun para zombie dan gerombolan cerberus yang
menghadangnya dapat dilumpuhkan dengan mudah.
Dalam setiap perjalananya Hunk juga menerima random radio chatter dari
seluruh penjuru kota, disini ia bisa mengetahui bagaimana situasi
detik-detik terakhir kota tersebut. Sesampainya di koridor RPD station,
Hunk sempat menerima transmisi radio dari rekannya sesama anggota Alpha
Team, yaitu Goblin-6. Hunk yang diminta untuk menolong Goblin-6 yang
sedang terjebak di sewer ternyata tidak digubris olehnya, Hunk yang
tetap memprioritaskan kepentingan tugas, dengan sikap dingin menolak
untuk kembali membantu Goblin-6, ia hanya mengatakan sebuah kalimat
kepadanya “This is war, survival was your responsibility”. Hunk lalu
meninggalkan Goblin-6.
Hunk sempat berhadapan dengan beberapa BOW Hunter di area rooftop, duel
antara sang serigala dengan monster pemburu-pun tidak dapat
terhindarkan, Hunk yang mengandalkan balance kekuatan antara pertahanan
dan serangan akhirnya mampu mengimbangi Hunter. Dengan serangan
mematikan serta kecepatan reaksi dan pemanfaatan situasi, Hunk berhasil
melumpuhkan Hunter hanya dalam hitungan detik, walau secara pertarungan
Hunk juga mengalami cedera tapi kesigapannya dalam menjatuhkan lawan
layak diacung jempol. Tak lama kemudian sebuah helikopter USS datang
untuk menjemputnya, Hunk segera dievakuasi dan misi akhirnya
terselesaikan.
Lain halnya keberhasilan Hunk, lain pula nasib yang dialami unit Spec
OPS 2nd Team. Sejak diturunkan untuk mengamankan senjata anti-BOW
Paracelsus Sword yang berada di Dead Factory, 2nd unit ini sudah
bertempur habis-habisan untuk meredam para zombie-zombie dan monster BOW
lainnya. Bukannya kesuksesan didapat, unit ini malah semakin tertekan
saat 4 unit BOW T-103 diturunkan di area tersebut. 2nd unit akhirnya
dipecah dalam dua grup saat T-103 dirasa semakin memperburuk situasi.
Grup pertama bertugas sebagai penahan serangan T-103, sedangkan grup dua
melakukan cover area disekitar mereka sembari menembak dan merecharge
Paracelsus Sword. Pertempuran hebat akhirnya terjadi, tembakan-tembakan
beruntun hingga ledakan senjata berat terus dilancarkan untuk menghambat
pergerakan T-103, tak ayal korban-pun berjatuhan dari pihak 2nd Team.
Menghadapi 4 unit T-103 sekaligus dengan beberapa pasukan penyerang
ringan nampaknya cukup mustahil untuk dimenangkan, grup pertama yang
terus-terusan menjadi tameng pertahanan langsung kocar-kacir, beberapa
diantara mereka langsung tewas ditempat hanya dengan sekali pukul. Namun
grup dua juga tidak bisa membiarkan rekan-rekannya terus menjadi
bulan-bulanan musuh, sesaat battery Paracelsus Sword siap digunakan,
para gunner yang berada disenjata tersebut langsung menembakkan
meriamnya kearah salah satu unit T-103. Dalam sekejap saja monster itu
hancur berantakan.
Paracelsus Sword-pun kembali direcharge, T-103 tersisa yang masih
bertempur dengan grup pertama, kini mengalihkan targetnya ke grup dua.
Hal ini malah memperparah keadaan, dimana grup dua yang masih
berkonsentrasi untuk mereset senjata pemusnahnya, kini jadi target
buruan unit-unit T-103, alhasil lambat laun kekuatan Spec OPS 2nd Team
mulai runtuh. Diakhir pertempuran ini nampaknya perjuangan 2nd Team
tidak sia-sia, walau anggota mereka semua tewas dalam pertempuran namun
ketiga unit sisa T-103 akhirnya berhasil dimusnahkan.
Raccoon City "Nicholai" (Resident Evil Outbreak)
Tanggal 30 September, Pemerintah segera melakukan solusi final terhadap
Raccoon City. Menganggap kota tersebut tak lagi dapat diselamatkan,
akhirnya Presiden Amerika Serikat segera mensepakati protokol pemusnahan
secara massal dengan menggunakan serangan nuklir, setelah beberapa hari
sebelumnya para pemerintah melakukan rapat menyeluruh dengan pihak
militer dan agen federal, kehancuran Raccoon City kini sudah ditetapkan.
30 September tengah malam, Nicholai Ginovaef beserta 5 unit cadangan
UBCS Platoon Delta bergegas menuju Raccoon University guna melakukan
operasi terakhir untuk merebut sample darah Thanatos (Operation Emperor
Mushroom). Misi tersebut seharusnya dilakukan secara rahasia tanpa
sepengetahuan Greg Muller, namun Greg yang sudah keburu sadar dengan
kehadiran unit UBCS langsung mengaktifkan Thanatos saat itu juga. Dengan
mengaktifkan monster tersebut, secara pribadi Greg Muller memang
berniat untuk menghabisi seluruh anggota UBCS yang mengancam
penelitiannya.
Menjelang 1 Oktober, pertempuran antara unit UBCS dan Thanatos terjadi
di back square area universitas, operasi dimulai dengan mengepung
Thanatos dengan formasi melingkar, 3 unit frontman bertugas melumpuhkan
Thanatos sedang 2 unit trapper lainnya akan mengunci gerakannya dari
sisi kanan dan kiri, saat berhasil dilumpuhkan Nicholai nantinya
bertugas menembak pod-container ketubuh Thanatos untuk mengambil sample
darahnya. Tapi kenyataan berbicara lain, Nicholai yang saat itu sedang
memimpin jalannya operasi malah melakukan hal yang dianggap tidak perlu,
alhasil dengan kejadian sepele tersebut, unit-unit penyerang yang
seharusnya bisa menangkap Thanatos, ternyata gagal dalam menjalankan
tugas, semua unit UBCS langsung dibantai habis oleh Thanatos. Nicholai
yang selamat dari kejadian itu, secara diam-diam masuk kedalam gedung
unversitas untuk membunuh Greg.
Di tempat yang sama para J-Bar survivor yaitu Yoko Suzuki, Alyssa
Ashcroft dan George Hamilton bertualang di dalam gedung Raccoon
University untuk mencari informasi tentang t-virus, sebelumnya mereka
bertiga sempat kabur dari Underground Research Facility dengan
menggunakan underground train, namun ternyata ditengah perjalanan
nampaknya mereka mengalami hambatan, Yoko, Alyssa dan George akhirnya
terpaksa mencari jalur alternatif lain untuk meninggalkan kota.
Berkat
petunjuk Peter Jenkins, mereka bertiga akhirnya menemukan file document
yang berisi tentang vaccine t-virus yang bernama “Daylight”. George
segera melakukan percobaan untuk membuat vaksin tersebut, dimana Alyssa
dan Yoko membantunya untuk mencari bahan-bahan yang diperlukan. Tak lama
kemudian, sample experimental Daylight berhasil mereka ciptakan.
Nyatanya kegembiraan mereka tidak akan berlangsung lama, Greg yang
mengendus kehadiran mereka di dalam gedung universitas langsung
memerintahkan Thanatos untuk memburu para J-Bar survivor.
Kejar-kejaran-pun kembali, J-Bar yang sesekali menerapkan hide and seek
sembari mencari kesempatan untuk menjatuhkan Thanatos ternyata efektif,
perburuan Thanatos akhirnya gagal, setelah para J-Bar survivor berhasil
melumpuhkannya dengan aliran listrik bertegangan tinggi. Setelah monster
itu tak sadarkan diri, George lalu mengambil pod-container berisi
sample darah dari tubuhnya dan bergegas keluar dari gedung bersama
rekan-rekannya.
Nicholai ternyata berhasil membunuh Greg saat ia berada di dalam ruangan
lab-nya, ia lalu memasang bahan peledak C4 dibeberapa ruangan
universitas, saat itu Nicholai beserta unitnya memang ditugaskan untuk
mengambil sample darah Thanatos serta menghapus seluruh barang bukti
yang melibatkan hasil penelitian Umbrella di dalam universitas. Selesai
dengan tugasnya, Nicholai bergegas keluar gedung dan meledakkannya, tak
ayal Thanatos yang juga berada didalamnya ikut tertimpa reruntuhan
gedung. Nicholai langsung meninggalkan Raccoon University setelah
kejadian itu, kini ia berencana menuju Dead Factory, salah satu
fasilitas Umbrella yang nantinya juga digunakan oleh Jill dan Carlos
sebagai tempat evakuasi.
Ditempat lain kedua J-Bar survivor, David King beserta Mark Wilkins
sedang berjuang untuk lepas dari kepungan para zombie-zombie yang
semakin memenuhi kota, saat itu mereka berada di downtown district untuk
mencari peluang untuk meloloskan diri dari situasi sulit tersebut.
David dan Mark ternyata mendapati masalah yang cukup besar saat sampai
di jalan utama Raccoon City, Ia dihadang BOW Tyrant T-0400 yang beberapa
hari sebelumnya berhasil lolos dari Underground Research Facility.
Monster ini sempat dilepas antara pada tanggal 27-28 September guna
menghadapi kepungan BOW Hunter yang sedang berkeliaran di Fasilitas.
Namun alih-alih bukan mengamankan situasi, T-0400 ini malah membunuh
seorang staff Umbrella lainnya. Linda salah satu staff Umbrella yang
berhasil kabur dari Underground Research Facility akhirnya bertemu
dengan David dan Mark yang berada sewer entrance city.
Di jalan utama
Raccoon City, tim UBCS (kemungkinan dari Alpha atau Bravo Platoon) yang
dimonitori oleh seorang staff supervisor Umbrella bernama Tommy Neilson
mencoba merebut sebuah kontainer yang dibawa oleh helikopter salah satu
anggota USS yaitu Rodriguez. Kontainer tersebut berisi makhluk parasit
yang pernah menjadi bahan percobaan di Underground Resarch Facility,
Tommy yang sadar bahwa Rodriguez dan Linda berkhianat dari Umbrella
segera memerintahkan tim UBCS untuk mengeksekusi Rodriguez dan merebut
kontainer yang dibawanya. Saat itu David, Mark dan Linda juga berada di
jalan utama sembari mencoba menghindari kejaran BOW T-0400 yang terus
memburu mereka, kekacauan-pun terjadi. Tommy yang menembakkan senjatanya
kearah helikopter Rodriguez ternyata malah mengenai kabel pengangkut
kontainer, alhasil kontainer itu langsung terjatuh dan makhluk parasit
yang berada didalamnya berhasil keluar, Rodriguez sendiri berhasil lolos
dari insiden itu. Parasit tersebut diberi kode “Nyx” sebagai nama
sandi.
Setelah bebas dari kontainer, Nyx langsung menyerang seluruh
anggota UBCS yang berada disana, Arnold sang squad-leader tim malah
kabur meninggalkan rekan-rekannya bersamaan dengan Tommy yang juga
ikutan melarikan diri. Dengan cepat Nyx membunuh dan menyerap semua
tubuh anggota UBCS yang telah tewas, T-0400 yang sedang memburu J-Bars
survivor-pun juga tak luput jadi salah satu korbannya. Tak lama
berselang tubuh Nyx bermutasi dan melebur menjadi satu dengan para
mangsanya.
Kini David, Mark dan Linda dihadapkan kembali dengan
masalah yang tambah runyam, ketiganya harus berhadapan dengan monster
parasit yang siap mengacaukan pelarian mereka, pertarungan dengan
Nyx-pun dimulai, para survivor menggunakan segala cara untuk menjatuhkan
Nyx, mulai dari barikade, persenjataan ringan, peluncur roket, senapan
mesin, bahan peledak, hingga flamethrower mereka gunakan. Pertarungan
yang memakan waktu cukup lama itu akhirnya berhasil dimenangkan oleh
para J-Bar survivor setelah David dan Mark mampu menghancurkan titik
kelemahan Nyx. Setelah membereskan monster parasit itu, mereka bertiga
meninggalkan Raccoon City dengan menggunakan kendaraan HUMVEE milik unit
UBCS yang telah ditinggalkan.
1 Oktober dini hari, Jill terbangun dari pingsannya selama 2 hari, ia
akhirnya berhasil disembuhkan oleh experimental t-virus vaccine yang
dibawa Carlos, belum ada kejelasan tentang experimental vaccine tersebut
didapat dari mana dan kapan dibuat (kemungkinan ia mengambilnya dari
salah satu staff Umbrella yang sempat kabur dari Underground Research
Facility). Mereka berdua kembali melanjutkan perjalanan menuju Dead
Factory guna mencari perlindungan dan mencoba bergabung dengan unit Spec
OPS yang berada disana, namun sesampainya di area tersebut Jill dan
Carlos ternyata terlambat, semua unit Spec OPS tewas bergelimpangan
dimana-mana bersamaan dengan sisa sisa unit T-103 dan senjata pemusnah
Paracelsus Sword yang masih aktif. Disana mereka menemukan sebuah
helikopter yang terparkir tidak jauh dari area Factory, saat mencoba
menuju area tersebut, Carlos dan Jill secara tiba-tiba dihadang oleh
Nicholai Ginovaef yang tidak diduga mencoba mengkhianati mereka.
Nicholai segera mendesak Jill dan Carlos untuk menjauhi area helipad dan
mengancam akan membunuh mereka berdua jika berani melanggarnya,
Nicholai sendiri sebelumnya sempat berputar-putar di beberapa area
Raccoon City sejak kejadian di tram-car station. Ia melakukan
“undercover mission” saat berada di Raccon Press, Sales Office dan
Raccoon General Hospital, dan Raccoon University (Operation Emperor
Mushroom). Nicholai juga melakukan assassination terhadap rekannya
sendiri yaitu Tyrell Patrick, seorang anggota UBCS dari Platoon Bravo.
Sikapnya yang mementingkan diri sendiri dan arogan membuatnya terlihat
sebagai marcenaries kelas rendahan walau secara teknis ia memiliki
tingkat survival yang sangat tinggi.
Jill dan Carlos yang tak punya pilihan lain akhirnya menuruti kemauan
Nicholai, mereka berdua segera kembali mencari jalan keluar lain untuk
meninggalkan Raccoon City, Nicholai sendiri berhasil kabur dari Raccoon
City tak lama kemudian. Dalam pelariannya Nicholai sempat membawa
data-data penting yang bersangkutan dengan penelitian Umbrella di
Raccoon City serta beberapa rekaman data BOW yang ia dapat dalam
menjalankan operasi, menurut rumor semua data-data tersebut akan dijual
untuk tujuan yang masih belum diketahui.
1 Oktober, Ada Wong yang berhasil lolos dari insiden Underground
Research Facility mendapat kontak dari Wesker untuk menemui seorang
agent yang berada di Apple Inn, disana nantinya Ada dan seorang agent
tersebut akan dibawa menuju titik escape point yang sudah disiapkan
untuk evakuasi. Namun sayang setibanya disana, agent yang menjadi
perantara informasi malah tewas, Ada yang putus asa, langsung dihubungi
Wesker secara langsung lewat monitor. Dalam percakapan tersebut, Ada
menunjukkan kepada Wesker sebuah pendant milik Sherry, dalam pendant
tersebut ternyata berisi sample G-virus yang telah dibuat William
Birkin. Ada sendiri berhasil menemukannya saat pendant tersebut terjatuh
di salah satu koridor ruangan yang berada di Underground Research
Facility (kemungkinan Sherry tidak sengaja menjatuhkannya saat melakukan
pelarian bersama Claire). Setelah perbincangan mereka selesai, Ada
kembali melanjutkan perjalanan untuk mencari helikopter evakuasi
terakhir sesuai dengan instruksi Wesker, kini ia harus berjuang sendiri
untuk mencapai escape point yang berada di perbatasan jalan Raccoon
City.
Sesampainya di jalan utama, Ada kembali dikejutkan dengan masalah baru,
saat itu ia berhadapan dengan BOW Tyrant T-0400 yang berhasil melepaskan
diri dari tubuh Nyx, dalam kondisi tersebut mau tak mau pertarungan
satu lawan satu-pun kembali tak terjadi. Secara situasi sebenarnya
T-0400 lebih unggul daripada Ada, karena sebelumnya Ada pernah terluka
akibat serangan William dan BOW T-103, secara teknis ia pastilah belum
pulih secara keseluruhan. Namun bukan agent pendamping Wesker namanya
kalau tidak mampu menyelesaikan tugas dengan cara apapun. Dalam
pertarungan nampaknya ia lebih memilih menjaga jarak dengan T-0400
ketimbang harus melakukan konfrontasi langsung, dan hasilnya tidak butuh
waktu lama, Ada yang mampu memanfaatkan situasi disaat-saat genting
akhirnya berhasil menjatuhkan monster tersebut. Diakhir perjalannya Ada
berhasil meninggalkan Raccoon City dengan menggunakan helikopter.
Pemerintah mengaktivasi protokol pemusnahan Raccoon City setelah
berdiskusi panjang dan beberapa kali melakukan pertemuan dengan para
petinggi militer, operasi yang bersandi “Code XX” kini mulai dijalankan.
2 missile-ballistic yang berisi hulu ledak nuklir dilepaskan tepat pada
tanggal 1 Oktober 1998 (kemungkinan antara pukul 05.00 - 05.30) dengan
koordinat yang sudah ditentukan. 1st missile akan dijatuhkan di area
uptown district Raccoon City dan 2nd missile akan dijatuhkan di area
Arklay mountains, ledakan tersebut nantinya akan meratakan seluruh area
sepanjang Arklay region sampai area terluar Raccoon City, dengan adanya
keputusan tersebut Raccoon City sudah dipastikan hancur dalam hitungan
menit.
Jill dan Carlos yang masih berjuang mencari jalan keluar di area Dead
Factory, kini juga harus melakukan pertarungan terakhirnya melawan
Nemesis. Sementara missile sudah meluncur menuju Raccoon City, Jill dan
Carlos mulai sibuk dengan kehadiran Nemesis yang sudah bermutasi pada
tingkat akhir, Nemesis yang kini lebih brutal dan ganas nampaknya
menjadi lawan berat mereka berdua. Jill dan Carlos melakukan tag-team
untuk menjatuhkan Nemesis, namun faktor situasi dan kondisi yang tidak
mendukung membuat kedua orang ini menjadi kewalahan, sekali saja
tertangkap atau terkena sabetan tentakel-nya alamat nyawa mereka pasti
melayang. Selain melakukan hit and run, Jill dan Carlos juga
memanfaatkan area sekitar untuk menghambat gerak laju Nemesis, tapi
nyatanya hal itu tidak cukup membantu, gebrakan Nemesis yang tubruk sana
tubruk sini malah mempersulit keadaan mereka. Alhasil Jill-pun mendapat
ide untuk menggunakan senjata anti-BOW “Paracelsus Sword”, firasat Jill
memang tepat untuk menggunakan senjata tersebut, tapi bagaimana cara
agar bisa mengenainya dalam satu tembakan itu ternyata tidak mudah. Saat
itu Carlos yang mengajukan diri sebagai umpan, terus berlarian sembari
menyibukkan perhatian Nemesis, sedangkan Jill sendiri berusaha
merecharge battery dan mengoperasikan sistem senjata. Carlos yang
menggunakan senjata ala kadarnya memang sempat sedikit kesulitan melawan
Nemesis, tapi tentunya ia juga tidak kehabisan akal, beberapa
persenjataan bekas anggota Spec OPS 2nd Team yang berserakan di area
tersebut malah menjadi modal tersendiri baginya. Ibarat ambil satu buang
satu, Carlos masih bisa menahan pergerakan Nemesis untuk beberapa
waktu.
Battery kini telah terisi, Paracelsus Sword siap dioperasikan, selagi
Jill berusaha membidik Nemesis, Carlos yang sedang dalam kejarannya
kembali memutar arah untuk mengecoh pergerakan Nemesis, namun Nemesis
sendiri perhatiannya sempat terhenti saat melihat Jill sedang
mengoperasikan senjata pemusnahnya, alhasil monster itu langsung
berbalik mengincar Jill, Carlos yang tidak menduga hal itu, dengan cepat
segera mengejar Nemesis. Secara pribadi, Jill juga merasa belum
menemukan spot yang tepat untuk menembak Nemesis, jika tembakannya gagal
habislah riwayat mereka berdua. Jill yang tidak mau ambil resiko segera
keluar dari Paracelsus Sword, dan mengalihkan perhatian Nemesis dari
senjata tersebut. Duel head to head terjadi antara Jill dan Nemesis,
Jill mulai mengkonfrontasi Nemesis secara langsung, Carlos yang berusaha
membantunya malah tidak bisa berbuat apa-apa, dan lagi waktu kehancuran
Raccoon City tinggal sedikit lagi, Carlos yang bingung dengan situasi
tersebut langsung berbalik untuk mengoperasikan Paracelsus Sword. Kini
ganti ia yang sedang berusaha membidik Nemesis selagi Jill terus
mengganggunya. Jill yang terus bertarung menghadapi Nemesis akhirnya
harus kewalahan juga, disaat mencoba menghindar dari sabetan tentakelnya
ia malah terkena pukulan Nemesis hingga tubuhnya terlempar, Carlos yang
saat itu mendapat spot membidik Nemesis dengan tepat, segera
menembakkan meriam pemusnah tersebut kearah Nemesis, dan hasilnya
!!BUM!! monster tersebut langsung hancur
berantakan.
Setelah aksi kejar-kejaran yang sempat menguras tenaga serta pertarungan
yang cukup berat, Carlos dan Jill berniat untuk meninggalkan Dead
Factory, namun sudah sangat terlambat jika mereka mencoba meninggalkan
Raccoon City tanpa adanya dukungan udara, saat itu mereka berdua dengan
putus asa melihat missile yang sudah mendekati pusat kota. Tak lama
kemudian sebuah helikopter datang menghampiri mereka, Jill dan Carlos
yang tidak menduga hal itu langsung kegirangan saat helikopter tersebut
mendarat di area helipad Dead Factory, dengan tergesa-gesa Jill dan
Carlos berlari menuju area helipad. Mereka akhirnya berhasil selamat dan
meninggalkan Raccoon City beberapa menit sebelum ledakan terjadi.
Tentunya kejadian yang mengejutkan bagi Jill, alih-alih pilot yang
menjemput mereka tak lain adalah Barry Burton, rekan sesama anggota
STARS.
Menjelang pagi hari, beberapa unit helikopter evakuasi terus menjauhi
pusat kota, dari penglihatan udara Jill, Carlos serta Barry dapat
menyaksikan dengan jelas detik-detik kehancuran Raccoon City. Ledakan
nuklir yang tepat mengenai Raccoon City benar-benar meluluh lantakkan
seluruh penjuru kota beserta isi-isinya, RPD station, Raccoon General
Hospital, Raccoon University, Raccoon Park, St. Michael Clock Tower,
Subway Station, Raccoon Press Office semuanya tersapu habis dalam
sekejap mata. Tidak jauh dari sana ledakan nuklir juga terjadi di
tengah-tengah Arklay mountains, seluruh area Arklay region juga
mengalami kehancuran secara total. Inilah akhir dari kota yang hampir
selama 30 tahun berdiri serta menjadi saksi bisu yang mewarnai tragedi
disetiap perjalanannya, menorehkan tinta hitam diakhir masa.
cerita nya lengkap gan, tapi ... ada kejadian juga di sudut lain raccoon city, kalau agan pernah menonton biohazard 4d-Executer anda akan tau.. karena characternya merupakan UBCS yg ditugaskan untuk mengambil sampel virus cameron yg sangat aneh.
BalasHapusKeren gan !!! Thumbs up!!!
BalasHapusOmong2, apakah ada film animasinya? Kok bisa tahu ampe sedetail itu...
BalasHapusYg nulis udh mainin gamenya semua dan mengerti bahasa inggris kayaknya...heheh peace
Hapussaya sangat takjub dgn artikelnya nggak bisa saya baca di depan komputer lama2 jadi artikelnya saya print aja yah
BalasHapusnice
BalasHapusLanjut dong gan ceritanya sampai resident evil 6 yang sekarang,, biar tambah paham ane takut ada yg ketinggalan ceritanya
BalasHapus